close

Kehamilan & Persalinan

Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Kapan Usia Terbaik untuk Hamil?

usia terbaik untuk hamil

Sekarang kita sering mendengar banyak wanita yang mengendalikan kehamilannya dengan alat kontrasepsi. Namun, sebenarnya berapa sih usia aman untuk hamil? Berikut penjelasannya.

Kesuburan di Usia 20-an

Seorang wanita paling subur dan memiliki kesempatan terbaik untuk hamil adalah di usia 20-an. Pada usia ini, seorang wanita memiliki sel telur berkualitas dengan jumlah tertinggi selama hidupnya. Pada usia 20-an, risiko kehamilan rendah dan kemungkinan besar bayi akan sehat.

Semakin banyak perempuan hari ini yang memilih untuk menunda kehamilan sampai karir atau keuangan mereka mapan. Tapi paling tidak, di usia ini Anda sudah harus mulai berpikir tentang tujuan reproduksi Anda.

Apakah Anda ingin memiliki anak? Berapa banyak yang Anda inginkan?

 

Kesuburan di Usia 30-an

Kesuburan seorang wanita mulai menurun pada awal 30-an, dan penurunannya akan lebih signifkan menjelang usia 35. Setiap bulan, hanya ada peluang 20 persen kehamilan bagi wanita berusia 30-an, menurut American Society for Reproductive Medicine (ASRM ).

Risiko keguguran dan kelainan genetik juga mulai meningkat setelah usia 35. Anda mungkin menghadapi lebih banyak komplikasi pada kehamilan Anda dan / atau selama persalinan. Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan skrining dan tes tambahan untuk Anda dan bayi.

 

Kesuburan di Usia 40-an

Ada penurunan tajam dalam kemampuan seorang wanita untuk hamil secara alami di usia 40-an. Meskipun kita semua tahu bahwa ada wanita yang hamil pada usia 44 tahun, hal ini tidak akan sering terjadi.

Setiap tahun setelah usia 35, presentasi kesulitan hamil akan meningkat. Bahkan, menurut ASRM, seorang wanita hanya memiliki kesempatan 5 persen dari kehamilan setiap bulan ketika berusia 40 tahun. Selebritis yang hamil di usia 40-an mungkin telah melalui beberapa siklus fertilisasi in vitro (IVF), atau bahkan telah menggunakan donor telur untuk hamil.

Wanita yang berusia 40-an juga akan mengalami lebih banyak kesulitan dalam hal kehamilan dan persalinan. Pada usia ini, hamil bisa juga sangat berbahaya.

Kondisi medis seperti diabetes gestational dan preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang berusia lebih tua. Pengujian dan pemantauan tambahan mungkin diperlukan untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi.

 

Kesuburan pada Lelaki

Tidak hanya kesuburan wanita saja yang perlu dipertimbangkan. Kesuburan seorang pria juga mengalami penurunan ketika dia bertambah usia. Tapi proses ini terjadi lebih belakangan, yaitu sekitar usia 60-an. Pria juga melihat penurunan fungsi seksual dengan bertambahnya usia mereka. Sel-sel sperma dari pria yang berusia lebih tua cenderung memiliki kelainan genetik jika dibandingkan sperma pada pria yang lebih muda.

Namun, ini tidak berarti bahwa seorang pria yang berusia 60-an atau 70-an tidak bisa menjadi ayah. Namun, mungkin kesempatan ini sangat sedikit sekali.

 

Sumber: www.healthline.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Seberapa Cepat Wanita Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?

hamil setelah melahirkan

Memiliki anak lagi pasti akan menjadi hal terakhir yang ada di pikiran seorang ibu yang baru saja melahirkan. Namun, bagi keluarga yang ingin segera memiliki momongan lagi, pasti akan bertanya, seberapa cepat seorang wanita bisa hamil setelah melahirkan. Pertanyaan ini juga penting bagi pasangan yang ingin mencegah kehamilan yang tak terduga. Artikel berikut ini akan membantu seorang ibu untuk meningkatkan atau menurunkan kemungkinan untuk hamil kembali setelah melahirkan.

