close

Kondisi Umum & Penyakit

InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Apa Itu Penyakit Kanker Otak?

kanker otak

Kanker otak adalah penyakit otak di mana sel-sel kanker (ganas) muncul dalam jaringan otak. Sel-sel kanker tumbuh membentuk suatu massa jaringan kanker (tumor) yang mengganggu fungsi otak seperti kontrol otot, sensasi, memori, dan fungsi-fungsi tubuh normal lainnya. Tumor yang terdiri dari sel-sel kanker disebut tumor ganas, dan tumor yang terdiri dari sel-sel non-kanker disebut tumor jinak. Sel-sel kanker yang berkembang dari jaringan otak disebut tumor otak primer sementara tumor yang menyebar dari bagian tubuh lain menuju otak yang disebut metastasis atau tumor otak sekunder. Statistik menunjukkan bahwa kanker otak jarang terjadi dan kemungkinan akan berkembang pada sekitar 23.000 orang baru per tahun dengan sekitar 13.000 kematian seperti yang diperkirakan oleh National Cancer Institute (NCI) dan American Cancer Society.

 

Jenis-Jenis Kanker Otak

Tidak semua kanker otak sama, bahkan jika kanker tersebut berasal dari jenis jaringan otak yang sama. Kanker otak dibagi menjadi beberapa grade, tergantung dari seperti apa sel-sel dalam tumor terlihat secara mikroskopis. Grade ini juga memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan sel. NCI menjabarkannya dalam daftar berikut:

Grade I

Jaringannya jinak. Sel-selnya terlihat hampir seperti sel-sel otak yang normal, dan sel-sel tersebut tumbuh perlahan-lahan.

Grade II

Jaringannya ganas. Sel-sel terlihat tidak terlalu mirip seperti sel-sel normal jika dibandingkan di sel-sel di grade I.

Grade III

Jaringan ganasnya memiliki sel-sel yang terlihat sangat berbeda dari sel yang normal. Sel-sel yang abnormal secara aktif tumbuh dan memiliki penampilan yang jelas tidak normal (anaplastik).

Grade IV

Jaringan ganasnya memiliki sel-sel yang terlihat paling tidak normal dan cenderung tumbuh dengan cepat.

 

Tumor otak primer paling umum dinamai berdasarkan jenis jaringan otak tempat t7mbuhnya tumor tersebut, yaitu tumor glioma, meningioma, adenoma hipofisis, schwannomas vestibular, dan neuroectodermal primitif (medulloblastomas). Glioma memiliki beberapa subtipe yang meliputi astrocytomas, oligodendrogliomas, ependymomas, dan papiloma pleksus koroid. Ketika grade disatukan dengan nama tumor-tumor tersebut, dokter akan mendapatkan pemahaman lebih mengenai keparahan kanker otak. Misalnya, Grade III (anaplastik) glioma adalah tumor agresif, sementara neuroma akustik adalah tumor jinak grade I. Namun, bahkan tumor jinak pun dapat menyebabkan masalah serius jika mereka tumbuh cukup besar sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial atau menghalangi struktur pembuluh darah atau aliran cairan serebrospinal.

Kanker otak dibagi menjadi beberapa stadium sesuai dengan jenis sel dan kelasnya karena sel kanker tersebut jarang menyebar ke organ lain, sementara kanker lainnya, seperti kanker payudara atau kanker paru-paru, didasarkan pada stadium menurut lokasi dan penyebaran sel-sel kanker. Secara umum, stadium kanker ini berkisar dari 0 sampai 4, dengan stadium 4 menunjukkan kanker telah menyebar ke organ lain (stadium tertinggi).

 

Sumber: www.medicinenet.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Gejala Penyakit Kanker Serviks pada Wanita

gejala kanker serviks

Setelah mempelajari tentang kanker serviks dan pencegahannya, sekarang kita akan membahas tentang gejala kanker serviks pada wanita. Gejala kanker serviks tidak selalu jelas dan mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali sampai telah mencapai stadium lanjut. Untuk itulah, sangat penting bagi Anda untuk mengadakan janji skrining dengan dokter Anda. Namun, berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa menandai kanker serviks.

 

Gejala Utama Kanker Serviks: Pendarahan yang Tidak Biasa

Dalam kebanyakan kasus, perdarahan vagina adalah gejala pertama yang mencolok dari kanker serviks. Pendarahan ini biasanya terjadi setelah berhubungan seks. Perdarahan pada waktu lainnya, selain periode bulanan Anda, juga dianggap sebagai pendarahan yang tidak normal.

