close

Kesehatan

InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Gestasional

diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat gula darah (glukosa) yang tinggi, dan terjadi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi pada sekitar 4% dari seluruh kehamilan (Penjelasan lebih rinci mengenai jenis-jenis diabetes bisa dibaca di sini).

 

Apa Penyebab Diabetes Gestasional pada Kehamilan?

Hampir semua wanita mengalami beberapa tingkat intoleransi glukosa yang terganggu sebagai akibat dari perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Itu berarti bahwa gula darah wanita hamil mungkin lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk menyebabkan diabetes. Selama akhir periode kehamilan (trimester ketiga), perubahan hormonal membuat wanita hamil berisiko mengidap diabetes gestasional.

Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon tertentu yang dibuat dalam plasenta (organ yang menghubungkan bayi dengan tali pusat ke rahim) membantu mentransfer nutrisi dari ibu kepada janin yang sedang berkembang. Hormon lainnya juga dihasilkan oleh plasenta untuk membantu mencegah ibu mengalami gula darah rendah. Caranya adalah dengan menolak segala tindakan insulin.

Selama kehamilan, hormon ini menyebabkan intoleransi glukosa progresif yang terganggu (kadar gula darah tinggi). Untuk menurunkan kadar gula darah, tubuh menghasilkan lebih banyak insulin untuk memberikan glukosa ke dalam sel yang akan diolah menjadi energi.

Biasanya, pankreas ibu mampu memproduksi lebih banyak insulin (sekitar tiga kali jumlah normal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada kadar gula darah. Namun, jika pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin, kadar gula darah akan naik, sehingga menyebabkan diabetes gestasional.

 

Komplikasi Diabetes Gestasional

Diabetes dapat mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan. Pada awal kehamilan, diabetes pada ibu dapat menyebabkan cacat lahir dan peningkatan laju keguguran. Banyak cacat lahir yang terjadi mempengaruhi organ-organ utama bayi seperti otak dan jantung.

Selama trimester kedua dan ketiga, diabetes ibu dapat menyebabkan kelebihan nutrisi dan pertumbuhan berlebih pada bayi. Bayi yang besar meningkatkan risiko selama persalinan. Misalnya, bayi besar sering membutuhkan operasi caesar, dan jika dilahirkan melalui vagina akan menyebabkan peningkatan risiko komplikasi, misalnya trauma pada bayi.

Selain itu, ketika gula darah yang tinggi dari ibu menyebabkan kadar insulin tinggi (hiperinsulinemia) pada bayi, gula darah bayi bisa drop sangat rendah setelah lahir, karena bati tidak akan menerima gula darah tinggi.

Namun, dengan perawatan yang tepat, Anda dapat melahirkan bayi yang sehat, walaupun mengidap diabetes.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Tipe 2

diabetes tipe 2

Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu diabetes tipe 2, siapa saja yang bisa berisiko tinggi terhadap penyakit ini, penyebab serta gejala-gejalanya.

 

Apa Itu Diabetes Tipe 2?

Tidak seperti penderita diabetes tipe 1, tubuh penderita diabetes tipe 2 bisa menghasilkan insulin. Tapi entah pankreas mereka tidak membuat cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan cukup baik. Hal ini disebut resistensi insulin. Bila tidak ada cukup insulin atau insulin tidak digunakan sebagaimana mestinya, glukosa (gula) tidak bisa masuk ke sel-sel tubuh. Ketika glukosa menumpuk dalam darah dan tidak teralirkan ke dalam sel, sel-sel tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik (Untuk mengetahui tentang jenis-jenis diabetes, silahkan klik di sini).

Penumpukan glukosa dalam darah dapat menyebabkan beberapa masalah.

– Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah kecil dari mata, ginjal, dan jantung dan menyebabkan atherosclerosis, atau pengerasan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

– Penumpukan gula dalam darah dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil, yang bisa menyebabkan dehidrasi.