Panduan Mengenai Kemungkinan Hamil Lagi Setelah Melahirkan

1. Ketahui kapan terjadinya ovulasi setelah melahirkan

Kebanyakan wanita mengalami jangka perdarahan segera setelah melahirkan. Pendarahan ini akan semakin sedikit dan sedikit, dan berlangsung hingga 6 minggu. Wanita kemungkinan besar tidak akan hamil hamil selama waktu ini, meskipun bukan tidak mungkin. Kebanyakan wanita akan melanjutkan periode reguler ovulasi dan menstruasi dalam waktu delapan sampai sepuluh minggu.

2. Peran menyusui

Menyusui dapat mempengaruhi siklus wanita, yaitu akan menunda kembalinya siklus, (dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui). Oleh karena itu, orang sering berasumsi bahwa jika seorang wanita menyusui, dia tidak bisa hamil. Metode kontrasepsi ini hanya 98% efektif dan hanya bekerja jika ibu menyusui anaknya secara eksklusif. Jika bayi mulai makan makanan padat atau interval menyusui menjadi lebih lama artinya kontrasepsi harus digunakan.

Namun, metode ini tidak 100% efektif. Perempuan bisa hamil saat menyusui. Selain itu, jika seorang wanita yang menyusui hamil lagi, akan terjadi penipisan pasokan susu saat ini dan negatif mempengaruhi fungsi tubuhnya. WHO merekomendasikan setidaknya enam bulan menyusui eksklusif dan sampai dengan tahun pertama jika memungkinkan. Jika seorang ibu baru hamil dalam waktu enam bulan melahirkan, dianjurkan dia menyapih bayinya.

3. Melanjutkan seks setelah melahirkan

Umumnya, wanita dapat melanjutkan hubungan seks setelah enam minggu. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa wanita telah siap secara fisik dan mental. Meskipun ibu telah sembuh secara fisik, mood-nya mungkin belum sepenuhnya kembali. Berkonsultasi dengan dokter sangat dianjurkan mengenai hal ini.

4. Waktu yang direkomendasikan untuk memiliki bayi lagi

Para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 18 sampai 23 bulan untuk hamil setelah melahirkan. Hal ini memungkinkan bayi yang baru lahir untuk menerima semua manfaat dari menyusui sekaligus memberikan tubuh wanita kesempatan untuk sembuh sepenuhnya. Periode waktu ini juga memungkinkan wanita untuk berkonsentrasi hanya pada bayi yang baru lahir tanpa harus khawatir hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan.

5. Ketahui risiko hamil kembali terlalu cepat

Jika pasangan berencana untuk memiliki kehamilan berdekatan, penting untuk memahami risiko yang yang mungkin terjadi untuk wanita dan bayi berikutnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang hamil dalam waktu enam bulan setelah melahirkan memiliki peningkatan risiko komplikasi seperti keguguran.

6. Jika Anda tidak ingin memiliki bayi lagi, gunakan kontrasepsi

Faktanya, seorang wanita dapat hamil setiap saat setelah melahirkan. Bagi Anda yang tidak menginginkan kehamilan lagi, dianjurkan untuk mendiskusikan pilihan kontrasepsi dengan dokter. Ada sejumlah pilihan kontrasepsi yang efektif dan aman, bahkan ketika ibu sedang menyusui. Pasangan harus mendidik diri mereka sendiri tentang pilihan yang tersedia untuk memilih apa yang terbaik bagi keluarga mereka. Jika salah satu dari pasangan merasa tertekan untuk memiliki anak lagi, dokter memiliki informasi tentang kelompok pendukung dan sumber daya lain yang mungkin tersedia. Selanjutnya, pasanganlah yang akhirnya akan menentukan akan hamil lagi atau tidak.

7. Kebutuhan ibu setelah melahirkan

– Segera setelah melahirkan

Segera setelah melahirkan, hal yang paling penting yang bisa dilakukan oleh pasangan adalah merawat bayi yang baru lahir dan diri mereka sendiri. Tubuh wanita membutuhkan waktu untuk sembuh dan bayi membutuhkan cinta dan kasih sayang. Waktu awal ini harus dihabiskan untuk beristirahat dan memberikan nutrisi pada tubuh ibu. Ketika di rumah sakit, dokter dan perawat akan mengambil tanggung jawab perawatan. Ketika keluarga pulang ke rumah, suami dan keluarga sangat diperlukan dalam perawatan.

