close

Kondisi Umum & Penyakit

InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Penyebab Kanker Pankreas dan Faktor Risikonya

penyebab kanker pankreas

Setelah dibahas mengenai kanker pankreas dan gejala-gejalanya, kini akan dibahas penyebab dan faktor risiko dari kanker pankreas.

 

Penyebab Kanker Pankreas

Pankreas memiliki panjang sekitar 6 inci (sekitar 15 cm) dan terlihat seperti ada buah pir yang terletak di sisinya. Pankreas mengeluarkan hormon, termasuk insulin, untuk membantu tubuh memproses gula dalam makanan yang Anda makan. Pankreas juga menghasilkan cairan pencernaan untuk membantu tubuh Anda mencerna makanan.

Mengenai kanker pankreas itu sendiri, sebenarnya, tidak jelas apa yang menyebabkan kanker pankreas.

Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel dalam pankreas melakukan mutasi pada DNA mereka. Mutasi ini menyebabkan sel tumbuh tak terkendali dan terus hidup setelah sel normal mati. Sel-sel ini jika terakumulasi akan membentuk tumor.

Sebagian besar kanker pankreas bermula pada sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Kanker ini disebut kanker adenokarsinoma pancreas atau eksokrin pancreas.

Jarang, kanker juga dapat terbentuk dalam sel penghasil hormon pankreas. Kanker jenis ini disebut kanker sel islet atau kanker endokrin pankreas.

 

Faktor Risiko Kanker Pankreas

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas antara lain:

– Ras Afrika-Amerika

– Kelebihan berat badan

– Peradangan kronis pada pankreas (pankreatitis)

– Kencing manis

– Riwayat keluarga sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk mutasi gen BRCA2, sindrom Lynch, dan familial atypical mole-malignant melanoma (FAMMM)

– Riwayat pribadi atau keluarga dengan kanker pankreas

– Merokok

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Kanker Pankreas dan Gejala-Gejalanya

kanker pankreas

Apa Itu Kanker Pankreas?

Kanker pankreas dimulai di jaringan pancreas, yaitu sebuah organ di perut Anda yang terletak horizontal di belakang perut bawah. Pankreas mengeluarkan enzim yang membantu pencernaan dan hormon yang membantu mengatur metabolisme gula.

Kanker pankreas sering memiliki prognosis yang buruk, bahkan ketika didiagnosis lebih awal. Kanker pankreas biasanya menyebar dengan cepat dan jarang terdeteksi pada tahap awal, yang merupakan alasan utama mengapa penyakit ini menjadi penyebab utama kematian karena kanker. Tanda dan gejala mungkin tidak muncul sampai kanker pankreas sudah pada stadium lanjut dan operasi pengangkatan lengkap tidak mungkin dilakukan.

 

Gejala Kanker Pankreas

Tanda dan gejala kanker pankreas sering tidak terjadi sampai penyakit ini sudah pada stadium lanjut. Tanda-tanda dan gejala yang mungkin muncul termasuk:

– Nyeri perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung
– Menguningnya kulit dan bagian putih mata Anda (sakit kuning)
– Kehilangan nafsu makan
– Penurunan berat badan
– Depresi
– Gumpalan darah

 

Kapan Harus Menemui Dokter?

Temui dokter Anda jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sakit perut, sakit kuning atau tanda-tanda dan gejala yang mengganggu lainnya. Banyak penyakit dan kondisi selain kanker dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala yang sama, sehingga dokter dapat memeriksa apakah kondisi tersebut kanker pancreas atau bukan.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Pengenalan Kanker Tulang

kanker tulang

Apa Itu Kanker Tulang?

Kanker tulang primer merupakan tumor yang bermula di dalam tulang. Kanker yang menyebar dari bagian lain dari tubuh ke dalam tulang sekitarnya dikenal sebagai kanker tulang sekunder.

Gejala yang paling umum dari kanker tulang adalah nyeri tulang yang biasanya semakin memburuk dari waktu ke waktu dan bisa terasa lebih menyakitkan pada malam hari.