– Ketika seseorang dengan diabetes tipe 2 mengalami sakit atau menderita dehidrasi parah dan tidak dapat meminum cukup cairan untuk mengganti cairan yang hilang, hal ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam jiwa.

 

Siapa yang Bisa Mengidap Diabetes Tipe 2?

Siapapun bisa mengidap diabetes tipe 2. Tetapi orang-orang yang berisiko tinggi untuk penyakit ini adalah mereka yang:

– Lebih dari 45
– Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
– Memiliki diabetes gestational
– Memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes tipe 2
– Mengalami prediabetes
– Jarang atau tidak pernah berolahraga
– Memiliki kolesterol HDL rendah atau trigliserida tinggi
– Memiliki tekanan darah tinggi
– Adalah anggota kelompok ras atau etnis tertentu termasuk:

  • Afrika Amerika
  • Latinos
  • Penduduk asli Amerika
  • Asia Amerika/Kepulauan Pasifik

 

Penyebab Diabetes Tipe 2

Meskipun lebih umum daripada diabetes tipe 1, penyebab diabetes tipe 2 masih kurang dipahami dengan baik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyak hal.

Diabetes tipe 2 dapat terjadi di dalam keluarga, tetapi bagaimana hal itu diwariskan masih belum diketahui dengan pasti.

 

Gejala Diabetes Tipe 2

Sering kali, pengidap diabetes tipe 2 tidak mengalami gejala apapun. Namun, gejala diabetes tipe 2 ini bervariasi pada masing-masing orang dan meliputi:

– Rasa haus yang meningkat
– Rasa lapar yang meningkat (terutama setelah makan)
– Mulut kering
– Mual dan kadang-kadang muntah
– Peningkatan buang air kecil
– Kelelahan
– Penglihatan kabur
– Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki
– Sering mengalami infeksi kulit, saluran kemih, atau vagina
– Luka yang lambat untuk disembuhkan

Seseorang juga bisa didiagnosis dengan diabetes tipe 2 setelah setelah mengalami koma diabetis tapi hal ini jarang sekali terjadi.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Macam-Macam Diabetes

macam diabetes

Banyak orang yang akhir-akhir ini membicarakan jenis-jenis diabetes tanpa tahu sebenarnya apa perbedaanya. Berikut ini adalah jenis-jenis diabetes beserta penjelasan singkatnya.

 

Diabetes Tipe 1

Diabetes Tipe 1 atau yang dulu disebut “diabetes anak” atau “diabetes yang bergantung pada insulin” karena 70 persen diagnosa terjadi sebelum seseorang mencapai usia 30. Namun, diabetes tipe ini dapat didiagnosis pada usia berapa pun. Hanya 5 persen dari 10 persen orang yang didiagnosis dengan diabetes mengidap tipe ini. Pada diabetes tipe 1, pankreas memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali.

Gejalanya termasuk buang air kecil yang meningkat, rasa haus atau mulut kering, rasa lapar, penurunan berat badan meskipun makan normal atau meningkat, penglihatan kabur, sering infeksi serta kesemutan atau nyeri di tangan, kaki atau keduanya.

Jika Anda mengidap diabetes tipe 1, Anda harus selalu mendapatkan pasokan insulin, baik melalui suntikan atau melalui pompa insulin. Insulin, nutrisi dan aktivitas (latihan) perlu dilakukan dengan seimbang (Baca Diabetes Tipe 1 untuk info selengkapnya).

 

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 dulu disebut “diabetes dewasa”. Namun, diabetes tipe 2 dilaporkan juga diderita oleh kalangan anak-anak dan remaja dengan frekuensi yang meningkat selama 20 tahun terakhir di AS. Sekitar 80 persen orang dengan diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan. Dengan diabetes tipe 2, tubuh Anda menolak efek dari insulin atau tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal.

Gejala diabetes tipe 2, yang umumnya sama dengan gejala tipe 1, mungkin datang secara bertahap atau tidak diperhatikan sama sekali (Baca Diabetes Tipe 2 untuk info selengkapnya).