– Nutrisi setelah melahirkan

Nutrisi sangat penting dalam kerangka waktu postpartum. Seorang wanita perlu memelihara tubuhnya sehingga dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan menciptakan pasokan susu yang baik. Seorang wanita hanya akan membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra per hari untuk memenuhi kebutuhan gizi tambahan dalam memproduksi susu. Periode waktu postpartum bukan waktu untuk fokus pada penurunan berat badan. Seorang wanita membutuhkan waktu untuk menikmati saat ini dan berkonsentrasi pada bayi baru.

– Latihan dan kebugaran

Berjalan dan mengangkat bayi adalah hal yang bisa dilakukan oleh ibu selama beberapa minggu pertama. Jika seorang wanita sudah merasa bugar sebelum dan selama kehamilan, ia mungkin dapat kembali melakukan olahraga lebih cepat. Tapi jangan memaksakan diri juga karena tubuh wanita baru saja melalui sebuah peristiwa yang luar biasa dan perlu waktu untuk menyembuhkan diri. Selain itu, jika seorang wanita menjalani operasi Caesar, periode pemulihan akan lebih lama dan aktivitas akan lebih terbatas. Kebanyakan wanita yang menjalani kelahiran normal dapat kembali olahraga dalam empat sampai enam minggu.

 

Bagaimana Caranya Mempersiapkan Kehamilan Setelah Melahirkan?

Cara terbaik untuk mempersiapkan kehamilan segera setelah melahirkan adalah dengan memastikan tubuh wanita memiliki waktu yang cukup untuk menyembuhkan diri dan memastikan tubuh tersebut dalam kondisi terbaiknya. Sangat penting juga untuk memastikan bahwa bayi yang baru lahir tidak akan terkesampingkan karena kehamilan berikutnya.

Pasangan juga perlu memperhatikan mengenai kesejahteraan hidup karena memiliki bayi lagi berarti Anda harus kerja lebih keras. Dibutuhkan usaha yang ekstrim, dan beberapa bayi bisa menderita stres atau depresi. Pasangan harus memberikan tubuh dan pikiran mereka waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan sebelum mencoba untuk hamil lagi. Seperti biasa, berkonsultasi dengan dokter juga penting.

 

Sumber: www.newkidscenter.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Bolehkah Olahraga Setelah Melahirkan?

olahraga setelah melahirkan

Olahraga pasca melahirkan sepertinya hal yang terakhir muncul di otak Anda, khususnya jika Anda masih baru saja melahirkan. Namun, sebenarnya olahraga setelah melahirkan adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan. Ikuti tips-tips berikut ini agar Anda bisa melakukan olahraga yang aman setelah melahirkan.

Manfaat Olahraga Setelah Melahirkan

Olahraga teratur setelah melahirkan bisa memberi beberapa manfaat, antara lain,

– Membantu menurunkan berat badan, terutama bila dikombinasikan dengan pengurangan asupan kalori
– Meningkatkan kebugaran kardiovaskular Anda
– Mengembalikan kekuatan dan kesegaran otot
– Mengkondisikan otot perut
– Meningkatkan tingkat energi
– Meredakan stres
– Membantu mencegah dan memulihkan diri dari depresi pasca melahirkan

 

Olahraga dan Menyusui

Olahraga tidak dianggap memiliki efek buruk pada volum dan kompisi ASI, juga tidak mempengaruhi pertumbuhan bayi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik intensitas tinggi dapat menyebabkan asam laktat terakumulasi dalam ASI dan menghasilkan rasa asam yang mungkin tidak disukai bayi. Jika Anda menyusui, Anda dapat mencegah potensi masalah ini dengan tetap melakukan aktivitas fisik yang sedang dan minum banyak cairan selama dan setelah olahraga.

Jika aktivitas kuat adalah prioritas selama beberapa bulan pertama menyusui, pertimbangkan menyusui bayi Anda sebelum olahraga atau memompa ASI sebelum latihan dan menyusui bayi dengan ASI pompa tersebut. Ini juga dapat membantu Anda tetap nyaman saat Anda sedang berolahraga.

Setelah 4-5 bulan menyusui, aktivitas fisik tidak terlalu berdampak lagi bagi ASI karena tubuh Anda memproduksi sebagian susu pada saat menyusui.

 

Kapan Olahraga Setelah Melahirkan?

Di masa lalu, penyedia layanan kesehatan sering menginstruksikan wanita untuk menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan untuk mulai berolahraga. Jika Anda menjalani kelahiran alami yang tidak rumit, umumnya aman bagi Anda untuk mulai olahraga setelah Anda merasa siap. Jika Anda menjalani operasi Caesar, operasi vagina, atau kelahiran normal yang rumit, diskusikan dengan dokter mengenai kapan Anda bisa memulai olahraga.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Melahirkan Sungsang: Tanda-Tanda dan Penyebabnya

melahirkan sungsang

Seperti Apa Posisi Sungsang?