Jika Anda atau anak Anda mengalami nyeri tulang yang terus-menerus dan berlangsung selama lebih dari tiga hari, segera kunjungi dokter. Walaupun belum tentu nyeri tulang tersebut disebabkan oleh kanker tulang, akan tetapi kondisi ini jelas membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.

 

Jenis Kanker Tulang

Semua jenis kanker tulang merupakan kanker yang sangat langka. Empat jenis yang paling umum (meskipun masih sangat jarang ditemukan secara umum) dijelaskan di bawah ini.

1. Osteosarcoma

Osteosarcoma adalah jenis yang paling umum dari kanker tulang. Kebanyakan kasus berkembang pada remaja dan dewasa, tetapi Anda bisa terserang kanker ini pada usia berapa pun. Osteosarcoma biasanya berkembang dalam tulang yang lebih besar seperti tulang paha (femur) atau tulang kering (tibia).

2. Ewing’s Sarcoma

Ewing’s Sarcoma paling sering terjadi pada remaja, meskipun juga dapat berkembang pada orang dewasa. Ewing’s Sarcoma biasanya berkembang di tulang panggul dan tulang paha.

3. Chondrosarcoma

Jenis kanker tulang ini biasanya berkembang pada orang dewasa berusia antara 30 dan 60 tahun. Kanker ini biasanya menyerang tulang panggul, tulang paha, tulang lengan atas, tulang belikat (skapula) dan tulang rusuk.

4. Spindle cell sarcoma

Spindle cell sarcoma sangat mirip dengan osteosarcoma dalam hal gejala dan perawatannya. Biasanya kanker ini menyerang orang yang berusia 40 tahun atau lebih.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Kanker Tenggorkan dan Gejala-Gejalanya

kanker tenggorokan

Apa Itu Kanker Tenggorokan?

Kanker tenggorokan mengacu pada tumor ganas yang tumbuh di tenggorokan (faring), kotak suara (laring), atau tonsil.

Tenggorokan Anda adalah tabung berotot yang bermula dari belakang hidung dan berakhir di leher. Kotak suara Anda berada tepat di bawah tenggorokan dan juga rentan terhadap kanker tenggorokan. Kotak suara tersusun atas tulang rawan dan mengandung pita suara yang bergetar yang akan menghasilkan suara saat Anda berbicara. Kanker tenggorokan juga dapat mempengaruhi bagian dari tulang rawan (epiglotis) yang bertindak sebagai tutup untuk tenggorokan Anda. Kanker tonsil, bentuk lain dari kanker tenggorokan, mempengaruhi amandel, yang terletak di bagian belakang tenggorokan.

Anda dapat mengurangi risiko kanker tenggorokan dengan tidak merokok serta membatasi penggunaan alkohol.

 

Gejala Kanker Tenggorokan

Tanda dan gejala kanker tenggorokan meliputi:

– Batuk

– Perubahan suara, seperti suara yang menjadi serak

– Kesulitan menelan

– Sakit telinga

– Adanya benjolan atau sakit yang tidak sembuh-sembuh

– Sakit tenggorokan

– Penurunan berat badan

 

Kapan Harus Menemui Dokter?

Buatlah janji temu dengan dokter Anda jika Anda melihat adanya tanda-tanda dan gejala baru yang persisten. Kebanyakan gejala kanker tenggorokan tidak spesifik menunjukkan adanya kanker, sehingga dokter perlu menyelidiki penyebab yang lebih umum dari gejala tersebut.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Apa Saja Gejala Kanker Getah Bening?

gejala kanker getah bening

Seperti telah kita ketahui pada artikel sebelumnya, kanker getah bening (limfoma) adalah kanker dari sistem getah bening (atau sistem limfatik). Berikut ini akan dijabarkan mengenai ciri dan gejala kanker getah bening.

 

Tanda dan Gejala Kanker Getah Bening

Ada beberapa gejala yang berbeda dari kanker getah bening, dan bisa saja gejala tersebut juga merupakan gejala dari penyakit atau kondisi lain dari tubuh. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk menjelaskan setiap gejala yang muncul kepada dokter Anda.

