close

Kondisi Umum & Penyakit

InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Anemia: Gejala dan Penyebabnya

Anemia Gejala dan Penyebabnya

Ketika tubuh Anda kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang memadai ke dalam jaringan-jaringan di tubuh Anda, Anda akan terkena anemia. Ada beberapa penyebab anemia, dan kehilangan darah adalah salah satu penyebab utamanya. Kondisinya pun bermacam-macam: ada yang ringan, parah, singkat, atau jangka panjang.

 

Gejala-Gejala Anemia

Selain perasaan lemah dan kelalahan, penderita anemia juga mengalami beberapa gejala lain seperti wajah pucat, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, rasa nyeri pada daerah dada, nafas pendek, dan pusing. Gejala anemia lainnya bias meliputi masalah kognitif, dan tangan serta kaki yang terasa dingin.
Pada awalnya, gejala-gejala ini mungkin tidak nampak. Namun, ketika anemia telah semakin parah, gejala-gejalanya akan mulai bias dilihat.

Beberapa gejala lelah dan keletihan mungkin bukan anemia. Beberapa keadaan lain seperti kekurangan zat besi dan kekurangan vitamin B 12 juga bisa menyebabkan gejala yang sama. Kelelahan mungkin juga bias disebabkan oleh kurangnya hemogoblin dan akan segera sembuh begitu Anda makan makanan yang kaya zat besi.

Untuk itu, jika Anda merasakan lelah atau gejala lain yang tak terjelaskan, sebaiknya segara menghubungi dokter untuk memastikannya.

 

Penyebab Anemia

Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa penyebab anemia, yang menentukan jenis anemia yang mungkin Anda idap, yaitu sebagai berikut:

1. Anemia defisiensi besi

Kurangnya zat besi dalam tubuh bias menyebabkan anemia defisiensi besi. Zat besi ini dibutuhkan oleh tulang belakang Anda untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin untuk sel darah merah ini tak akan bias dihasilkan apabila pasokan zat besinya tidak memadai.

Anemia jenis ini sering disebabkan oleh kehilangan sejumlah darah dalam tubuh, yang mungkin karena kanker, maag, polip di suatu tempat dalam sistem pencernaan Anda, pendarahan menstruasi yang berat, dan penggunaan aspirin dan NSAID berkepanjangan.

2. Anemia defisiensi vitamin

Sel darah merah yang sehat akan bias dihasilkan jika ada pasokan folat dan vitamin B12 yang cukup, selain zat besi. Ketika vitamin dan nutrisi lainnya tidak didapatkan oleh tubuh, produksi sel darah merah akan berkurang.

Namun, ada pula kondisi yang disebut sebagai anemia pernisiosa, yaitu ketika seseorang telah mengkonsumsi banyak vitamin B12 akan tetapi tubuhnya tidak mampu memprosesnya.

3. Anemia dari penyakit kronis

Anemia bias juga disebabkan oleh beberapa jenis penyakit kronis, antara lain kanker, rheumatoid arthritis, HIV/AIDS, penyakit Crohn dan penyakit inflamasi kronis lainnya. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

4. Anemia yang terkait dengan penyakit sumsum tulang

Anemia bias pula disebabkan beberapa penyakit yang mempengaruhi produksi sel darah merah pada sumsum tulang, antara lain myelodysplasia, myelofibrosis, atau leukemia. Kanker pada sumsum tulang lainnya juga bias menyebabkan anemia, seperti gangguan myeloproliferative dan limfoma, atau multiple myeloma. Anemia yang disebabkan oleh penyakit tersebut bias ringan ataupun parah.

5. Anemia aplastik

Jenis anemia yang langka ini disebabkan oleh penurunan kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, akibat dari konsumsi obat-obatan, penyakit autoimun, dan infeksi.

6. Anemia hemolitik

Anemia ini disebabkan oleh percepatan kerusakan sel darah merah, akibat beberapa jenis penyakit darah tertentu.

7. Anemia sel sabit

Anemia yang diturunkan ini disebabkan oleh bentuk cacat hemoglobin yang memaksa sel darah merah untuk menganggap sebuah bentuk sabit sebagai bentuk abnormal.

8. Anemia lainnya

Ada beberapa jenis anemia yang langka lainnya, seperti talasemia dan anemia yang disebabkan oleh hemoglobin yang cacat.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Penyakit Diabetes Insipidus: Gejala dan Penyebabnya

Penyakit Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah gangguan yang tidak lazim, yang ditandai dengan rasa haus walaupun sudah diminumi banyak cairan dan ekskresi urinnya pun terjadi dalam jumlah besar. Biasanya, hal ini terjadi karena tubuh Anda tidak memproduksi, menyimpan atau melepaskan hormon kunci. Tapi hal ini mungkin juga disebabkan ketidakmampuan ginjal untuk memberikan respon terhadap hormon tersebut.