Selama sebagian besar kehamilan, ada cukup ruang di dalam rahim bagi janin untuk bisa berubah posisi. Selama 36 minggu kehamilan, kebanyakan bayi akan memutar hingga kepalanya berada di bawah. Ini adalah posisi janin yang normal dan paling aman untuk melahirkan.

Namun, 4 dari 100 kelahiran, ada kejadian dimana bayi tidak berubah posisi hingga kepalanya berada di bawah. Dan keadaan ini disebut sebagai sungsang. Ketika bayi dalam posisi sungsang, biasanya harus dilakukan operasi Caesar.

1. Letak Bokong Murni (Frank Breech)

Pada posisi ini, bokong yang muncul pertama pada jalan keluar. Kakinya lurus di depan tubuh, dengan kaki dekat kepala. Ini adalah jenis yang paling umum dari posisi sungsang.

2. Letak Bokong Kaki (Complete Breech)

Pada posisi ini, bokong turun di dekat jalan lahir. Lutut tertekuk dan kaki berada di dekat pantat.

3. Letak Kaki (Footling Breech)

Pada posisi ini, satu kaki atau kedua kaki terentang di bawah pantat. Kaki tersebut terlihat pertama kali di jalan keluar.

 

Penyebab Posisi Sungsang

Sebagian besar, tidak ada alasan yang jelas mengapa bayi bisa berada dalam posisi sungsang. Dalam beberapa kasus, posisi sungsang mungkin terkait dengan persalinan dini, kembar atau lebih, masalah dengan rahim, atau masalah dengan bayi.

 

Tanda-Tanda Bayi Sungsang

Anda mungkin tidak akan bisa merasakan apakah bayi Anda sungsang atau tidak. Tapi jika usia kehamilan sudah 36 minggu atau lebih dan Anda merasa kepala bayi menekan di perut atas Anda atau Anda merasa bayi Anda menendang di perut bagian bawah, segera hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan.

Selama pemeriksaan rutin pada kehamilan Anda, dokter Anda akan merasakan perut atas dan bawah Anda dan mungkin melakukan USG janin untuk mengetahui apakah bayi Anda sungsang. Dokter juga bisa mengetahui posisi sungsang ini ketika mereka memeriksa leher rahim Anda.

 

Cara Mengatasi Sungsang

Kadang-kadang dokter dapat mengubah bayi dari posisi sungsang ke posisi kepala di bawah dengan menggunakan prosedur yang disebut versi cephalic eksternal (Jika Anda menggunakan bidan dan bayi Anda dalam posisi sungsang, bidan akan merujuk Anda ke dokter untuk prosedur ini). Jika posisi bayi bisa diubah dengan bagian kepala di bawah sebelum persalinan dimulai, Anda mungkin bisa menjalani kelahiran normal.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

7 Ramuan Alami untuk Menghilangkan Stretch Mark Setelah Melahirkan

stretch mark

Salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh wanita yang baru melahirkan adalah munculnya stretch mark yang bisa mengurangi kepercayaan diri dan membuat mereka merasa penampilannya kurang menarik. Banyak cara dilakukan untuk menghilangkan stretch mark tersebut. Berikut ini adalah beberapa tips alami untuk menghilangkan stretch mark setelah melahirkan, selain perawatan lainnya yang harus Anda lakukan pasca melahirkan.

1. Minyak zaitun

Inilah salah satu cara alami untuk menghilangkan stretch mark. Ambil minyak zaitun dalam telapak tangan Anda dan pijatkat di sekitar perut dan pusar secara teratur. Setelah minyak dioleskan, segeralah mandi. Selain itu, Anda bisa mencampur minyak zaitun dengan dengan air dan cuka dan menggunakannya sebagai krim malam. Aplikasi minyak zaitun ini bisa mengelupas dan melembabkan kulit.

2. Lidah buaya

Oleskan gel lidah buaya pada stretch mark. Anda bisa membeli atau membuat sendiri gel ini dari liday buaya yang diiris dan diambil getahnya. Oleskan gel ini di area stretch mark setiap hari. Cara ini bisa menyembuhkan dan menenangkan kulit Anda.