Pendarahan yang tidak biasa ini juga termasuk perdarahan setelah menopause (ketika periode bulanan wanita telah berhenti). Jika Anda mengalami pendarahan yang tidak biasa pada vagina Anda, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan penjelasan dan pemeriksaan lebih lanjut.

 

Gejala Kanker Serviks Lainnya

Gejala lain dari kanker serviks dapat meliputi:

– Rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks
– Keputihan dengan bau yang tidak menyenangkan

 

Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut

Jika kanker menyebar dari serviks ke jaringan dan organ sekitarnya, akan dapat memicu berbagai gejala lainnya, termasuk:

– Sembelit
– Darah dalam urine Anda (hematuria)
– Hilangnya kontrol kandung kemih (urinary incontinence)
– Nyeri tulang
– Pembengkakan salah satu kaki Anda
– Sakit parah di tubuh bagian samping atau belakang yang disebabkan oleh pembengkakan di ginjal yang terkait dengan suatu kondisi yang disebut hidronefrosis
– Perubahan aktivitas usus dan kandung kemih Anda
– Kehilangan nafsu makan
– Penurunan berat badan
– Kelelahan dan kekurangan energi

 

Kapan Anda Harus Mencari Bantuan Medis

Disarankan agar Anda menghubungi dokter jika Anda mengalami:
– Pendarahan setelah berhubungan seks (perdarahan postcoital)
– Perdarahan di luar periode normal Anda
– Perdarahan baru setelah menopause

Pendarahan vagina sebenarnya sangatlah umum terjadi dan dapat disebabkan beberapa alasan, sehingga tidak selalu berarti bahwa Anda mengalami kanker serviks. Namun, perdarahan vagina yang tidak biasa adalah gejala yang perlu diselidiki lebih lanjut oleh dokter.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Pencegahan Dan Deteksi Dini Kanker Serviks

deteksi kanker serviks

Setelah mengetahui tentang apa itu kanker serviks, kita perlu mempelajari tentang upaya pencegahannya. Yang perlu Anda ketahui, kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah dan, jika terdeteksi dini, kanker ini dapat diobati. Berikut ini adalah cara untuk mencegah kanker serviks dan mendeteksi penyakit ini sejak dini.

 

Pencegahan Kanker Serviks

1. Hindari infeksi HPV dengan mempraktekkan seks yang lebih aman

HPV dapat menyebar melalui hubungan seks tanpa kondom, sehingga menggunakan kondom dapat membantu mengurangi risiko Anda terkena infeksi. Akan tetapi, kondom tidak bisa memberikan perlindungan yang lengkap terhadap HPV karena virus ini bisa menginfeksi daerah yang tidak tercakup oleh kondom. Resiko terkena infeksi HPV meningkatkan semakin dini Anda memulai aktivitas seks aktif dan dengan lebih banyak mitra seksual yang Anda miliki meskipun perempuan yang hanya memiliki satu pasangan seksual juga dapat menderita penyakit ini.

2. Hindari merokok

Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dengan tidak merokok. Orang yang merokok kurang mampu menghilangkan infeksi HPV dari tubuh, yang dapat berkembang menjadi kanker.

 

Deteksi Dini Kanker Serviks

1. Semua wanita harus mulai memeriksa kanker serviks pada usia 21

Wanita berusia 21-29 tahun harus menjalani tes Pap setiap 3 tahun. Tes HPV tidak boleh digunakan untuk skrining pada kelompok usia ini kecuali jika digunakan sebagai tindak lanjut untuk tes Pap yang abnormal.

2. Wanita berusia 30-65 tahun harus menjalani tes Pap plus tes HPV setiap 5 tahun

Ini adalah jenis pendekatan yang paling disukai. Tapi jika Anda ingin melakukan tes Pap tersendiri setiap 3 tahun sekali juga tidak masalah. Wanita berisiko tinggi, misalnya yang terkena DES sebelum lahir atau yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, mungkin harus lebih sering menjalani skrining.

3. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai vaksin HPV

Vaksin HPV memberikan perlindungan terhadap jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker. Yang paling efektif adalah jika seseorang divaksinasi sebelum menjalani aktivitas seksual secara aktif. Vaksin ini direkomendasikan bagi anak perempuan yang berusia 11 sampai 12 tahun. Anak perempuan berusia 9 atau 10 tahun juga bisa divaksin. Sampai usia 18 tahun, anak-anak perempuan ini akan mendapatkan vaksin lanjutan (catch-up). Perempuan muda usia 19-26 tahun yang belum pernah divaksinasi juga bisa mendapatkan vaksinasi.