Namun demikian, diabetes insipidus tidak berkaitan dengan diabetes mellitus (tipe 1 dan tipe 2).

 

Gejala Diabetes Insipidus

Gejala utama dari diabetes insipidus sebenarnya sama dengan yang disebutkan di atas, yaitu rasa haus yang berlebihan dan ekskresi urin encer dalam jumlah besar. Jumlah urin ini bias berkisar antara 2 liter hingga 20 liter dalam sehari, bergantung tingkat keparahan diabetes insipidus. Gejala lain dari diabetes insipidus meliputi bangun di malam hari untuk buang air kecil dan mengompol.

Tak hanya pada orang dewasa, diabetes insipidus juga bias menimpa bayi dan anak kecil, dengan gejala yang meliputi popok yang sangat basah, tangis atau kerewelan yang luar biasa dan tak terjelaskan, diare, demam, muntah, turun beran badan, kulit kering, dan pertumbuhan yang terlambat.

 

Penyebab Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus terjadi ketika tubuh tak mampu mengontrol cairannya. Biasanya, ginjal mengeluarkan cairan tubuh berlebih dari aliran darah Anda, yang disimpan dalam kandung kemih, sebelum Anda kencing.

Ada beberapa jenis diabetes insipidus, yang disebabkan oleh jenis-jenis gangguan pada system dalam tubuh.

1. Diabetes insipidus sentral

Penyebab diabetes insipidus sentral adalah rusaknya kelenjar hipofisis atau hipotalamus yang dikarenakan penyakit, tumor, operasi, peradangan atau cedera. Pada anak-anak, kelainan genetik kemungkinan adalah penyebabnya.

2. Diabetes insipidus nefrogenik

Penyebab diabetes insipidus nefrogenik adalah kerusakan pada tubulus ginjal, yang membuat ginjal tidak bias merespon ADH. Penyakit ini mungkin disebabkan oleh beberapa jenis obat-obatan seperti dan demeclocycline (antibiotik tetrasiklin) dan lithium.

3. Diabetes insipidus gestasional

Diabetes insipidus gestasional hanya terjadi saat kehamilan dan ketika enzim yang dibuat oleh plasenta menghancurkan ADH pada ibu.

4. Polidipsia primer

Kondisi ini juga dikenal dengan istilah diabetes insipidus dipsogenik. Pada keadaan ini, tubuh mengeluarkan ekskresi urin encer dalam jumlah sangat besar. Penyebab utamanya bukanlah kerusakan pada ADH, melainkan karena adanya asupan cairan yang terlalu besar. Asupan air yang berlebihan dalam waktu yang lama bias merusak ginjal dan menekan ADH, membuat tubuh Anda tidak dapat mengkonsentrasikan urin. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh rasa haus berlebih yang disebabkan oleh kerusakan pada mekanisme rasa haus yang mengatur, yang terletak di hipotalamus.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Dampak Diabetes terhadap Tubuh

Dampak Diabates terhadap Tubuh

Begitu Anda selesai makan dan minum, gula dalam darah Anda akan diubah menjadi glukosa. Glukosa ini akan melewati aliran darah Anda untuk kemudian memberikan energi. Insulin akan diproduksi oleh pancreas sebagai cara untuk membantu proses tersebut. Namun, pada penderita diabetes, hal ini tidak terjadi demikian adanya. Insulin yang dihasilkan mungkin terlalu sedikit atau bahkan tidak dihasilkan sama sekali. Dan seringkali, insulin yang dihasilkan tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, level glukosa akan naik dan sel-sel Anda lainnya akan kehilangan banyak energy. Dengan demikian, muncullah beberapa gangguan pada organ tubuh Anda, akibat diabetes tersebut.

Beberapa efek diabetes yang mungkin dialami pada beberapa bagian tubuh penderita diabetes, antara lain:

1. Sistem Peredaran Darah

Akibat gula darah yang tinggi, limposit bias terbentuk dalam dinding pembuluh darah. Aliran darah akan terhambat dan lama kelamaan akan menyebabkan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
Terganggungnya sirkulasi ini bias menyebabkan klaudikasio intermiten (rasa sakit pada betis saat berjalan). Menyempitnya pembuluh darah pada penderita diabetes juga mungkin menyebabkan beberapa masalah pada kaki, seperti rasa dingin pada kaki, berkurangnya kemampuan merasa, sehingga Anda mungkin tidak sadar ketika mengalami cidera atau infeksi, dll. Infeksi atau ulkus pada kaki bias juga terjadi. Ketika parah, akan terjadi kerusakan saraf yang membuat kaki perlu diamputasi.

Risiko tekanan darah tinggi pada penderita diabetes juga meningkat, sehingga terjadi tekanan pada jantung, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga dua kali lipat.