3. Putih telur

Putih telur sangat kaya akan protein sehingga mengoleskannya dipercaya mampu menyembuhkan stretch mark. Protein juga mampu meremajakan kulit Anda. Caranya mudah, cukup oleskan putih telur pada stretch mark secara teratur dan lihat hasilnya.

4. Perasan jeruk lemon

Lemon bersifat asam sehingga baik untuk menyembuhkan atau mengurangi stretch mark. Gosokkan perasan jeruk lemon pada stretch mark. Biarkan lemon meresap ke dalam kulit Anda. Bilas dengan air dingin. Lakukan ini setiap hari untuk melihat hasil yang diinginkan.

5. Scrub gula

Anda bisa membuat scrub dari gula untuk menghilangkan stretch mark. Cara membuatnya mudah. Campurkan 1 sdm gula dengan beberapa tetes perasan lemon dan sedikit minyak almond. Aduk hingga rata. Setelah itu, oleskan campuran pada stretch mark. Scrub ini bisa mengelupas kulit mati Anda. Lakukan setiap hari sebelum mandi.

6. Kentang

Ambil kentang ukuran sedang. Potong menjadi dua bagian. Ambil satu bagian dan gosokkan pada stretch mark. Biarkan cairan dari kentang meresap ke dalam kulit. Setelah meresap, Anda bisa membilasnya dengan air.

7. Air putih

Jaga agar tubuh Anda terhidrasi dengan baik. Minum 10-12 gelas air setiap hari. Hal ini akan membantu untuk menjaga kulit Anda bebas dari berbagai masalah, termasuk stretch mark. Anda juga dianjurkan untuk mengurangi asupan kopi, teh atau soda karena dapat menyebabkan dehidrasi.

 

Sumber: www.myhealthtips.in

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Apakah Kehamilan Kedua Berbeda dari Kehamilan Pertama?

kehamilan kedua

Apakah kehamilan kedua akan sama dengan kehamilan pertama? Kemungkinannya adalah TIDAK.
Kebanyakan wanita merasakan bahwa kehamilan kedua mereka berbeda dari kehamilan pertama. Sebagai contoh, intensitas kelelahan atau seberapa cepat Anda merasakan tendangan bayi mungkin tidak seperti apa yang Anda alami ketika Anda hamil anak pertama.

Selain itu, kehidupan juga telah berubah sekarang. Anda mungkin harus mengurus anak Anda yang baru belajar berjalan atau baru masuk TK. Kondisi tubuh Anda juga tak lagi sama.

 

Perubahan Pada Kehamilan Kedua

Jika Anda mengandung anak kedua Anda, berikut ini adalah beberapa perubahan yang mungkin Anda alami:

1. Anda merasa bayi Anda bergerak lebih awal

Salah satu perbedaan paling awal yang dirasakan ibu pada kehamilan kedua mereka biasanya adalah bahwa dia merasa bayinya bergerak lebih awal daripada kehamilan pertamanya. Ibu yang hamil anak pertama biasanya akan merasakan tendangan dari bayinya pada usia kehamilan ke 5 bulan. Ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya biasanya merasakan tendangan ini pada usia kehamilan 4 bulan. Ini mungkin dikarenakan dia telah memahami seperti apa rasanya bayi yang bergerak di dalam kandungannya dan mengenali bahkan tendangan awal bayi yang masih lemah.

Pada tiga bulan kehamilan, gerakan bayi Anda mungkin terasa seperti gelembung kecil atau sayap kupu-kupu yang menyapu rahim Anda. Ibu yang hamil anak pertama biasanya menyalahartikannya sebagai sebagai gas usus, tidak menyadari hingga beberapa minggu kemudian bahwa itu adalah tendangan dari bayi yang dikandungnya.

2. Perut Anda akan kelihatan membesar sebulan lebih cepat

Setelah memiliki bayi, rahim Anda tidak mengecil ke bentuknya yang semula. Hal inilah yang menyebabkan perut Anda lebih kelihatan cepat membesar jika dibandingkan dengan kehamilan pertama.

3. Posisi bayi Anda lebih rendah daripada kehamilan pertama

Otot perut Anda telah sangat teregangkan dengan sangat banyak pada kehamilan pertama sehingga akhirnya otot tersebut menjadi lebih lemah. Akibatnya, otot perut ini tidak dapat menopang bayi sekuat ketika otot tersebut menopang anak pertama Anda sehingga janin jatuh di bawah perut Anda.