4. Wanita di atas usia 65 tahun yang telah menjalani tes kanker serviks secara teratur dengan hasil yang normal tidak perlu melakukan tes untuk kanker serviks

Wanita dengan riwayat pra-kanker serviks yang serius harus terus diuji selama setidaknya 20 tahun setelah diagnosis tersebut, bahkan jika tes tersebut terus berlanjut melewati usia 65 tahun.

5. Wanita yang telah menjalani histerektomi harus berhenti skrining kecuali jika operasi tersebut dilakukan sebagai pengobatan untuk kanker atau pra-kanker serviks

Wanita yang telah menjalani histerektomi tapi serviksnya masih tertinggal harus terus mengikuti pedoman seperti yang tertera di atas.

 

Sumber: preventcancer.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Kanker Serviks

kanker serviks

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah kanker serviks yang diderita oleh beberapa wanita di Indonesia. Dan selain kanker payudara, kanker serviks ini juga yang paling membunuh bagi kaum wanita. Namun, apa sebenarnya kanker serviks itu dan bagaimana perkembangannya? Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyakit kanker serviks.

Apa itu kanker serviks?

Kanker serviks berawal di sel-sel yang melapisi leher rahim—bagian bawah uterus (rahim). Bagian ini kadang-kadang disebut serviks uterus. Janin tumbuh dalam tubuh rahim (bagian atas). Leher rahim menghubungkan tubuh rahim ke vagina (jalan lahir). Bagian yang paling dekat leher rahim ke tubuh rahim disebut endoserviks sementara bagian di samping vagina adalah exocervix (atau ectocervix). Dua jenis sel utama yang meliputi serviks adalah sel skuamosa (pada exocervix) dan sel-sel kelenjar (di endoserviks). Dua jenis sel tersebut bertemu di sebuah tempat yang disebut zona transformasi. Lokasi yang tepat dari zona transformasi berubah seiring dengan pertambahan usia Anda dan ketika Anda melahirkan.

Sebagian besar kanker serviks dimulai di sel di zona transformasi. Sel-sel ini tidak tiba-tiba berubah menjadi kanker. Sebaliknya, sel-sel normal leher rahim pertama-tama secara bertahap berkembang menjadi pra-kanker yang kemudian berubah menjadi kanker. Dokter menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan perubahan pra-kanker, termasuk neoplasia serviks intraepitel (CIN), squamous intraepithelial lesion (SIL), dan displasia. Perubahan ini dapat dideteksi dengan tes Pap dan diobati untuk mencegah kanker berkembang.

Kanker serviks dan pra-kanker serviks diklasifikasikan berdasarkan penampakan mereka di bawah mikroskop. Jenis utama dari kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.

Sebagian besar (bisa mencapai 9 dari 10) kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa. Kanker ini terbentuk dari sel-sel di exocervix dan sel-sel kanker tersebut memiliki fitur sel skuamosa di bawah mikroskop. Karsinoma sel skuamosa paling sering berawal di zona transformasi (di mana exocervix bergabung dengan endoserviks).

Sebagian besar kanker serviks lainnya adalah adenocarcinoma. Adenocarcinoma adalah kanker yang berkembang dari sel-sel kelenjar. Adenokarsinoma serviks berkembang dari sel-sel kelenjar penghasil lendir dari endoserviks. Adenokarsinoma serviks telah menjadi lebih umum dalam 20 sampai 30 tahun terakhir.

Yang tidak begitu umum terjadi, kanker serviks memiliki fitur dari kedua karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Hal ini disebut karsinoma adenosquamous atau karsinoma campuran.

Meskipun kanker serviks dimulai dari sel dengan perubahan pra-kanker, hanya beberapa wanita yang mengalami pra-kanker leher rahim yang berkembang menjadi kanker. Biasanya diperlukan waktu beberapa tahun bagi pra-kanker serviks untuk berubah menjadi kanker serviks, tetapi bisa saja terjadi dalam waktu kurang dari satu tahun. Bagi kebanyakan wanita, sel-sel pra-kanker akan hilang tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa wanita, pra-kanker berubah menjadi kanker sungguhan (invasif). Merawat semua pra-kanker serviks dapat mencegah hampir semua kanker serviks invasif.

Meskipun hampir semua kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma, kanker jenis lain juga dapat berkembang di leher rahim. Jenis-jenis kanker lain, seperti melanoma, sarkoma, dan limfoma, lebih sering ditemukan pada tubuh bagian lain.