2. Sistem Endokrin, Ekskresi, dan Pencernaan

Karena kadar insulin rendah atau tidak ada, atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang dihasilkan tubuh, akibatnya tubuh akan menggunakan hormon lain utnuk mengubah lemak menjadi energi. Pada akhirnya, akan tercipta bahan kimia beracun dengan kadar yang tinggi, seperti asam dan badan keton yang bias menyebabkan ketoasidosis diabetikum, penyakit yang bias sangat berbahaya.

Ginjal penderita diabetes juga bias rusak sehingga kemampuannya menyaring limbah pun tidak optimal. Penderita diabetes sangat rawan terkena kerusakan ginjal, untuk itu harus rajin memantau diri. Salah satu tanda kerusakan ginjal adalah bertambahnya protein dalam urin.

Diabetes tipe 2 juga bias menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dalam jumlah besar tapi tanpa disertai keton. Kondisi ini disebut sindrom hiperosmolar hiperglikemik (HHS). Hal ini mungkin terjadi jika diabetes tidak terdiagnosis, atau bias juga dioicu oleh serangan jantung, infeksi, dan stroke.

3. Sistem Saraf Pusat

Saraf (neuropati perifer) pada penderita diabetes bias rusak, dan kemampuannya untuk merasakan dingin, panas, dan sakit bias terpengaruh, sehingga pasien rentan terkena cedera. Akhirnya, cedera cenderung terabaikan, khususnya di tempat-tempat yang tak terlihat.

Pembengkakan pembuluh darah di mata bias merusak penglihatam, bahkan menyebabkan kebutaan. Gejala termasuk floaters atau bintik-bintik di daerah pandangan Anda. Hal tersebut juga mungkin mengakibatkan glaucoma.

4. Sistem Integumen

Kelembaban yang kurang bias menyebabkan kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah. Untuk itu, sangat disarankan bagi Anda menggunakan petroleum jelly sehabis mandi atau berenang. Namun, hati-hati, sisa krim pada celah kaki bias menyebabkan infeksi.

Kapalan pada daerah bertekanan tinggi bias berubah menjadi borok atau infeksi apabila tak dirawat. Penderita diabetes juga rawan terkena bisul, infeksi pada folikel rambut (folikulitis), sties, dan infeksi kuku. Infeksi juga rawan terjadi pada lipatan ketiak, celah jari tangan dan kaki, pangkal paha, dan sudut mulut.

5. Sistem Reproduksi

Diabetes gestasional dapat menyebabkan peningkatan risiko tekanan darah tinggi. Gejalanya sebenarnya sama dengan diabetes tipe lainnya, tapi disertai infeksi pada vagina dan kandung kemih. Proses melahirkan bias lebih sulit karena bayinya cenderung memiliki berat yang lebih tinggi.

 

Sumber: www.healthline.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Gejala Flu yang Harus Anda Ketahui untuk Penanganan Sedini Mungkin

gejala flu

Musim pancaroba adalah salah satu waktu yang rawan bagi kita terserang berbagai macam penyakit, termasuk flu. Lindungi diri Anda sebaik mungkin, dan pahami 6 gejala awal flu berikut ini agar Anda bisa menanganinya sedini mungkin.

Gejala Awal Flu

1. Rasa kelelahan yang berat dan tiba-tiba

Hari terasa sangat pendek dan begitu matahari mulai menghilang, Anda merasa sangat lelah jika dibandingkan dengan sebelumnya. Tapi ada perbedaan antara rasa lelah dan kelelahan yang ekstrim. Kelelahan yang berat dan tiba-tiba biasanya merupakan gejala awal flu dan biasanya merupakan peringatan sebelum munculnya gejala flu lainnya. Jika Anda merasa tubuh Anda tiba-tiba merasa kelelahan parah, itu artinya tubuh Anda sedang berperang melawan flu.

2. Nyeri tubuh dan menggigil

Nyeri tubuh dan menggigil adalah perbedaan antara gejala flu dan pilek. Ketika Anda terserang virus flu, Anda mungkin menyalahartikan nyeri tubuh sebagai akibat dari olahraga. Nyeri tubuh dapat terjadi di bagian manapun dari tubuh Anda, terutama kepala dan kaki. Menggigil bisa muncul pada saat yang sama, atau beberapa saat setelah nyeri terasa. Flu sering menyebabkan menggigil sebelum demam.

3. Batuk

Batuk yang persisten merupakan indikasi awal dari penyakit, dan mungkin menjadi tanda peringatan dari flu. Virus flu dapat menyebabkan batuk disertai mengi dan dada sesak. Selama serangan virus, Anda mungkin batuk berdahak atau mengeluarkan lendir, tetapi hal ini jarang terjadi pada tahap awal dari flu. Jika Anda memiliki masalah pernapasan, seperti asma, Anda mungkin perlu untuk pergi ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Anda juga perlu memanggil dokter jika dahak Anda berwarna. Selalu tutup mulut Anda ketika Anda batuk untuk mencegah penyebaran infeksi.