 

Diabetes Gestasional

Diabetes ini menyebabkan gula darah tinggi dan berkembang selama kehamilan. Diabetes ini disebabkan oleh peningkatan produksi hormon yang membuat tubuh kurang mampu menggunakan insulin seperti sebagaimana mestinya. Kebanyakan diabetes gestasional sembuh setelah kelahiran tapi setelahnya Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk diabetes tipe 2 nantinya. Makan sehat dan aktif bergerak dapat menurunkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2 (Baca Diabetes Gestasional untuk info selengkapnya)

 

Diabetes yang disebabkan oleh Operasi

Ketika operasi dilakukan pada pankreas untuk alasan apapun, ada risiko bahwa kemampuannya untuk memproduksi insulin akan berubah. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau permanen. Jika Anda harus menjalani operasi jenis ini, pengujian gula darah harus sering dilakukan untuk memantau obat atau suntikan insulin apa yang mungkin diperlukan.

 

Diabetes yang disebabkan oleh kimia

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya. Steroid, khususnya kortison atau prednison, merupakan penyebab paling umum dari gula darah tinggi. Pengobatannya meliputi obat oral diabetes atau insulin berdasarkan resep dokter.

 

Latent autoimmune diabetes in adults (LADA) atau Diabetes Tipe 1.5

Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa subtipe diabetes lain di luar tipe 1 dan 2. LADA adalah variasi diabetes tipe 1 yang lebih lambat berkembang dan sering salah didiagnosis sebagai tipe 2. Diabetes ini paling umum diderita oleh mereka yang berusia 35 tahun atau lebih.

 

Sumber: www.diabetes-info.co.uk

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Diabetes Tipe 1

diabetes tipe 1

Salah satu jenis diabetes yang dialami oleh manusia adalah diabetes tipe 1. Namun, apa sebenarnya diabetes tipe 1 ini? Dan siapa yang biasanya terserang?

Apa Itu Diabetes Tipe 1?

Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja, dan sebelumnya dikenal sebagai diabetes anak-anak. Hanya 5% dari penderita diabetes mengalami penyakit ini. Dalam diabetes tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengubah gula, pati dan makanan lainnya menjadi energi yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan terapi insulin dan perawatan lainnya, bahkan anak-anak penderita diabetes tipe 1 dapat belajar untuk mengelola kondisi mereka dan hidup sehat dan panjang umur.

 

Pengobatan Diabetes Tipe 1

Diagnosis diabetes tipe 1 menunjukkan bahwa pankreas tidak lagi mampu menghasilkan insulin. Suntikan setiap hari dengan pena atau jarum suntik insulin atau pompa insulin dapat membantu memantau kadar glukosa darah Anda dan dapat mengelola kadar insulin Anda. Anda perlu bekerja sama dengan tim kesehatan Anda untuk menentukan insulin yang terbaik untuk Anda dan tubuh Anda.

 

Olahraga untuk Pengidap Diabetes Tipe 1

Olahraga juga merupakan komponen kunci dari perawatan diabetes yang tepat. Dengan menjadi aktif, diabetes Anda juga akan merespon kadar glukosa darah dengan lebih stabil.

Terlepas dari jenis diabetes yang Anda miliki, sangatlah penting untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Penderita diabetes tipe 1 sangat disarankan untuk menyeimbangkan dosis insulin dengan makanan yang Anda makan dan aktivitas yang Anda lakukan—bahkan jika Anda hanya melakukan pekerjaan di dalam rumah atau halaman.

Melakukan perencanaan ke depan dan mengetahui respon glukosa darah tubuh Anda terhadap olahraga dapat membantu Anda menghindarkan level gula Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Respon glukosa darah Anda terhadap olahraga akan bervariasi tergantung pada:
– kadar glukosa darah Anda sebelum aktivitas dimulai,
– intensitas kegiatan,
– berapa lama Anda berolahraga,
– dan perubahan dosis insulin yang telah Anda lakukan.