Keuntungan dari ini semua adalah bahwa Anda bisa bernafas dengan lebih mudah dan makan lebih nyaman daripada di kehamilan pertama Anda. Kelemahannya adalah Anda mungkin mengalami dorongan untuk buang air lebih sering dan lebih awal terjadi. Anda juga mungkin mengalami ketidaknyamanan panggul akibat tekanan tambahan pada kandung kemih Anda dan daerah panggul.

Anda dapat meringankan beberapa ketidaknyamanan tersebut dengan latihan Kegel, yang memperkuat otot-otot panggul. Untuk melakukan Kegel, kencangkan kemudian lepaskan otot-otot di sekitar vagina dan kemih Anda, seolah-olah Anda sedang berusaha menahan air seni. Tahan masing-masing Kegel dengan hitungan sampai 10, dan lakukan hingga 10 set setiap harinya.

(Untuk persalinan, Anda juga bisa melakukan latihan pernafasan untuk memperlancar prosesnya.)

 

Sumber: www.parents.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Makanan Ibu Setelah Melahirkan

makanan setelah melahirkan

Yang terpikir setelah melahirkan mungkin adalah mengembalikan badan ke bentuk awal. Namun, yang harus Anda ingat adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda agar bisa menyusui dan merawat bayi Anda. Untuk itu, Anda harus memperhatikan makanan untuk ibu setelah melahirkan.

Rutin mengonsumsi makanan pasca melahirkan yang sehat sepanjang hari akan memaksimalkan sedikit energi yang Anda miliki sebagai seorang ibu baru. Jika Anda menyusui, kualitas ASI Anda tetap sama, tak peduli apa yang Anda makan. Namun, ada satu yang perlu dicatat: Bila Anda tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari diet Anda, tubuh akan mengambilnya dari cadangan di tubuh Anda. Jadi pastikan Anda mendapatkan cukup nutrisi untuk Anda dan bayi Anda.

Makanan Sehat Setelah Melahirkan

Makanan setelah melahirkan haruslah sehat dan bergizi. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang bisa Anda pilih:

1. Ikan salmon

Salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda. Semua ASI mengandung DHA, tetapi kandungan DHA akan lebih tinggi pada wanita yang mendapatkan asupan DHA dalam makanan yang dikonsumsinya. DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu suasana hati Anda. Studi menunjukkan DHA berperan dalam mencegah depresi pasca melahirkan.

Namun, ada batasnya. Anda direkomendasikan makan rata-rata 12 ons per minggu. Ini untuk membatasi jumlah merkuri yang dipaparkan pada anak Anda. Namun, merkuri pada salmon sangatlah rendah jika dibandingkan ikan lainnya.

2. Susu rendah lemak

Produk susu susu adalah makanan pasca melahirkan yang menjadi bagian penting dari ASI yang sehat, entah itu susu, keju ataupun yogurt. Susu memberikan dorongan vitamin D penguat tulang. Selain menyediakan protein dan vitamin B, produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika Anda menyusui, ASI sarat dengan kalsium untuk membantu tulang bayi Anda berkembang, jadi penting bagi Anda untuk makan cukup kalsium untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Jadi, masukkan 3 cangkir susu tiap hari dalam diet Anda.

3. Daging sapi tanpa lemak

Daging sapi tanpa lemak baik untuk meningkatkan energi Anda karena makanan ini kaya akan zat besi. Kurangnya zat besi dapat menguras tingkat energi Anda, sehingga sulit bagi Anda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir. Ibu menyusui perlu makan protein tambahan dan vitamin B12, dan kedua zat tersebut bisa didapatkan did aging sapi tanpa lemak.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan yang dimaksud di sini adalah jenis legumes, yang kaya akan zat besi, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah. Dua kacang tersebut adalah sumber protein non-hewani terbaik dan merupakan pilihan makanan sehat pasca melahirkan.

5. Beras merah

Kehilangan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan Anda memproduksi susu dalam jumlah sedikit dan membuat tubuh mudah lesu. Makanan seperti beras merah akan memberikan kalori yang dibutuhkan untuk membuat susu kualitas terbaik untuk bayi Anda.