4. Sakit tenggorokan

Batuk terkait flu dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Beberapa virus sebenarnya dapat menyebabkan tenggorokan bengkak tanpa batuk. Pada tahap awal dari flu, tenggorokan Anda mungkin merasa gatal dan iritasi. Anda juga dapat merasakan sensasi aneh ketika Anda menelan makanan atau minuman. Jika Anda mengalami sakit tenggorokan, kemungkinan akan semakin buruk seiring dengan perkembangan virus. Minum teh, sup, atau air hangat untuk meredakan ketidaknyamanan ini.

5. Demam

Demam adalah tanda bahwa tubuh Anda sedang mencoba untuk melawan infeksi. Demam flu biasanya 38 derajat atau lebih tinggi. Walaupun demam adalah gejala umum pada tahap awal flu, tidak semua orang yang terkena flu mengalami demam. Juga, Anda kemungkinan mengalami kedinginan (menggigil) disertai atau tanpa demam ketika virus sedang bekerja. Acetaminophen (Tylenol) dan ibuprofen efektif untuk mereduksi demam, tapi tidak dapat menyembuhkan virus.

6. Masalah pencernaan

Gejala flu awal juga bisa menjauhi kepala, tengggorokan, dan dada. Beberapa bentuk virus dapat menyebabkan diare, mual, sakit perut, atau muntah. Gejala seperti ini ebih banyak terjadi pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Dehidrasi adalah komplikasi yang berbahaya dari diare dan muntah, sehingga Anda harus siap elektrolit untuk penanganan dini.

 

Gejala Darurat Flu

Flu adalah penyakit progresif, dan gejala cenderung memburuk sebelum membaik. Tidak semua orang merespon virus dengan cara yang sama. Dan, kesehatan Anda secara keseluruhan dapat memainkan peran dalam menentukan keparahan gejala Anda. Gejala awal yang dianggap layak perawatan medis darurat meliputi:

– sakit dada
– kesulitan bernapas
– kulit dan bibir kebiruan
– dehidrasi berat
– pusing dan kebingungan
– demam berulang (dengan atau tanpa memburuknya batuk)

 

Sumber: www.healthline.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

6 Makanan yang Menyebabkan Kembung

perut kembung

Kembung adalah rasa bengkak di perut akibat Anda makan terlalu cepat, makan terlalu banyak atau jika Anda makan makanan tinggi serat yang dapat menyebabkan terbentuknya gas di saluran pencernaan Anda. Kembung biasanya bukan masalah serius, tapi menimbulkan rasa tak nyaman.

Makanan yang menyebabkan gas dapat menyebabkan kembung. Makanan ini tidak selalu buruk untuk Anda. Bukan berarti semua makanan seperti ini buruk untuk kesehatan Anda, tapi mungkin harus dihindari untuk saat tertentu.

Berikut ini adalah makanan yang menyebabkan perut kembung.

1. Kacang-kacangan

Kacang dan buncis mengandung serat tinggi yang disebut rafinosa dan makan makanan ini dalam jumlah besar dapat menyebabkan terbentuknya gas dalam perut. Polong-polongan kaya akan nutrisi jadi harus dimasukkan dalam diet sehat Anda. Hindari kelebihan gas dengan mulai makan dalam porsi kecil lalu perlahan ditambah jumlah porsinya.

2. Sayuran dari keluarga Cruciferous

Brokoli, kubis, dan kol juga kaya akan rafinosa sehingga bisa menyebabkan kembung. Tapi sayuran ini juga kaya vitamin, mineral dan antioksidan sehingga harus dimasukkan dalam diet Anda. Anda juga bisa makan dalam porsi kecil terlebih dahulu lalu menambah porsi dari waktu ke waktu.

3. Minuman berkarbonasi

Minuman berkarbonasi, seperti minuman ringan dan bir (alkohol), dapat membuat Anda merasa kembung karena Anda dasarnya Anda menelan udara. Anda mungkin akan merasa sedikit lega dengan keluarnya sendawa, tapi Anda mungkin masih merasa kembung untuk beberapa saat. Mengunyah permet karet, mengisap permen keras dan makan atau minum terlalu cepat mungkin memiliki efek yang sama.

4. Makanan berminyak

Makan makanan yang tinggi lemak juga dapat membuat Anda merasa kembung. Lemak memperlambat tingkat pengosongan perut menuju usus kecil. Makan sedikit mungkin tak masalah, tapi makan dalam jumlah besar bisa membuat Anda tak nyaman.