Kadang-kadang orang mengalami penurunan glukosa darah selama atau setelah latihan, sehingga sangat penting untuk memantau glukosa darah Anda, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan bersiaplah untuk mengobati hipoglikemia (gula darah rendah).

 

Sumber: www.diabetes.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Makanan Pantangan untuk Diabetes

makanan pantangan diabetes

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan. Tapi, seorang penderita diabetes bisa terus sehat dengan menjaga pola makannya. Ada beberapa makanan yang memang disarankan untuk para penderita diabetes guna menjaga kadar gula dalam tubuhnya. Selain makanan yang harus dimakan, penderita diabetes juga harus mengetahui makanan apa saja yang memang harus dihindari oleh para penderita diabetes. Jumlahnya sangat banyak, mulai dari yang mengandung gula, lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat berat, serta bahan berbahaya lainnya.

10 Makanan Berbahaya untuk Penderita Diabetes

1. Permen

Makanan mengandung gula tinggi seperti permen, kue, dan sirup tidak saja tidak mempunyai nilai gizi yang baik, tetapi juga dapat menyebabkan lonjakan dramatis dalam kadar gula darah dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang keduanya dapat memperburuk komplikasi diabetes. Puaskan hasrat makan Anda dengan karbohidrat yang baik seperti apel, berries, pir, anggur, dan jeruk yang manis dan kaya serat untuk membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga baik untuk pengontrol gula darah.

2. Jus Buah

Meskipun buah itu sehat dan merupakan pilihan karbohidrat kaya serat yang baik untuk penderita diabetes, hal ini tidak sama ketika buah tersebut dibuat menjadi jus. Meskipun jelas lebih sehat daripada soda atau minuman manis lainnya, jus buah (bahkan 100% jus buah) memiliki kandungan gula buah yang tinggi dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.

3. Kismis

Makan kismis atau buah kering lainnya memang dapat menjadi pilihan yang lebih baik daripada ngemil cookie, tapi tetap saja kismis bisa menyebabkan lonjakan gula darah Anda. Mengapa? Selama proses dehidrasi, gula alami buah-buahan menjadi sangat terkonsentrasi, yang menyebabkan lonjakan gula darah jika diserap oleh tubuh.

4. Pancake dan Sirup

Sepiring pancake dengan sirup adalah salah satu pilihan sarapan paling buruk yang akan menyebabkan ledakan karbohidrat. Kebanyakan pancake berukuran jumbo dan dibuat dengan tepung putih bermutu rendah, sehingga memakan 3 pancake saja bisa sama dengan memakan 7 potong roti putih. Topping-nya juga membuatnya semakin berbahaya. Apalagi mentega yang digunakan juga sangat sarat lemak jenuh yang bisa menyumbat arteri dan sirupnya setara dengan 16 sendok gula!

5. Kentang Goreng

Dengan kandungan minyak yang berlebihan, gorengan bisa menyebabkan penambahan berat badan dan mendatangkan malapetaka pada gula darah Anda. French fries, keripik kentang, dan donat adalah pilihan yang sangat buruk bagi penderita diabetes karena dibuat dengan bahan-bahan tepung dengan karbohidrat berat, yang dapat menyebabkan kadar glukosa darah naik.

6. Roti Putih

Makanan rafinasi—roti putih, nasi putih, pasta putih, dan apa pun yang dibuat dengan tepung putih—bertindak seperti gula ketika dicerna tubuh, sehingga bisa menganggu kontrol glukosa dan harus dihindari oleh orang-orang dengan diabetes.

7. Whole Milk

Bagi penderita diabetes, diet tinggi lemak jenuh dapat memperburuk resistensi insulin. Jauhkan susu dari kulkas, dan pilih susu rendah lemak atau skim (tanpa lemak). Juga, hindarilah segala produk whole milk seperti krim, yoghurt penuh lemak, keju biasa dan krim keju.