 

Sumber: www.cancer.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Apakah Madu Bisa Disertakan untuk Diet Diabetes?

madu untuk diabetes

Diet diabetes secara ketat dikontrol khususnya berhubungan dengan asupan gula dan senyawa mineral. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa “apakah madu diperbolehkan untuk pasien diabetes” adalah pertanyaan yang sering diajukan ketika membicarakan diet untuk diabetes.

Diabetes adalah gangguan pankreas, dimana insulin tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup atau diproduksi tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Diabetes pada dasarnya adalah gangguan metabolisme, terutama metabolisme karbohidrat. Gula dan pati yang tertelan tidak dapat digunakan, dan karenanya dieliminasi dalam urin. Gejala diabetes antara lain sering buang air kecil, rasa haus atau kelaparan yang ekstrim, penurunan berat badan, kelelahan, mati rasa, dan infeksi.

Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin apapun, sedangkan, orang dengan diabetes tipe 2 juga tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel mereka menolak insulin, dan mereka cenderung kelebihan berat badan, karena kadar insulin yang tinggi, sehingga tidak bisa mengalirkan glukosa ke dalam sel otot, yang kemudian mengubah glukosa menjadi lemak dan kolesterol sebagai gantinya. Hal ini menyebabkan tidak hanya obesitas, tapi juga penyakit jantung, sirkulasi darah yang buruk di kaki dan penyakit mata. Sementara diabetes tipe 1 diobati dengan suntikan insulin, yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh dan mempertahankan kontrol glukosa darah, diabetes tipe 2 biasanya menggunakan obat penurun glukosa. Kebanyakan penderita diabetes mengidap diabetes tipe 2 dan biasanya di atas usia 40-an.

 

Penggunaan Madu dalam Diet Diabetes

Dengan kontrol yang tepat, banyak penderita diabetes dan pra-diabetes (orang dengan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dibandingkan orang normal tetapi tidak cukup tinggi untuk dipertimbangkan sebagai diabetes) masih dapat menikmati madu alam dengan aman. Sebelum memasukkan madu ke dalam perencanaan diet mereka, cari tahu berapa banyak cairan manis yang dapat dikonsumsi setiap harinya.

Setiap jenis diabetes berbeda dan harus dipelajari bagaimana tubuh penderita bereaksi terhadap beraneka makanan yang mengandung karbohidrat. Ingatlah bahwa jumlah total pati atau karbohidrat dalam makanan adalah pertimbangan utama, bukan jumlah gula. Madu adalah makanan karbohidrat juga, seperti beras dan kentang. Jadi, perlu diingat bahwa 1 sendok makan madu saja mengandung sekitar 17 gram karbohidrat, yang berarti bahwa ini mengurangi porsi asupan karbohidrat harian Anda.

Penderita diabetes dapat mengkonsumsi madu sama seperti pemanis atau karbohidrat lainnya. Untuk memantau respon terhadap madu, kadar gula darah bisa dicatat sebelum konsumsi dan dicek lagi dua jam kemudian. Dan lagi, ketika membeli madu komersial untuk pasien diabetes, pastikan bahwa madu tersebut adalah madu murni dan tidak tercemar oleh glukosa, pati, gula tebu, dan bahkan malt, yang harus dihindari dalam diet diabetes.

 

Pendapat Dokter tentang Madu untuk Diet Diabetes

Dokter kemungkinan besar akan mengatakan “jangan” jika Anda menanyakan tentang penggunaan madu dalam diet diabetes. Hal ini tidak mengherankan karena ide makan madu untuk mengatur glukosa darah tampaknya agak kontra intuitif. Tapi dokter mungkin tidak memberitahu Anda bahwa studi klinis telah menunjukkan bahwa madu murni merupakan pilihan yang lebih sehat dalam diet diabetes dari pada gula meja dan pemanis non-nutrisi lain seperti Splenda, sakarin, aspartame. Madu membutuhkan tingkat insulin yang lebih rendah dibandingkan dengan gula putih biasa dan tidak meningkatkan kadar gula darah secepat gula meja karena memiliki Glycemic Index lebih rendah daripada gula.

Meskipun madu mengandung kadar gula yang besar, tapi gula tersebut terbagi menjadi dua unit sederhana, glukosa dan fruktosa, yang diserap pada tingkat yang berbeda ke dalam tubuh. Bahkan, Dr Ron Fessenden mengungkapkan dalam bukunya The Honey Revolution bahwa “semakin seseorang intoleran terhadap gula, semakin rendah respon gula darah setelah konsumsi madu versus semakin tinggi respon gula darah setelah mengkonsumsi sukrosa atau glukosa”. Buku ini lebih lanjut menjelaskan mengapa madu mampu melakukan peran regulasi yang luar biasa ini. Rasio 1:1 fruktosa dan glukosa yang ditemukan dalam madu memfasilitasi asupan glukosa ke hati, yang mencegah kelebihan glukosa memasuki sirkulasi darah. Dan madu alam adalah satu-satunya gula yang memiliki kemampuan khusus ini.