5. Produk susu

Susu dan produk susu dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan untuk mencerna gula susu (laktosa). Hal ini umum terjadi bagi orang Amerika asli, Amerika-Afrika, Latin, dan Asia. Minum susu bebas laktosa atau minum pil lactase ketika Anda minum produk susu bisa membantu meringankan gejala. Tapi sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

6. Gandum utuh

Gandum utuh baik untuk tubuh karena kaya serat dan nutrisi. Tapi seratnya, dan juga patinya, dapat membuat Anda merasa sedikit kembung jika Anda memakannya secara berlebihan. Kabar baiknya adalah bahwa sistem pencernaan Anda akan beradaptasi dengan serat ekstra dan gas akan berangsung berkurang dari waktu ke waktu.

 

Sumber: nutrition.about.com

 

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

6 Komplikasi Diabetes Tipe 2 yang Bisa Anda Hindari

komplikasi diabetes tipe 2

Tanpa rencana manajemen yang solid, diabetes tipe 2 bisa menyebabkan kerusakan keseluruhan kesehatan Anda. Serangan jantung, gagal ginjal, masalah penglihatan, dan kerusakan saraf merupakan beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul apabila diabetes tidak dikelola dengan baik.

Berikut ini adalah masalah kesehatan dan komplikasi diabetes 2 yang bisa Anda hindari.

1. Tekanan darah tinggi

Kadar gula darah yang tinggi dalam aliran darah dapat menyebabkan darah menebal, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hampir 70% penderita diabetes mengalami tekanan darah tinggi. Gejalanya mungkin tidak terlihat, kecuali diperiksa oleh dokter. Namun, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi serius termasuk serangan jantung, stroke, masalah mata, dan penyakit ginjal.

Untuk mengurangi tekanan darah, Anda harus mengontrol glikemik dengan lebih baik. Strategi lain untuk menurunkan tekanan darah termasuk makan makanan yang sehat, membatasi asupan natrium, memanfaatkan teknik manajemen stres dan melakukan kegiatan fisik secara teratur, jika diperbolehkan oleh dokter Anda.

2. Penyakit jantung

Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko serangan jantung yang tinggi. Hubungannya adalah bahwa penderita diabetes tipe 2 memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang juga menyebabkan serangan jantung.

Cara menurunkan risiko penyakit jantung adalah menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta tidak merokok.

3. Stroke

Kebanyakan stroke terjadi ketika terdapat bekuan darah dalam pembuluh darah di dalam atau yang menuju ke otak. Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko stroke hingga dua sampai empat kali. Dengan mengontrol gula darah dan tekanan darah Anda, serta menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok, Anda bisa menurunkan risiko stroke.

4. Gagal ginjal

Diabetes adalah penyebab utama dari lebih daro 40% gagal ginjal (ketidakmampuan ginjal untuk menyaring limbah dan cairan dari darah). Saat darah mengalir melalui pembuluh kecil di ginjal, produk limbah disaring dan meninggalkan tubuh melalui urin. Terlalu banyak gula dalam darah bisa membuat filter ini stres, sehingga sulit bagi ginjal untuk bekerja secara efektif.

Anda bisa melakukan pemeriksaan protein dalam urin secara rutin, yang merupakan tanda awal dari hilangnya fungsi ginjal. Diet rendah gula, kontrol berat badan, olahraga, dan obat-obatan dapat membantu mencegah hilangnya fungsi ginjal yang diakibatkan oleh diabetes tipe 2.

5. Masalah mata

Beberapa komplikasi penglihatan bisa terjadi akibat komplikasi diabetes tipe 2, dan yang paling parah adalah retinopati diabetik. Seiring waktu kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata. Jika tidak diobati, retinopati diabetes dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah dan bahkan kebutaan.

Karena penyakit ini mungkin tidak terdeteksi hingga sudah parah, Anda direkomendasikan melakukan pemeriksaan mata tahunan.

6. Kerusakan saraf

Kadar gula darah tinggi yang kronis dapat menyebabkan kerusakan saraf (neuropati). Sekitar separuh penderita diabetes mengalami kerusakan saraf, yang terasa seperti kesemutan atau sensasi terbakar, biasanya di kaki, atau bahkan hilangnya sensasi.

Melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dapat membantu Anda mencegah kerusakan saraf atau mengurangi gejalanya. Apabila Anda terlanjur mengalami kerusakan saraf, Anda harus melakukan kunjungan rutin ke dokter Anda.

 

Sumber: www.everydayhealth.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Alergi Obat: Gejala dan Cara Mengatasinya

obat-obatan

Banyak obat dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, dan obat-obatan tertentu dapat memicu reaksi alergi. Dalam reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh secara keliru merespon obat dengan menciptakan respon imun terhadap obat tersebut. Sistem kekebalan tubuh mendeteksi obat sebagai zat asing dan tubuh memproduksi bahan kimia tertentu, seperti histamin dalam jumlah besar, untuk mengusir obat dari tubuh.