8. Daging Babi Asap (Bacon)

Non-muslim banyak yang suka mengkonsumi daging babi kan? Namun, Anda harus waspada. Daging yang berlemak memiliki banyak kandungan lemak jenuh, yang bisa menyebabkan peradangan dalam tubuh serta berbagai efek samping. Penderita diabetes biasanya memiliki tingkat risiko penyakit jantung, dan makan daging tinggi lemak seperti bacon bisa memperparah keadaan.

9. Snack, Kue dan Pastri

Snack dan makanan panggangan sangat sarat dengan gula, sodium, tepung putih bermutu rendah dan pengawet. Kombinasi berbahaya dari gula dan tepung rafinasi akan melonjakkan gula darah dan meningkatkan peradangan, yang mengganggu kemampuan insulin untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, makanan manis yang diproses tinggi memiliki kandungan lemak trans yang meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.

10. Hamburger

Hamburger yang besar memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, dan menjadi faktor utama yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi. Dan penderita diabetes harus sangat menghindarinya!

 

Sumber: www.diabeticlivingonline.com

read more
Ibu & AnakKehamilan & PersalinanKesehatanTips

5 Cara Mengatasi Rasa Sakit Saat Melahirkan Tanpa Obat

rasa sakit saat melahirkan

Melahirkan adalah proses yang berat dan salah satu bagiannya adalah mengalami rasa sakit. Tapi jangan panik. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakit tersebut, baik dengan atau tanpa obat. Caranya adalah dengan membawa banyak hal dalam tas Anda karena Anda tak tahu apa yang bisa bekerja untuk mengatasi rasa sakit Anda. Untuk itulah, sangat disarankan bagi Anda untuk berpikiran terbuka dan melakukan penelitian Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakit saat melahirkan tanpa menggunakan obat.

1. Relaksasi

Hal terpenting yang harus Anda relaksasikan adalah pikiran Anda. Idenya sederhana: ketika Anda takut sakit, Anda menjadi tegang, yang akan membuat rasa sakitnya semakin parah, yang akan membuat Anda semakin tegang. Seorang perempuan yang baru saja melahirkan mengatakan dia menikmati setiap waktu antar kontraksi. Dia mencoba untuk fokus pada saat ini dan tidak memikirkan tentang rasa sakitnya. Hasilnya, dia merasa seperti sedang menggunakan obat penenang.

2. Bernafas

Untuk tetap rileks, sangatlah penting bagi Anda untuk memperhatikan pernapasan Anda, dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan ketika Anda mengangkat beban. Ambil nafas lalu hembuskan. Lakukan hal ini dengan fokus dan Anda akan mendapatkan ketenangan.

3. Bergerak

Berjalan, bergoyang, mengubah posisi, dan berputar-putar di bola melahirkan (birthing ball) tidak hanya dapat meringankan rasa sakit tetapi dapat membantu kemajuan persalinan dengan memanfaatkan gaya gravitasi untuk keuntungan Anda serta mendorong gerakan dan rotasi bayi turun melalui kanal panggul. Ketika berada di rumah sakit dengan segala peralatan dan pengobatannya, gerakan Anda mungkin akan terbatasi. Namun, Anda bisa mencoba berbagai posisi, seperti tangan dan lutut di tempat tidur atau berdiri, jongkok, atau juga duduk di samping tempat tidur.

4. Terapi Air

Air hangat sangat manjur untuk menghilangkan nyeri persalinan. Beberapa pusat persalinan menyediakan terapi air ini yang menurut kebanyakan ibu rasanya menyenangkan dan menenangkan. Anda akan merasa seperti baru menjalani spa.

Juga, jangan meremehkan kekuatan dari shower—aliran air panas tidak hanya membuat Anda santai tapi akan memijat Anda juga. Namun, dokter biasanya melarang Anda melakukan ini di awal persalinan karena takut akan memperlambat proses.