Gejala yang paling umum dari kanker getah bening adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, beberapa pasien kadang-kadang juga mengeluhkan rasa sakit, dan bagi sebagian orang, rasa sakit itu muncul ketika mereka meminum alkohol.

Hal ini tentu akan sangat mudah memperhatikan tanda ini karena kelenjar getah bening pada leher bisa membengkak selama infeksi seperti flu. Namun, pada gejala non-kanker, pembengkakan tersebut nantinya akan mereda.

Kelenjar getah bening, sebagai bagian sistem kekebalan dari sistem limfatik, bisa ditemukan di seluruh tubuh, namun pembengkakan akibat limfoma biasanya sering dijumpai pada beberapa bagian tertentu, seperti leher, ketiak, dan pangkal paha.

 

Gejala Limfoma Lain yang Mungkin Muncul

Gejala lain yang bisa dialami oleh orang-orang yang terkena kanker getah bening, antara lain:

– Berkeringat parah, khususnya di malam hari, hingga seprai bisa menjadi sangat basah

– Demam/suhu tubuh tinggi yang muncul dan hilang

– Penurunan berat badan mendadak tanpa penjelasan yang jelas

– Gatal, yang mungkin akan memburuk setelah penderita meminum alkohol

– Sakit perut atau muntah setelah minum alcohol

– Kehilangan nafsu makan

– Kelelahan

 

Tes dan Diagnosa

Dokter mungkin akan menyelidiki adanya kanker getah bening ketika pasien mengalami tanda-tanda dan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Mereka akan mengajukan pertanyaan, yang antara lain membahas sejarah kesehatan keluarga, faktor risiko yang mungkin memicu kanker getah bening, dan kondisi medis lainnya.

Tes Biopsi

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan bila diduga Anda menderita kanker getah bening, diagnosis dapat dikonfirmasi dengan tes biopsi, yang melibatkan pemeriksaan laboratorium dari jaringan getah bening di bawah mikroskop.

Bentuk yang paling umum dari prosedur biopsi adalah:

– Biopsi eksisi – ahli bedah memotong melalui kulit untuk menghilangkan kelenjar getah bening yang tersedia untuk analisis

– Biopsi insisi – ahli bedah menghapus hanya sebagian dari getah bening besar yang diduga tumor.

Jika diagnosis limfoma telah dikonfirmasi oleh biopsi, pengujian lebih lanjut dilakukan untuk menentukan stadium kanker, untuk melihat apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh.

Untuk menentukan stadium kanker bisa melalui salah satu dari pilihan berikut:

– Tes darah—termasuk hitung darah lengkap (CBC), jumlah darah putih, kadar protein, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, kadar asam urat, dan kadar laktat dehidrogenase (LDH)

– CT (computed tomography X-ray imaging) scan pada dada, perut, dan panggul, dan kadang-kadang menggunakan kontras, untuk memeriksa tumor

– MRI untuk melihat gambar jaringan dengan lebih rinci

– Scan ultrasound untuk tumor

– PET (positron emission tomography) scan, yaitu semacam pelacak radioaktif

– Biopsi sumsum tulang dalam beberapa kasus, untuk memeriksa sel-sel limfoma dalam sampel

– Spinal tap—jarung tipis panjang digunakan di bawah anestesi lokal untuk mengambil beberapa cairan tulang belakang, yang diuji untuk limfoma

 

Sumber: www.medicalnewstoday.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Apa Itu Kanker Getah Bening?

kanker getah bening

Kanker getah bening—atau juga disebut limfoma—sering disebut sebagai kanker langka dan kecil. Sayangnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Memang kejadiannya hanya sepertiga jika dibandingkan dengan kanker paru-paru atau payudara. Namun, saat ini kanker getah bening telah berkembang dengan sangat cepat diperkirakan menjadi kanker kedua atau ketiga terbesar pada tahun 2025. Penyebabnya antara lain polutan kimia dari formaldehida untuk benzena dan herbisida dan pestisida.