 

Gejala Alergi Obat

Gejala alergi obat dapat berkisar dari yang ringan sampai yang mengancam jiwa. Bahkan pada orang yang tidak alergi, banyak obat dapat menyebabkan intoleransi dan iritasi, seperti sakit perut. Tapi, selama terjadinya reaksi alergi, pelepasan histamin dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, mata gatal, serta pembengkakan di mulut dan tenggorokan.

Reaksi yang lebih parah, yang disebut anafilaksis, mungkin termasuk kesulitan bernapas, kebiruan pada kulit, pusing, pingsan, kecemasan, kebingungan, denyut nadi cepat, mual, diare, dan masalah perut.

 

Penyebab Alergi Obat

Secara historis, penisilin dan antibiotik lain yang sejenis adalah obat yang paling paling sering menyebabkan alergi obat. Obat lain yang juga kerap menimbulkan alergi antara lain obat sulfa, barbiturat, antikonvulsan, dan insulin.

 

Cara Mendiagnosa dan Mengatasi Alergi Obat

Dokter mendiagnosa alergi obat dengan melakukan peninjauan terhadap gejala serta riwayat kesehatan Anda. Jika dokter Anda mencurigai bahwa Anda alergi terhadap antibiotik, seperti penisilin, ia mungkin melakukan tes kulit untuk mengkonfirmasikannya.

Namun, uji kulit tidak bisa efektif untuk semua obat, dan dalam beberapa kasus hal ini justru bisa berbahaya. Jika Anda memiliki reaksi yang berat dan mengancam jiwa terhadap obat tertentu, dokter hanya akan mengesampingkan obat tersebut dari pilihan pengobatan untuk Anda. Melakukan tes alergi untuk menentukan apakah reaksi awal tersebut adalah benar alergi obat merupakan hal yang tidak layak dilakukan mengingat besarnya risiko; apalagi jika masih ada pilihan obat lain.

Tujuan utama ketika melakukan perawatan terhadap alergi obat adalah meredakan gejala-gejala yang muncul. Gejala seperti ruam dan gatal-gatal seringkali bisa diredakan dengan antihistamin, dan kadang-kadang kortikosteroid.

Untuk batuk dan kemacetan paru-paru, obat yang disebut bronkodilator mungkin diresepkan untuk memperlebar saluran udara. Untuk gejala anafilaksis yang lebih serius—reaksi alergi yang mengancam nyawa termasuk kesulitan bernapas atau kehilangan kesadaran—dokter mungkin akan meresepkan epinefrin.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
KesehatanKondisi Umum & PenyakitTips

4 Cara Menghilangkan Mual Secara Alami

mual

Semua orang mengalami mual pada satu waktu atau lebih dalam hidupnya. Mual ini bisa berhubungan dengan kehamilan, refluks asam, atau pengobatan kanker, dll. Mual bisa timbul akibat beberapa hal dan memahami penyebabnya sangat penting untuk menentukan pengobatan yang paling tepat. Sebagai contoh, mual yang berhubungan dengan kehamilan membutuhkan respon yang berbeda dari mual yang disebabkan oleh pengobatan kanker.

Berikut ini adalah beberapa cara alami untuk menghilangkan mual.

1. Jahe

Jahe telah digunakan selama berabad-abad sebagai obat mual, sakit perut, dan diare. Di China, jahe telah digunakan dalam pengobatan selama lebih dari 2000 tahun. Berdasarkan penelitian, jahe merupakan pengobatan yang sangat baik untuk mual, terutama pada kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jahe dalam jangka pendek aman dan mengurangi gejala mual selama kehamilan.

Penelitian lain menunjukkan sekelompok wanita yang mengkonsumsi jahe setelah menjalani kemoterapi kanker payudara mengalami lebih sedikit mual enam sampai 24 jam pasca-pengobatan pertama dibandingkan pada kelompok kontrol.

Anda bisa menggunakan jahe dalam masakan, mencampurkannya dalam minuman hangat, seperti teh, atau memakan permen jahe.

2. Peppermint

Peppermint juga telah digunakan sangat lama sebagai obat. Baik daun peppermint maupun minyak peppermint sangat membantu dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan gangguan pencernaan dan sindrom iritasi usus besar.

Peppermint juga bagus untuk mengatasi mual. Berkat efek menenangkannya, peppermint bisa melemaskan otot-otot perut Anda sehingga empedu yang dapat memecah lemak dan makanan dapat bergerak melalui perut dengan cepat. Namun, jika Anda memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD), Anda dilarang mengkonsumsi peppermint. Peppermint bisa digunakan dalam berbagai bentuk dan perawatan, termasuk salep untuk iritasi kulit. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa aroma minyak peppermint bisa meredakan mual.