5. Pijat

Pijat seringkali diremehkan dalam hal pengurangan rasa sakit pada proses melahirkan tapi cobalah minta pasangan Anda memijat Anda pada saat persalinan. Walaupun pijatan itu tidak mengurangi rasa sakit, dengan adanya pasangan yang menggosok kaki dan memijat tangan Anda, perhatian Anda bisa teralih, dan Anda bisa menjadi rileks karenanya. Dan secara umum, hal ini membuat Anda merasa diperhatikan, yang merupakan sebuah dorongan moral yang besar.

 

Sumber: www.parents.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Anda Ingin Melahirkan dengan Cepat?

wanita hamil cepat melahirkan

Semua ibu hamil tentu menginginkan agar persalinannya cepat dan lancar. Akan tetapi hal ini tidak dialami semua ibu di dunia. Beberapa mengalami kendala yang membuat mereka tidak bisa melahirkan dengan cepat. Namun, seberapa cepat sih suatu kelahiran dianggap cepat? Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai persalinan yang cepat.

 

Apa Sih Persalinan Cepat Itu?

Bagi beberapa wanita, proses persalinan dan kelahiran bisa saja terjadi dengan luar biasa cepat. Persalinan yang cepat biasanya terjadi pada wanita yang melahirkan bayi kedua dan seterusnya, tapi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada wanita yang melahirkan anak pertama. Hal ini merupakan perbedaan pada masing-masing individu. Jika persalinannya melalui induksi, tidak jarang persalinannya akan lebih cepat daripada persalinan cepat, terutama jika tubuh wanita sangat sensitif terhadap obat yang digunakan, misalnya tetes oksitosin atau prostaglandin.

Persalinan cepat untuk wanita yang melahirkan anak pertama biasanya berkisar antara 3 sampai 6 jam atau kurang dari 1/2 jam untuk mendorong bayi. Bagi seorang wanita yang melahirkan bayi berikutnya, persalinan bisa terjadi dalam rentang 1 sampai 3 jam, dan kurang dari 10 menit mendorong. Istilah medis yang sering digunakan untuk menggambarkan persalinan yang cepat adalah ‘persalinan presipitat’. Namun, persalinan presipitat biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu persalinan yang jarang terjadi, yaitu ketika seorang wanita hanya mengalami beberapa kontraksi sebelum melahirkan. Hal ini kadang-kadang dapat terlihat pada wanita yang melahirkan bayi prematur dan wanita yang menggunakan kokain selama kehamilan mereka. Pada beberapa kasus yang sangat langka, hal ini juga dapat terjadi tanpa alasan yang jelas (biasanya karena wanita hamil tersebut tidak menyadari semua kontraksi atau hanya merasakan beberapa kontraksi terakhir yang sangat menyakitkan).

 

Pola Persalinan Cepat

Seperti persalinan apapun, persalinan cepat bisa mulai dengan berbagai cara yang berbeda. Beberapa perempuan tidak mengalami tanda-tanda awal melahirkan (pre labor) dan langsung mengalami kontraksi yang kuat dan teratur, yang berlanjut sampai bayi lahir beberapa jam kemudian. Yang lainnya akan mengalami pre labor seperti yang diharapkan, tetapi setelah kontraksi menguat (atau ketuban pecah), persalinan menjadi pendek dan intens sampai kelahiran. Beberapa wanita akan memiliki prelabour dan bukaan 1 yang relatif normal, tapi setelah mendorong, bayi lahir hanya melalui beberapa kontraksi, seringkali dengan kepala bayi dan tubuh yang bisa dilahirkan sekaligus, dalam satu kontraksi.

 

Sumber: americanpregnancy.org

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

5 Makanan yang Harus Dihindari saat Diare

makanan yang harus dihindari saat diare

Sangat penting untuk mengetahui makanan apa yang harus dimakan saat diare. Hal ini sama pentingnya untuk mengetahui makanan apa yang tidak boleh dimakan saat diare untuk menghindari hal yang lebih buruk. Makanan yang harus dihindari adalah yang memperburuk system GI dan meningkatkan kecepatan kontraksi usus. Berikut ini adalah beberapa makanan yang harus Anda hindari selama menderita diare.

