close
skrining untuk wanita

Tidak hanya pria saja yang wajib melakukan skrining untuk kesehatannya, perempuan pun juga wajib melakukan skrining, untuk mengetahui kondisi kesehatan, khususnya mengenai penyakit yang berisiko tinggi pada perempuan. Skrining bertujuan untuk pencegahan. Jika terdeteksi penyakit, bisa dilakukan pengobatan dini.

Berikut ini adalah beberapa skrining yang harus dilalukan oleh setiap wanita.

1. Kanker Payudara

Semakin awal Anda mendeteksi kanker payudara, semakin besar kemungkinan untuk disembuhkan. Kanker payudara kecil memiliki lebih sedikit kecenderungan untuk menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ vital seperti paru-paru dan otak. Jika Anda berusia 20-an atau 30-an, dokter harus melakukan pemeriksaan payudara sebagai bagian dari check-up setahun sekali atau 3 tahun sekali. Anda mungkin perlu lebih sering melakukan skrining jika Anda termasuk dalam kategori risiko tinggi. Salah satu cara skrining adalah dengan mammogram.

2. Kanker Serviks

Dengan melakukan Pap smear secara teratur, kanker serviks akan lebih mudah dicegah. Serviks adalah lorong sempit di antara rahim (di mana bayi tumbuh) dan vagina (jalan lahir). Pap smear akan membantu menemukan sel abnormal pada serviks, yang bisa dibuang sebelum berkembang menjadi kanker. Kanker serviks Dengan Pap smear secara teratur, kanker serviks (foto) mudah untuk mencegah. Serviks adalah lorong sempit di antara rahim (di mana bayi tumbuh) dan vagina (jalan lahir). Pap smear menemukan sel-sel abnormal pada leher rahim, yang dapat dihapus sebelum mereka pernah berubah menjadi kanker. Jika Anda aktif secara seksual dan beresiko, Anda juga butuh pemeriksaan Jika Anda aktif secara seksual dan beresiko, Anda akan membutuhkan pengujian vagina untuk klamidia dan gonore setiap tahun. Penyebab utama kanker serviks adalah human papillomavirus (HPV), sejenis STD. Dua vaksin, Gardasil dan Cervarix, dapat melindungi perempuan di bawah 26 dari beberapa jenis HPV.

3. Osteoporosis dan Retak Tulang

Osteoporosis terjadi ketika tulang seseorang melemah dan menjadi rapuh. Setelah menopause, perempuan mulai kehilangan massa tulang, yang ditandai dengan rasa sakit yang tiba-tiba. Jenis khusus dari X-ray, dual energy X-ray absorptiometry (DXA), dapat mengukur kekuatan tulang dan mendeteksi osteoporosis sebelum terjadi. Skrining ini direkomendasikan untuk semua wanita usia 65 ke atas. Jika Anda memiliki faktor risiko untuk osteoporosis, Anda mungkin perlu melakukan tes ini lebih awal.

4. Kanker Kulit

Ada beberapa jenis kanker kulit, dan pengobatan dini bisa efektif menyembuhkan semuanya. Yang paling berbahaya adalah melanoma, yang mempengaruhi sel-sel yang memproduksi pewarna kulit. kadang-kadang, orang mewarisi risiko kanker ini, yang akan semakin parah dengan paparan matahari. Perhatikan setiap perubahan tanda kulit Anda, termasuk tahi lalat dan bintik-bintik. Perhatikan perubahan bentuk, warna, dan ukurannya. Anda juga harus melakukan pemeriksaan kulit di dokter.

5. Tekanan Darah Tinggi

Saat usia bertambah, resiko tekanan darah tinggi meningkat, terutama jika Anda kelebihan berat badan atau memiliki kebiasaan kesehatan yang buruk. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke tanpa peringatan apapun. Pemeriksaan tekanan darah melibatkan dua angka: sistolik (tekanan darah saat jantung berdetak) dan diastolic (tekanan antar ketukan). Tekanan darah orang dewasa normal adalah di bawah 120/80. Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, adalah 140/90 ke atas.

6. Tingkat Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak yang menyumbat arteri. Plak dapat terbentuk selama bertahun-tahun, dan akhirnya menyebabkan serangan jantung atau stroke. Untuk memeriksa kadar kolesterol, Anda harus berpuasa selama 12 jam. Kemudian Anda harus melakukan tes darah mengukur kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), dan HDL (kolesterol baik). Jika Anda berusia 20 tahun atau lebih, Anda harus melakukan tes ini setidaknya setiap lima tahun.

7. HIV

HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV dapat bebas gejala selama bertahun-tahun. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah. Jika Anda mendapatkan hasil positif, Anda perlu melakukan tes kedua untuk mengkonfirmasi hasil. Namun, jika Anda terinfeksi, hasilnya bisa saja negatif, jadi Anda perlu melakukan uji ulang. Setiap orang harus diuji setidaknya sekali di antara usia 13-64 tahun.

 

Sumber: www.webmd.com

Tags : tes skrining