Teh peppermint mungkin adalah cara paling umum untuk mengatasi mual. Tapi peppermint juga tersedia dalam bentuk kapsul atau minyak esensial.

3. Akupunktur dan Akupresur

Praktisi Timur telah memanipulasi titik-titik tekanan di seluruh tubuh untuk mengatasi gejala fisik, termasuk mual, selama ribuan tahun. Akupuntur adalah pendekatan yang melibatkan pemasukan jarum tipis ke dalam kulit. sementara itu, akupresur hampir mirip, tapi menggunakan tekanan fisik diterapkan untuk titik-titik tertentu dari tubuh.

Baik akupunktur dan akupresur dapat membantu meringankan mual yang disebabkan oleh kehamilan, kanker, asam refluks, dan situasi lainnya. Ada banyak buku referensi mengenai akupuntur dan akupresur.

Namun, jika Anda berencana menggunakan keduanya untuk mengatasi mual secara alami, pastikan Anda menggunakan petugas berlisensi dan jangan lupa konsultasikan dengan dokter.

4. Aromaterapi

Mengendalikan aroma di lingkungan Anda adalah cara mengobati mual secara alami. Dalam aromaterapi, terdapat proses penghapusan aroma yang mungkin berkontribusi terhadap mual dan penambahan aroma yang dapat memberikan bantuan, seperti minyak peppermint atau lemon.

Anda dapat menggunakan satu atau dua tetes minyak aromaterapi pada selembar tisu dan menghirup aromanya ketika Anda merasa mual. Minyak esensial ini juga dapat digunakan dalam terapi pijat. Tapi beberapa orang mengalami alergi ketika mengoleskan minyak esesial secara alami ke kulit. Anda harus selalu menggunakan minyak netral, seperti minyak mineral, untuk mencairkan minyak esensial sebelum mengoleskannya pada kulit Anda.

 

Sumber: www.everydayhealth.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Pengaruh Laptop pada Kesehatan Anda

pengaruh laptop pada kesehatan

Apakah Anda tahu bahwa laptop Anda yang nyaman itu bisa mempengaruhi kesehatan Anda, dan menyebabkan banyak ketidaknyamanan bagi tubuh Anda? Berikut adalah beberapa dari efek berbahaya dari penggunaan laptop secara terus menerus.

1. Nyeri di leher

Salah satu kelemahan ergonomis utama dari laptop adalah bahwa layar dan keyboard berada sangat dekat satu sama lain. Hal ini menyebabkan pengguna untuk membungkuk yang bisa memberi efek negatif pada kesehatan. Laptop, sesuai namanya, seharusnya digunakan di pangkuan dan ini meningkatkan kecenderungan untuk menekuk kepala, meningkatkan tekanan pada leher yang menyebabkan rasa sakit dan dalam kasus yang ekstrim, dapat menyebabkan perpindahan cakram tulang.

2. Kram bahu

Pengaruh lapto terhadap kesehatan lainnya adalah terjadinya kram bahu. Laptop sering digunakan saat bepergian dan karenanya bahu sering dikompresi untuk mendapatkan akses pandangan yang lebih baik kea rah layar. Hal ini akan menyebabkan kram di bahu. Dan ketika menggunakan laptop, orang cenderung melupakan postur tubuh yang tepat karena mereka keasyikan dengan layar.

3. Pembengkakan dan kedutan pada jari tangan

Tombol pada keyboard diletakkan dengan sangat canggung, menyesuaikan dengan tempat sempit yang tersedia. Ketika menggunakan laptop, orang mungkin cenderung untuk menggunakan jari-jarinya dala, posisi yang tidak nyaman yang dapat menyebabkan rasa sakit di jari-jari dan bahkan pembengkakan jika dibiarkan.

4. Kelelahan pada penglihatan

Karena jarak antara layar laptop dan keyboard sangat sedikit, menatap konstan pada layar tanpa berkedip bisa menyebabkan mata terasa sakit. Mata bisa mejadi merah, gatal-gatal dan kabur. Jika dibiarkan, mata bisa menjadi minus dan Anda perlu memakai kacamata.

5. Masalah pada saraf dan tulang belakang

Ketika kita menggunakan laptop untuk waktu yang lama, tulang belakang, dan tulang belakang serta cakram akan mulai merosot. Ketika menggunakan laptop, kurva leher akan melurus dan mempengaruhi mekanismenya yang seperti per. Ketika di bawah tekanan, cakram akan mengalami proses degenerasi tulang belakang. Berjam-jam di depan laptop bisa menyebabkan saraf mengirim mode iritasi. Hal ini dapat menyebabkan arthritis dan kerusakan saraf. Menggunakan laptop untuk jangka waktu yang panjang bisa mengubah bundel saraf.