1. Makanan berlemak

Makanan dengan kandungan lemak yang tinggi dapat mempercepat kontraksi usus dan menyebabkan reaksi terhadap sistem yang sudah peka akibat diare. Oleh karena itu, cobalah untuk tidak makan apapun yang berminyak, gorengan, makanan berkrim, atau yang dilumuri saus.

2. Produk Susu

Meskipun Anda tidak menderita alergi laktosa, sangat baik baik jika Anda menghindari produk susu untuk sementara waktu setelah Anda diserang diare. Diare bisa menyebabkan berkurangnya jumlah enzim laktase yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna laktosa,yaitu gula yang ditemukan dalam produk susu. “Gula susu” yang tidak dicerna bisa menyebabkan gejala lanjut dari gas, kembung, mual dan diare. Beberapa makanan yang mengandung laktosa, antara lain mentega, keju lunak, seperti keju ricotta atau cottage, es krim, dan susu.

3. Makanan Bebas Gula

Beberapa pemanis buatan dan pengganti gula dapat memiliki efek pencahar dan akan mempengaruhi gas serta kembung. Jadi, setelah mengalami diare, usahakan untuk menghindari soda diet, permen bebas gula, dan permen karet bebas gula, serta paket gula pengganti untuk susu dan teh.

4. Makanan yang Menghasilkan Gas

Beberapa jenis sayuran dilaporkan memang menghasilkan gas usu yang harus dihindari karena akan memperparah diare. Sayuran tersebut antara lain kacang, brokoli, kubis, kembang kol, bawang, dan kacang polong.

5. Alkohol, Kafein dan Minuman Berkarbonasi

Untuk orang yang sehat, minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan karbonasi umumnya tidak menyebabkan diare. Namun, untuk orang yang baru saja terserang diare, hal-hal tersebut sangar rawan untuk menyebabkan iritasi pada GI, dan sebaiknya Anda hindari sampai Anda yakin benar-benar sehat.

 

Sumber: ibs.about.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

6 Mitos tentang Kanker Payudara

mitos kanker payudara

Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam deteksi kanker payudara dan pengobatan selama seperempat abad terakhir, tapi kita masih belum tahu banyak tentang penyakit ini dan cara penyembuhannya. Hal inilah yang membuat banyak mitos beredar tentang kanker payudara yang membuat kita tidak tahu akan fakta sebenarnya. Berikut ini adalah beberapa mitos tentang payudara berserta penjelasan mengenai fakta yang sesungguhnya.

1. Mitos: Saya terlalu muda untuk mengkhawatirkan kanker payudara.

Fakta: Meskipun benar bahwa resiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, kenyataannya adalah bahwa perempuan dari segala usia beresiko terkena kanker payudara.

 

2. Mitos: Tidak pernah ada kasus kanker payudara di keluarga saya jadi saya tidak perlu khawatir bahwa hal ini akan terjadi pada saya.

Fakta: Sebenarnya sebagian besar perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara tidak memiliki riwayat kanker di keluarga mereka. Namun, jika ibu, adik, atau nenek Anda pernah menderita kanker payudara risiko Anda akan meningkat secara signifikan.

 

3. Mitos: Saya tidak memiliki gen BRCA1 atau BRCA2 termutasi jadi saya yakin kanker payudara tidak akan muncul di masa depan saya.

Fakta: Jangan menipu diri sendiri! Tidak memiliki gen BRCA1 atau BRCA2 tbermutasi tidak berarti Anda tidak akan terserang kanker payudara. Sebenarnya, faktanya adalah hampir semua wanita (90 sampai 95 persen) yang didiagnosis dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga atau tidak memiliki gen BRCA1 atau BRCA2 termutasi, menurut American Cancer Society.

 

4. Mitos: Mayoritas perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara memiliki lebih dari satu faktor risiko sebelum diagnosis.