Dan kanker getah bening bukanlah kanker tunggal, melainkan merupakan sekelompok 30-40 kanker yang berbeda tetapi terkait. Kanker getah bening adalah kanker yang berkembang di dalam sistem limfatik, terjadi ketika beberapa sel kekebalan putih, yang disebut limfosit, menjadi abnormal dan ganas.

Kanker getah bening biasanya dibagi menjadi dua subkelompok:

– Limfoma Non-Hodgkin
– Limfoma Hodgkin

Pada tahun 2014 penelitian dari Weill Cornell tampaknya menawarkan harapan pengobatan baru. Para ilmuwan mempelajari diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), subtipe yang paling umum dari limfoma non-Hodgkin, dan obatnya terbukti mampu sepenuhnya membasmi limfoma pada tikus hanya setelah lima dosis.

Ternyata, faktor transkripsi regulasi, Bcl6, mengendalikan DNA untuk memastikan bahwa limfoma berkembang secara agresif. Peneliti Weill Cornell mengembangkan inhibitor untuk menghentikan Bc16 ini.

 

Sistem Limfatik

Getah bening adalah cairan berwarna yang menggenangi sel-sel tubuh Anda, melewati dinding kapiler ke dalam sistem getah bening, kemudian setidaknya melalui satu kelenjar getah bening sebelum menuju ke dalam aliran darah. Jumlah getah bening dua kali jumlah darah dalam tubuh Anda dan getah bening berfungsi untuk mengambil beberapa nutrisi ke sel-sel Anda saat mengambil racun dan bakteri dari sel-sel Anda. Getah bening juga membawa trigliserida dari lemak untuk dicerna dalam usus. Hal ini juga merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh Anda. Sistem limfatik terdiri dari serangkaian pembuluh dan kelenjar, atau kelenjar getah bening, yang menyebar ke seluruh tubuh Anda. Volume terbesar getah bening di saluran toraks Anda terletak di dada Anda. Bahkan amandel Anda adalah bagian dari sistem getah bening.

Getah bening mengandung sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Beberapa sel darah tersebut disebut limfosit. Ada beberapa bentuk, yang paling penting adalah B-limfosit dan T-limfosit, yang berkembang dalam sumsum tulang dan beberapa menjadi dewasa pada timus.

Pada limfoma, limfosit mulai berkembang biak secara abnormal dan terkumpul di bagian-bagian tertentu dari sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening. Anda juga menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena limfosit telah menjadi rusak.

 

Sumber: www.canceractive.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Pengobatan Kanker Hati

pengobatan kanker hati

Setelah mengetahui tentang kanker hati, kali ini kita akan membahas tentang pengobatan kanker hati. Pengobatan untuk kanker hati tergantung pada kondisi atau stadium kanker. Pengobatan dapat meliputi operasi dan penggunaan obat-obatan.

Tim pengobatan kanker

Kebanyakan rumah sakit menggunakan tim multidisiplin untuk mengobati kanker hati. Tim ini adalah tim spesialis yang bekerja sama untuk membuat keputusan tentang cara terbaik bagi pengobatan Anda.

Memutuskan pengobatan yang terbaik untuk Anda sering dapat membingungkan. Tim kanker Anda akan merekomendasikan apa yang mereka pikir merupakan pilihan pengobatan terbaik, tapi keputusan akhir tetap berada di tangan Anda. Pengobatan kanker hati akan dibahas secara detil di bawah ini.

 

Reseksi Bedah

Jika kerusakan hati masih minimal dan kanker kanker hanya menyerang bagian kecil dari hati Anda, masih dimungkinkan untuk menghapus sel-sel kanker melalui operasi. Prosedur ini dikenal dengan istilah reseksi bedah.

Karena hati dapat meregenerasi sendiri, dimungkinkan untuk menghapus bagian besar hati tanpa mempengaruhi kesehatan Anda secara serius. Namun, pada sebagin penderita kanker hati, kemampuan regeneratif hati mereka dapat secara signifikan terganggu dan reseksi mungkin tidak aman.