Selanjutnya, penggunaan fruktosa monosakarida sering dianjurkan untuk mempermanis diet penderita diabetes karena GI-nya secara signifikan lebih rendah. Masalahnya adalah, fruktosa diserap berbeda dari gula-gula lainnya. Fruktosa tidak dimanfaatkan untuk energi seperti glukosa, tetapi disimpan dalam hati sebagai trigliserida. Hal ini memberikan beban metabolisme yang besar pada hati dan akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan utama yang berhubungan dengan obesitas dan gangguan kesehatan lebih lanjut bagi penderita diabetes. Sayangnya, dalam upaya mereka untuk menghindari gula dalam makanan, banyak penderita diabetes kehilangan fokusnya dalam merencanakan diet mereka dengan menyertakan “gula buah fruktosa”, “kue ulang tahun khusus diabetes”, “es krim NutraSweet”, “permen bebas gula”, dll, yang semuanya mengandung sirup jagung atau pemanis buatan yang bahkan lebih berbahaya daripada gula biasa bila dikonsumsi dalam jangka panjang.

 

Sumber: www.benefits-of-honey.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Gestasional

diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat gula darah (glukosa) yang tinggi, dan terjadi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi pada sekitar 4% dari seluruh kehamilan (Penjelasan lebih rinci mengenai jenis-jenis diabetes bisa dibaca di sini).

 

Apa Penyebab Diabetes Gestasional pada Kehamilan?

Hampir semua wanita mengalami beberapa tingkat intoleransi glukosa yang terganggu sebagai akibat dari perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Itu berarti bahwa gula darah wanita hamil mungkin lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk menyebabkan diabetes. Selama akhir periode kehamilan (trimester ketiga), perubahan hormonal membuat wanita hamil berisiko mengidap diabetes gestasional.

Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon tertentu yang dibuat dalam plasenta (organ yang menghubungkan bayi dengan tali pusat ke rahim) membantu mentransfer nutrisi dari ibu kepada janin yang sedang berkembang. Hormon lainnya juga dihasilkan oleh plasenta untuk membantu mencegah ibu mengalami gula darah rendah. Caranya adalah dengan menolak segala tindakan insulin.

Selama kehamilan, hormon ini menyebabkan intoleransi glukosa progresif yang terganggu (kadar gula darah tinggi). Untuk menurunkan kadar gula darah, tubuh menghasilkan lebih banyak insulin untuk memberikan glukosa ke dalam sel yang akan diolah menjadi energi.

Biasanya, pankreas ibu mampu memproduksi lebih banyak insulin (sekitar tiga kali jumlah normal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada kadar gula darah. Namun, jika pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin, kadar gula darah akan naik, sehingga menyebabkan diabetes gestasional.

 

Komplikasi Diabetes Gestasional

Diabetes dapat mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan. Pada awal kehamilan, diabetes pada ibu dapat menyebabkan cacat lahir dan peningkatan laju keguguran. Banyak cacat lahir yang terjadi mempengaruhi organ-organ utama bayi seperti otak dan jantung.

Selama trimester kedua dan ketiga, diabetes ibu dapat menyebabkan kelebihan nutrisi dan pertumbuhan berlebih pada bayi. Bayi yang besar meningkatkan risiko selama persalinan. Misalnya, bayi besar sering membutuhkan operasi caesar, dan jika dilahirkan melalui vagina akan menyebabkan peningkatan risiko komplikasi, misalnya trauma pada bayi.

Selain itu, ketika gula darah yang tinggi dari ibu menyebabkan kadar insulin tinggi (hiperinsulinemia) pada bayi, gula darah bayi bisa drop sangat rendah setelah lahir, karena bati tidak akan menerima gula darah tinggi.

Namun, dengan perawatan yang tepat, Anda dapat melahirkan bayi yang sehat, walaupun mengidap diabetes.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Tipe 2

diabetes tipe 2

Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu diabetes tipe 2, siapa saja yang bisa berisiko tinggi terhadap penyakit ini, penyebab serta gejala-gejalanya.

 

Apa Itu Diabetes Tipe 2?