Fakta: Semua wanita berisiko terkena kanker payudara tak peduli mereka mengetahui faktor-faktor risikonya atau tidak. Bahkan, mayoritas pasien kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang diketahui, selain fakta bahwa mereka perempuan.

 

5. Mitos: Kanker payudara dapat dicegah.

Fakta: Meskipun Tamoxifen (obat yang diklasifikasikan sebagai antiestrogen) dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita tertentu, penyebab kanker payudara masih belum diketahui dan tidak sepenuhnya dapat dicegah. Kunci sebenarnya untuk bertahan dari kanker payudara adalah deteksi dini dan pengobatan.

 

6. Mitos: Saya tidak akan menyusui karena hal ini akan meningkatkan risiko kanker payudara.

Fakta: Justru sebaliknya yang benar. Menyusui sebenarnya dapat menurunkan risiko kanker payudara perimenopause.

 

Sumber: womenshealth.about.com

read more
KesehatanKondisi Umum & PenyakitTips

Tips Hidup Sehat Hingga Berumur 100 Tahun

sehat hingga 100 tahun

Anda tentu ingin hidup sehat hingga mencapai umur 100 tahun. Sebuah studi di Denmark menunjukkan bahwa manusia yang lahir di atas tahun 2000 akan memiliki lebih banyak peluang untuk mencapai umur tersebut. Namun, biasanya yang membuat manusia tidak berumur panjang adalah kebiasaan yang buruk.

Keberuntungan dan genetika memang memainkan peran tentang seberapa panjang umur kita, tetapi hal-hal tersebut berada di luar kendali kita. Untuk meningkatkan peluang mencapai umur tersebut, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain memakan buah-buahan dan sayuran (menambah 5 tahun), bekerja lima hari seminggu (menambah 2 sampai 4 tahun), dan mengurangi stres (menambah hingga 6 tahun). Berikut ini adalah beberapa hal ringan yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan peluang bagi Anda untuk mencapai usia 100 tahun.

 

Lakukan Hobi Anda (+2 tahun)

Beberapa ahli percaya bahwa melakukan hobi bisa menambah peluang kita untuk mencapai umur 100 tahun. Hobi akan menghindarkan stress dan membuat kita merasa berhasil dalam melakukan suatu hal.

 

Floss (+6,4 tahun)

Menghilangkan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan di mulut Anda akan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

 

Liburan (+1 sampai 2 tahun)

Tidak memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat akan meningkatkan resiko penyakit jantung hingga delapan kali lipat. Segaralah berlibur dan Anda akan terhindar dari penyakit ini.

 

Tidur yang cukup (+2 tahun)

Cobalah untuk tidur 7 sampai 8 jam sehari untuk memberi kesempatan sel-sel tubuh Anda memperbaiki diri.

 

Bercinta (+3 sampai 5 tahun)

Hubungan seksual akan membuat Anda bisa hidup lebih lama karena hal ini mampu mengurangi stres dan merangsang pengeluaran hormon kebahagiaan seperti oksitoksin. Selain itu Anda juga akan membakar sekitar 200 kalori.

 

Beberapa hal lainnya yang bisa Anda lakukan adalah memperhatikan berat badan Anda. Jika Anda merasa kesulitan menutup resleting celana Anda, ini artinya Anda harus mulai mengurangi berat badan. Anda bisa mencoba diet sehat yang terdiri dari protein, buah, sayur, produk susu, serat, dan gandum.

Selain itu, Anda juga harus berolahraga, seperti misalnya lari atau jalan kaki untuk memaksimalkan pembakaran lemak tubuh. Yoga juga sangat dianjurkan. Beberapa gerakan yang ada bisa membakar timbunan lemak, menguatkan beberapa bagian dari tubuh Anda, dan yang terlebih penting lagi mampu mengurangi stres.

 

Sumber: www.health.com

read more
1 24 25 26 27 28
Page 26 of 28