Reseksi bisa dilakukan dengan menilai tingkat keparahan sirosis Anda. Jika reseksi hati dianjurkan, akan dilakukan di bawah anestesi umum, yang berarti Anda akan tertidur selama prosedur dan tidak akan merasa sakit seperti yang dilakukan.

Kebanyakan orang yang cukup sehat bisa meninggalkan rumah sakit dalam waktu satu atau dua minggu setelah menjalani operasi. Namun, tergantung pada seberapa banyak bagian hati Anda yang dihapus, mungkin diperlukan waktu beberapa bulan bagi Anda untuk sepenuhnya pulih.

 

Transplantasi Hati

Transplantasi hati melibatkan penghapusan kanker hati dan menggantinya dengan hati yang sehat dari donor. Ini adalah operasi besar dan ada risiko komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa. Diperkirakan sekitar 1 dari setiap 30 orang akan mati selama prosedur dan hingga 1 dari 10 orang akan mati di beberapa titik di tahun setelah operasi.

Sebuah transplantasi hati mungkin cocok untuk Anda jika:

– Anda hanya memiliki tumor tunggal dengan diameter kurang dari 5 cm (50mm)
– Anda memiliki tiga atau lebih sedikit tumor kecil, masing-masing kurang dari 3cm (30mm)
– Anda telah merespon sangat baik untuk perawatan lain, dengan tidak ada bukti pertumbuhan tumor selama enam bulan

 

Microwave atau radiofrequency ablation

Microwave atau radiofrequency ablation (RFA) dapat direkomendasikan sebagai alternatif operasi untuk mengobati kanker hati pada tahap awal, idealnya ketika diameter tumor lebih kecil dari 5 cm (50mm). Metode ini juga dapat digunakan untuk mengobati tumor yang lebih besar dari ini, tetapi pengobatan mungkin perlu diulang dalam kasus tersebut.

Perawatan ini melibatkan proses memanaskan tumor dengan microwave atau gelombang radio yang dihasilkan oleh elektroda kecil, yang berbentuk seperti jarum. Panas ini membunuh sel-sel kanker dan menyebabkan tumor menyusut. Prosedur serupa dengan menggunakan laser atau pembekuan juga dapat mencapai hasil yang sama.

 

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat pembunuh kanker yang kuat untuk memperlambat penyebaran kanker hati. Suatu jenis kemoterapi yang disebut chemoembolisation transkateter arteri (TACE) biasanya dianjurkan untuk mengobati kasus kanker hati stadium B dan C. Dalam kasus ini, pengobatan dapat memperpanjang hidup, tetapi tidak dapat menyembuhkan kanker.

TACE juga dapat digunakan untuk membantu mencegah kanker menyebar dari hati pada orang yang menunggu transplantasi hati.
Metode ini tidak dianjurkan untuk kanker hati stadium D karena bisa membuat gejala penyakit hati memburuk.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Manfaat Teh untuk Diabetes

teh untuk diabetes

Teh hijau telah diminum selama berabad-abad dan merupakan minuman paling populer kedua di dunia (setelah air). Banyaknya manfaat teh hijau merupakan daya tarik terkuatnya, termasuk kekuatannya untuk mencegah kanker dan mempertajam kesehatan mental. Namun, ternyata teh juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang berhubungan dengan diabetes.

Pengidap diabetes memiliki masalah dengan metabolisme gula. Insulin diberikan untuk menurunkan gula, tetapi pada diabetes tipe 2, tubuh tidak begitu sensitif terhadap insulin, sehingga kadar gula darah naik. Melalui reaksi biokimia yang kompleks, teh—terutama teh hijau—dapat membantu menyadarkan sel sehingga mereka lebih mampu memetabolisme gula. Teh hijau baik untuk penderita diabetes karena membantu fungsi sistem metabolism (untuk mengetahui makanan yang harus dihindari penderita diabetes, bisa Anda baca di sini).