6. Pangkuan yang panas

Walaupun sudah jarang terjadi, laptop sebenarnya diciptakan untuk digunakan di pangkuan. Ketika kita menggunakannya di pangkuan, biasanya akan semakin sedikit ruang untuk mengalirkan panas. Dengan penggunaan berlebih dalam kasus yang ekstrim, laptop bisa meledak menyebabkan luka parah. Alasannya adalah bahwa laptop yang ergonomis tidak dibuat untuk penggunaan yang lama.

7. R.S.I. (Repetitive Strain Injury)

Penggunaan laptop secara konstan bisa menyebabkan tegang pada leher dan bahu, mati rasa pada jari, dan berbagai masalah lainnya. Kita cenderung mengabaikan semua kram dan menghibur diri bahwa kram akan membaik seiring dengan waktu. Tapi, cedera berulang bisa membuat kita tidak dapat melakukan apa-apa untuk waktu yang lama. Karena digunakan secara konstan, tubuh tidak mendapatkan waktu untuk memulihkan diri.

 

Sumber: www.lovepanky.com

read more
KesehatanKondisi Umum & PenyakitTips

Cara Mengatasi Diare Dengan Dan Tanpa Obat

obat diare

Diare bisa menimpa siapa saja. Dan akibatnya bisa fatal jika lambat diobati. Perawatan di rumah dapat membantu Anda mengobati diare dan menghindari masalah terkait lainnya, seperti dehidrasi. Berikut ini adalah perawatan rumah yang bisa Anda lakukan untuk mengobati diare, khususnya untuk usia di atas 12 tahun.

1. Minum air atau minuman rehidrasi sesering mungkin

Cobalah untuk meningkatkan asupan cairan Anda setidaknya 1 L per jam. selama 1 sampai 2 jam, atau lebih lama jika Anda mengalami diare. Catatan: Jika Anda memiliki penyakit ginjal, jantung, atau hati, dan harus membatasi cairan, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda meningkatkan jumlah cairan yang Anda minum.

2. Mulailah makan makanan ringan pada hari berikutnya

Anda bisa mulai makan makanan ringan pada hari berikutnya atau lebih cepat, tergantung pada apa yang Anda rasakan. Hindari makanan pedas, buah-buahan, alkohol, dan kafein hingga 48 jam setelah semua gejala hilang. Selain itu, Anda (khususnya anak-anak) harus mengindari permen karet yang mengandung sorbitol. Anda juga dilarang minum susu selama 3 hari setelah gejala hilang, tapi Anda masih bisa makan keju atau yogurt dengan probiotik.

 

Meminum Obat Diare Tanpa Resep

Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi obat untuk diare.
Obat tanpa resep dapat membantu mengobati diare Anda. Berikut ini adalah tips yang perlu Anda ikuti jika Anda mau mengkonsumsi obat tanpa resep:

– Gunakan obat antidiare tanpa resep jika Anda mengalami diare selama lebih dari 6 jam. Jangan gunakan obat-obatan antidiare tanpa resep jika Anda mengalami diare berdarah, demam tinggi, atau tanda-tanda lain dari penyakit serius.
– Baca dan ikuti semua arahan pada label botol atau kemasan obat antidiare tanpa resep tersebut. Pastikan untuk meminumnya sesuai dosis yang dianjurkan.
– Penggunaan obat antidiare tanpa resep secara jangka panjang tidak dianjurkan. Untuk menghindari sembelit, berhenti minum obat antidiare sesegera setelah tinja memadat.
– Jika anak Anda mengalami cacar atau flu, jangan obati anak Anda dengan obat tanpa resep yang megandung bismuth subsalicylate (seperti Pepto-Bismol dan Kaopectate). Subsalisilat dikaitakn dengan sindrom Reye, sebuah penyakit yang jarang namun serius. Jika anak Anda sudah terlanjut mengkonsumsi obat ini, dan dia mengalami perubahan perilaku diikuti mual dan muntah, segera hubungi dokter. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal sindrom Reye.

 

Macam-Macam Obat Diare

Ada beberapa macam obat diare yang bisa Anda temukan, antara lain:

– Zat pemadat (seperti psyllium) yang menyerap air. Zat ini membantu menghilangkan air dari kotoran dan memadatkannya.
– Antidiare antipasmodik, seperti Imodium A-D Pepto Diarrhea Control, yang melambatkan kejang usus. Beberapa produk mengandung zat pemadat dan antipasmodik.
– Probiotik, seperti Lactobacillus, yang tersedia baik dalam bentuk pil atau serbuk. Bakteri ini terjadi secara alami dalam usus dan dapat membantu pencernaan. Ketika diare muncul, jumlah bakteri ini berkurang.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
1 6 7 8 9 10 14
Page 8 of 14