Tidak seperti penderita diabetes tipe 1, tubuh penderita diabetes tipe 2 bisa menghasilkan insulin. Tapi entah pankreas mereka tidak membuat cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan cukup baik. Hal ini disebut resistensi insulin. Bila tidak ada cukup insulin atau insulin tidak digunakan sebagaimana mestinya, glukosa (gula) tidak bisa masuk ke sel-sel tubuh. Ketika glukosa menumpuk dalam darah dan tidak teralirkan ke dalam sel, sel-sel tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik (Untuk mengetahui tentang jenis-jenis diabetes, silahkan klik di sini).

Penumpukan glukosa dalam darah dapat menyebabkan beberapa masalah.

– Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah kecil dari mata, ginjal, dan jantung dan menyebabkan atherosclerosis, atau pengerasan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

– Penumpukan gula dalam darah dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil, yang bisa menyebabkan dehidrasi.

– Ketika seseorang dengan diabetes tipe 2 mengalami sakit atau menderita dehidrasi parah dan tidak dapat meminum cukup cairan untuk mengganti cairan yang hilang, hal ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam jiwa.

 

Siapa yang Bisa Mengidap Diabetes Tipe 2?

Siapapun bisa mengidap diabetes tipe 2. Tetapi orang-orang yang berisiko tinggi untuk penyakit ini adalah mereka yang:

– Lebih dari 45
– Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
– Memiliki diabetes gestational
– Memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes tipe 2
– Mengalami prediabetes
– Jarang atau tidak pernah berolahraga
– Memiliki kolesterol HDL rendah atau trigliserida tinggi
– Memiliki tekanan darah tinggi
– Adalah anggota kelompok ras atau etnis tertentu termasuk:

  • Afrika Amerika
  • Latinos
  • Penduduk asli Amerika
  • Asia Amerika/Kepulauan Pasifik

 

Penyebab Diabetes Tipe 2

Meskipun lebih umum daripada diabetes tipe 1, penyebab diabetes tipe 2 masih kurang dipahami dengan baik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyak hal.

Diabetes tipe 2 dapat terjadi di dalam keluarga, tetapi bagaimana hal itu diwariskan masih belum diketahui dengan pasti.

 

Gejala Diabetes Tipe 2

Sering kali, pengidap diabetes tipe 2 tidak mengalami gejala apapun. Namun, gejala diabetes tipe 2 ini bervariasi pada masing-masing orang dan meliputi:

– Rasa haus yang meningkat
– Rasa lapar yang meningkat (terutama setelah makan)
– Mulut kering
– Mual dan kadang-kadang muntah
– Peningkatan buang air kecil
– Kelelahan
– Penglihatan kabur
– Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki
– Sering mengalami infeksi kulit, saluran kemih, atau vagina
– Luka yang lambat untuk disembuhkan

Seseorang juga bisa didiagnosis dengan diabetes tipe 2 setelah setelah mengalami koma diabetis tapi hal ini jarang sekali terjadi.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Macam-Macam Diabetes

macam diabetes

Banyak orang yang akhir-akhir ini membicarakan jenis-jenis diabetes tanpa tahu sebenarnya apa perbedaanya. Berikut ini adalah jenis-jenis diabetes beserta penjelasan singkatnya.

 

Diabetes Tipe 1

Diabetes Tipe 1 atau yang dulu disebut “diabetes anak” atau “diabetes yang bergantung pada insulin” karena 70 persen diagnosa terjadi sebelum seseorang mencapai usia 30. Namun, diabetes tipe ini dapat didiagnosis pada usia berapa pun. Hanya 5 persen dari 10 persen orang yang didiagnosis dengan diabetes mengidap tipe ini. Pada diabetes tipe 1, pankreas memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali.

Gejalanya termasuk buang air kecil yang meningkat, rasa haus atau mulut kering, rasa lapar, penurunan berat badan meskipun makan normal atau meningkat, penglihatan kabur, sering infeksi serta kesemutan atau nyeri di tangan, kaki atau keduanya.

Jika Anda mengidap diabetes tipe 1, Anda harus selalu mendapatkan pasokan insulin, baik melalui suntikan atau melalui pompa insulin. Insulin, nutrisi dan aktivitas (latihan) perlu dilakukan dengan seimbang (Baca Diabetes Tipe 1 untuk info selengkapnya).

 

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 dulu disebut “diabetes dewasa”. Namun, diabetes tipe 2 dilaporkan juga diderita oleh kalangan anak-anak dan remaja dengan frekuensi yang meningkat selama 20 tahun terakhir di AS. Sekitar 80 persen orang dengan diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan. Dengan diabetes tipe 2, tubuh Anda menolak efek dari insulin atau tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal.