Sebuah penelitian di tahun 2013 yang dipublikasikan dalam Diabetes and Metabolism Journal menyebutkan potensi manfaat teh terhadap diabetes serta obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes. Penelitian di Taiwan juga menemukan bahwa orang yang minum teh hijau secara teratur selama lebih dari satu dekade memiliki pinggang yang lebih kecil dan komposisi lemak tubuh lebih rendah daripada mereka yang tidak mengkonsumsi teh hijau secara teratur.

Minum teh untuk diabetes adalah ide yang baik karena teh mengandung zat yang disebut polifenol, antioksidan yang ditemukan dalam setiap tanaman. Polifenol membantu mengurangi stres oksidatif dan menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), yang menurunkan tekanan darah, mencegah pembekuan, dan mengurangi kolesterol. Polifenol dalam teh hijau juga dapat membantu mengatur glukosa dalam tubuh, membantu mencegah atau mengontrol diabetes.

 

Minum Teh untuk Diabetes: Teh hijau atau Teh Hitam?

Ketika memutuskan minum teh untuk mengobati diabetes, dikatakan para ahli bahwa semua teh memiliki manfaat tersebut, akan tetapi teh hijaulah pemenangnya. Ketika Anda minum teh hijau untuk diabetes, Anda akan mendapatkan tingkat polifenol yang lebih tinggi daripada jika Anda minum the hitam. Jadi, karena memiliki warna yang lebih berarti teh hijau lebih kaya polifenol.

Selain warna, teh hijau juga mengandung kadar polifenol yang lebih tinggi karena itu dibuat dari daun yang tidak difermentasi, sehingga benar-benar murni. Teh hitam, di sisi lain, terbuat dari daun yang sepenuhnya difermentasi, yang menghilangkan beberapa nutrisinya. Selain itu, teh hitam memiliki dua sampai tiga kali lebih banyak kafein daripada teh hijau, yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

 

Sumber: www.everydayhealth.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Siapa yang Berisiko Kanker Serviks?

risiko kanker serviks

Fakta bahwa infeksi HPV sangat umum, kanker serviks sebenarnya relatif jarang dimana hanya sebagian kecil wanita yang rentan terhadap efek dari infeksi HPV. Ada beberapa faktor risiko tambahan yang mempengaruhi peluang seorang wanita terkena kanker serviks (untuk mengetahui penyebab kanker serviks, bisa Anda baca di sini).

 

Risiko Kanker Serviks

1. Perokok

Wanita yang merokok dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks daripada wanita yang tidak merokok. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek berbahaya dari bahan kimia yang ditemukan dalam tembakau terhadap sel-sel leher rahim.

2. Wanita yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Hal ini bisa merupakan akibat dari minum obat tertentu, seperti imunosupresan, yang digunakan untuk menghentikan tubuh menolak organ yang disumbangkan, atau sebagai akibat dari kondisi seperti HIV/AIDS.

3. Wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi selama lebih dari lima tahun

Wanita yang melakukan hal ini diperkirakan memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak minum pil, meskipun tidak jelas mengapa hal ini bisa terjadi.

4. Wanita yang memiliki anak (lebih banyak anak yang Anda miliki, lebih besar risiko Anda)

Wanita yang memiliki dua anak memiliki dua kali risiko terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak.

Hubungan antara kanker serviks dan melahirkan memang belum jelas. Salah satu teori adalah bahwa perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan bisa membuat leher rahim lebih rentan terhadap efek HPV.

 

Penyebaran Kanker Serviks

Jika kanker serviks tidak terdiagnosis dan tidak diobati, perlahan-lahan akan menyebar dari serviks ke jaringan dan organ sekitarnya. Kanker dapat menyebar ke vagina dan otot-otot sekitarnya yang mendukung tulang panggul. Atau, dapat menyebar ke atas, memblokir tabung yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih Anda (ureter).

Kanker kemudian dapat menyebar ke dalam kandung kemih, rektum (bagian belakang) dan akhirnya ke hati, tulang dan paru-paru. Sel-sel kanker juga dapat menyebar melalui sistem limfatik Anda. Sistem limfatik adalah serangkaian node (kelenjar) dan saluran yang tersebar di seluruh tubuh Anda dengan cara yang mirip dengan sistem sirkulasi darah Anda.

Kelenjar getah bening menghasilkan banyak sel-sel khusus yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh (pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit). Jika Anda mengalami infeksi, kelenjar di leher atau di bawah ketiak Anda mungkin bengkak.

Dalam beberapa kasus kanker serviks dini, kelenjar getah bening dekat dengan leher rahim mengandung sel-sel kanker. Dan dalam beberapa kasus kanker serviks stadium lanjut, kelenjar getah bening di dada dan perut dapat terpengaruh juga.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Apa Penyebab Kanker Serviks?

penyebab kanker serviks

Dalam hampir semua kasus, kanker serviks adalah hasil dari perubahan DNA sel yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Kanker dimulai dengan perubahan dalam struktur DNA yang bisa ditemukan di semua sel manusia. DNA menyediakan sel-sel dengan satu set dasar instruksi, termasuk kapan harus tumbuh dan berkembang biak.

Perubahan struktur DNA dikenal sebagai mutasi. Hal inilah yang lemudian dapat mengubah instruksi yang mengontrol pertumbuhan sel. Akibatnya, sel-sel terus tumbuh dan bukannya berhenti ketika mereka sel-sel tersebut berhenti. Sel-sel yang bereproduksi tanpa terkendali akan menghasilkan benjolan dari jaringan yang disebut tumor.

 

Human papillomavirus (HPV)

Lebih dari 99% kasus kanker serviks terjadi pada wanita yang sebelumnya telah terinfeksi human papillomavirus (HPV). HPV sebenarnya merupakan sekelompok virus, dan bukanlah virus tunggal. HPV terdiri lebih dari 100 jenis virus yang berbeda.

HPV menyebar selama hubungan seksual dan hal ini memang sangat wajar terjadi. Diperkirakan, satu dari tiga wanita akan terkena infeksi HPV dalam waktu dua tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks secara teratur, dan sekitar empat dari lima wanita akan terkena infeksi di beberapa waktu dalam hidup mereka.

Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala nyata dan infeksi akan berlalu tanpa pengobatan. HPV dari jenis lain dapat menyebabkan kutil pada daerah kelamin, meskipun jenis ini tidak dikaitkan dengan risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Sekitar 15 jenis HPV dianggap berisiko tinggi terhadap berkembangnya kanker serviks. Dua jenis virus yang dikenal memiliki risiko tertinggi adalah HPV 16 dan HPV 18, yang menyebabkan 7 kasus di setiap 10 kanker serviks.

Jenis HPV risiko tinggi diduga mengandung materi genetik yang dapat masuk ke dalam sel-sel leher rahim. Materi ini mulai mengganggu kerja normal dari sel-sel, yang akhirnya dapat menyebabkan sel-sel tersebut bereproduksi secara tak terkendali, dan menyebabkan pertumbuhan tumor kanker.

Upaya pencegahan dan deteksi dini sangat dianjurkan untuk semua wanita. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencegahan dan deteksi dini, bisa Anda baca di sini.

 

Cervical intraepithelial neoplasia (CIN)

Kanker serviks biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Sebelum itu terjadi, sel-sel pada leher rahim sering menunjukkan perubahan yang dikenal sebagai cervical intraepithelial neoplasia (CIN) atau cervical glandular intraepithelial neoplasia (CGIN).
CIN dan CGIN merupakan kondisi pra-kanker. Kondisi pra-kanker tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan seseorang, tetapi hal tersebut dapat berpotensi berkembang menjadi kanker di masa depan.

Namun, bahkan jika Anda terkena CIN atau CGIN, kemungkinannya berkembang menjadi kanker serviks sangat kecil dan jika perubahan akibat CIN dan CGIN ditemukan selama skrining serviks, pengobatannya biasanya akan sangat sukses.

Perkembangan dari proses terinfeksi CIN atau CGIN dan kemudian terinfeksi HPV hingga akhirnya terkena kanker serviks sangat lambat. Biasanya memakan waktu antara 10 hingga 20 tahun.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
1 9 10 11 12 13 14
Page 11 of 14