Gejala diabetes tipe 2, yang umumnya sama dengan gejala tipe 1, mungkin datang secara bertahap atau tidak diperhatikan sama sekali (Baca Diabetes Tipe 2 untuk info selengkapnya).

 

Diabetes Gestasional

Diabetes ini menyebabkan gula darah tinggi dan berkembang selama kehamilan. Diabetes ini disebabkan oleh peningkatan produksi hormon yang membuat tubuh kurang mampu menggunakan insulin seperti sebagaimana mestinya. Kebanyakan diabetes gestasional sembuh setelah kelahiran tapi setelahnya Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk diabetes tipe 2 nantinya. Makan sehat dan aktif bergerak dapat menurunkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2 (Baca Diabetes Gestasional untuk info selengkapnya)

 

Diabetes yang disebabkan oleh Operasi

Ketika operasi dilakukan pada pankreas untuk alasan apapun, ada risiko bahwa kemampuannya untuk memproduksi insulin akan berubah. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau permanen. Jika Anda harus menjalani operasi jenis ini, pengujian gula darah harus sering dilakukan untuk memantau obat atau suntikan insulin apa yang mungkin diperlukan.

 

Diabetes yang disebabkan oleh kimia

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya. Steroid, khususnya kortison atau prednison, merupakan penyebab paling umum dari gula darah tinggi. Pengobatannya meliputi obat oral diabetes atau insulin berdasarkan resep dokter.

 

Latent autoimmune diabetes in adults (LADA) atau Diabetes Tipe 1.5

Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa subtipe diabetes lain di luar tipe 1 dan 2. LADA adalah variasi diabetes tipe 1 yang lebih lambat berkembang dan sering salah didiagnosis sebagai tipe 2. Diabetes ini paling umum diderita oleh mereka yang berusia 35 tahun atau lebih.

 

Sumber: www.diabetes-info.co.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Tipe 1

diabetes tipe 1

Salah satu jenis diabetes yang dialami oleh manusia adalah diabetes tipe 1. Namun, apa sebenarnya diabetes tipe 1 ini? Dan siapa yang biasanya terserang?

Apa Itu Diabetes Tipe 1?

Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja, dan sebelumnya dikenal sebagai diabetes anak-anak. Hanya 5% dari penderita diabetes mengalami penyakit ini. Dalam diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengubah gula, pati dan makanan lainnya menjadi energi yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan terapi insulin dan perawatan lainnya, bahkan anak-anak penderita diabetes tipe 1 dapat belajar untuk mengelola kondisi mereka dan hidup sehat dan panjang umur.

 

Pengobatan Diabetes Tipe 1

Diagnosis diabetes tipe 1 menunjukkan bahwa pankreas tidak lagi mampu menghasilkan insulin. Suntikan setiap hari dengan pena atau jarum suntik insulin atau pompa insulin dapat membantu memantau kadar glukosa darah Anda dan dapat mengelola kadar insulin Anda. Anda perlu bekerja sama dengan tim kesehatan Anda untuk menentukan insulin yang terbaik untuk Anda dan tubuh Anda.

 

Olahraga untuk Pengidap Diabetes Tipe 1

Olahraga juga merupakan komponen kunci dari perawatan diabetes yang tepat. Dengan menjadi aktif, diabetes Anda juga akan merespon kadar glukosa darah dengan lebih stabil.

Terlepas dari jenis diabetes yang Anda miliki, sangatlah penting untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Penderita diabetes tipe 1 sangat disarankan untuk menyeimbangkan dosis insulin dengan makanan yang Anda makan dan aktivitas yang Anda lakukan—bahkan jika Anda hanya melakukan pekerjaan di dalam rumah atau halaman.

Melakukan perencanaan ke depan dan mengetahui respon glukosa darah tubuh Anda terhadap olahraga dapat membantu Anda menghindarkan level gula Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Respon glukosa darah Anda terhadap olahraga akan bervariasi tergantung pada:
– kadar glukosa darah Anda sebelum aktivitas dimulai,
– intensitas kegiatan,
– berapa lama Anda berolahraga,
– dan perubahan dosis insulin yang telah Anda lakukan.

Kadang-kadang orang mengalami penurunan glukosa darah selama atau setelah latihan, sehingga sangat penting untuk memantau glukosa darah Anda, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan bersiaplah untuk mengobati hipoglikemia (gula darah rendah).

 

Sumber: www.diabetes.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Makanan Pantangan untuk Diabetes

makanan pantangan diabetes

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan. Tapi, seorang penderita diabetes bisa terus sehat dengan menjaga pola makannya. Ada beberapa makanan yang memang disarankan untuk para penderita diabetes guna menjaga kadar gula dalam tubuhnya. Selain makanan yang harus dimakan, penderita diabetes juga harus mengetahui makanan apa saja yang memang harus dihindari oleh para penderita diabetes. Jumlahnya sangat banyak, mulai dari yang mengandung gula, lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat berat, serta bahan berbahaya lainnya.

10 Makanan Berbahaya untuk Penderita Diabetes

1. Permen

Makanan mengandung gula tinggi seperti permen, kue, dan sirup tidak saja tidak mempunyai nilai gizi yang baik, tetapi juga dapat menyebabkan lonjakan dramatis dalam kadar gula darah dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang keduanya dapat memperburuk komplikasi diabetes. Puaskan hasrat makan Anda dengan karbohidrat yang baik seperti apel, berries, pir, anggur, dan jeruk yang manis dan kaya serat untuk membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga baik untuk pengontrol gula darah.

2. Jus Buah

Meskipun buah itu sehat dan merupakan pilihan karbohidrat kaya serat yang baik untuk penderita diabetes, hal ini tidak sama ketika buah tersebut dibuat menjadi jus. Meskipun jelas lebih sehat daripada soda atau minuman manis lainnya, jus buah (bahkan 100% jus buah) memiliki kandungan gula buah yang tinggi dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.

3. Kismis

Makan kismis atau buah kering lainnya memang dapat menjadi pilihan yang lebih baik daripada ngemil cookie, tapi tetap saja kismis bisa menyebabkan lonjakan gula darah Anda. Mengapa? Selama proses dehidrasi, gula alami buah-buahan menjadi sangat terkonsentrasi, yang menyebabkan lonjakan gula darah jika diserap oleh tubuh.

4. Pancake dan Sirup

Sepiring pancake dengan sirup adalah salah satu pilihan sarapan paling buruk yang akan menyebabkan ledakan karbohidrat. Kebanyakan pancake berukuran jumbo dan dibuat dengan tepung putih bermutu rendah, sehingga memakan 3 pancake saja bisa sama dengan memakan 7 potong roti putih. Topping-nya juga membuatnya semakin berbahaya. Apalagi mentega yang digunakan juga sangat sarat lemak jenuh yang bisa menyumbat arteri dan sirupnya setara dengan 16 sendok gula!

5. Kentang Goreng

Dengan kandungan minyak yang berlebihan, gorengan bisa menyebabkan penambahan berat badan dan mendatangkan malapetaka pada gula darah Anda. French fries, keripik kentang, dan donat adalah pilihan yang sangat buruk bagi penderita diabetes karena dibuat dengan bahan-bahan tepung dengan karbohidrat berat, yang dapat menyebabkan kadar glukosa darah naik.

6. Roti Putih

Makanan rafinasi—roti putih, nasi putih, pasta putih, dan apa pun yang dibuat dengan tepung putih—bertindak seperti gula ketika dicerna tubuh, sehingga bisa menganggu kontrol glukosa dan harus dihindari oleh orang-orang dengan diabetes.

7. Whole Milk

Bagi penderita diabetes, diet tinggi lemak jenuh dapat memperburuk resistensi insulin. Jauhkan susu dari kulkas, dan pilih susu rendah lemak atau skim (tanpa lemak). Juga, hindarilah segala produk whole milk seperti krim, yoghurt penuh lemak, keju biasa dan krim keju.

8. Daging Babi Asap (Bacon)

Non-muslim banyak yang suka mengkonsumi daging babi kan? Namun, Anda harus waspada. Daging yang berlemak memiliki banyak kandungan lemak jenuh, yang bisa menyebabkan peradangan dalam tubuh serta berbagai efek samping. Penderita diabetes biasanya memiliki tingkat risiko penyakit jantung, dan makan daging tinggi lemak seperti bacon bisa memperparah keadaan.

9. Snack, Kue dan Pastri

Snack dan makanan panggangan sangat sarat dengan gula, sodium, tepung putih bermutu rendah dan pengawet. Kombinasi berbahaya dari gula dan tepung rafinasi akan melonjakkan gula darah dan meningkatkan peradangan, yang mengganggu kemampuan insulin untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, makanan manis yang diproses tinggi memiliki kandungan lemak trans yang meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.

10. Hamburger

Hamburger yang besar memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, dan menjadi faktor utama yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi. Dan penderita diabetes harus sangat menghindarinya!

 

Sumber: www.diabeticlivingonline.com

read more
1 11 12 13 14
Page 13 of 14