6. Jeruk

Jeruk termasuk makanan setelah melahirkan yang baik untuk meningkatkan energi. Jeruk (segala macam jenis jeruk) akan memberikan vitamin C pada ibu menyusui yang memang membutuhkan banyak asupan vitamin C.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Latihan Pernafasan untuk Persalinan

latihan pernafasan untuk persalinan

Apakah Pernafasan Bisa Membantu Proses Persalinan?

Pernapasan berirama selama persalinan akan memaksimalkan jumlah oksigen yang tersedia untuk Anda dan bayi Anda. Teknik pernapasan juga dapat membantu Anda untuk menangani kontraksi. Penggunaan teknik relaksasi, termasuk pernapasan, juga dikaitkan dengan penurunan risiko melahirkan dengan bantuan. Anda bisa memahami betapa pentingnya pernafasan untuk persalinan dengan memahami apa yang terjadi saat Anda kehilangan kendali pernafasan Anda.

Ketika Anda tegang dan takut, pernapasan Anda menjadi dangkal dan cepat. Bahu Anda akan tertarik kea rah telinga dan leher dan otot bahu Anda terasa kencang dan kaku. Jika Anda mulai panik, Anda akan bernafas terlalu banyak, menghisap udara ke dalam paru-paru, dengan pernafasan singkat dan terengah-engah.

Bernafas dengan panik memotong jumlah jumlah oksigen tubuh yang dapat Anda gunakan untuk diri sendiri dan bayi Anda. Bernafas dengan panik adalah reaksi umum untuk situasi yang sangat menegangkan atau menakutkan. Itu normal, tapi tubuh Anda tidak dapat terus-terusan panik tanpa menjadi kelelahan. Dalam persalinan, tujuan Anda adalah untuk menghemat energi Anda sebanyak mungkin, dan memberikan banyak oksigen untuk bayi Anda agar dia bisa menyesuaikan diri dengan proses persalinan. Pernapasan berirama dapat membantu Anda melalui semua proses ini dengan lebih mudah.

 

Pola Pernafasan Terbaik untuk Persalinan

Coba tutup mata Anda sejenak. Fokus pada pernapasan Anda, dan perhatikan iramanya. Anda mengambil nafas, kemudian ada jeda sebentar sebelum Anda mengeluarkan nafas. Nafas keluar Anda memiliki kedalaman dan panjang yang sama dengan nafas masuk Anda. dan Anda berhenti sedikit sebelum paru-paru Anda menarik napas berikutnya.

Sangat penting untuk menjaga ritme pernapasan Anda. Jangan biarkan nafas masuk menjadi lebih panjang daripada nafas keluar. Paling tidak, nafas keluar harus lebih banyak daripada nafas masuk.
Ketika Anda mengalami kontraksi yang sangat kuat, pernapasan Anda akan menjadi dangkal. Hal ini normal selama pernafasan Anda tidak menjadi semakin cepat dan semakin cepat, kemudian berganti menjadi pernafasan panik.

 

Apakah Pernafasan Membantu Mendorong Saat Proses Persalinan?

Selama tahap kedua persalinan, Anda akan mendorong bayi Anda keluar. Ikuti dorongan tersebut dan dorong sebanyak yang menurut Anda pas selama setiap kontraksi. Anda mungkin bisa mendorong 3 atau 5 kali setiap kontraksi, dan Anda akan membutuhkan mengambil nafas di sela-selanya. Dorong bayi Anda ke bawah sebanyak 5 hitungan, ambil nafas dalam, lalu dorong lagi.

Menahan napas dan mendorong selama mungkin sangat TIDAK dianjurkan karena dapat merusak dasar panggul Anda. Selain itu, hal ini tidak dianjurkan karena bisa pula memberi dampak pada bayi Anda. Mendorong selama lebih dari lima detik atau enam detik pada suatu waktu dapat mempengaruhi berapa banyak oksigen yang tersampaikan kepada bayi Anda. Jika tak mendapat oksigen, bayi bisa tertekan.

 

Sumber: www.babycentre.co.uk

read more
Ibu & AnakKehamilan & PersalinanKesehatan

Pro dan Kontra Pemakaian Korset Setelah Melahirkan

memakai korset setelah melahirkan

Banyak tekanan yang dialami wanita pasca melahirkan untuk bisa mengembalikan tubuhnya ke ukuran yang proporsional. Banyak cara dilakukan untuk bisa mengembalikan postur tubuh seperti yang diinginkan, salah satunya adalah pemakaian korset melahirkan. Namun, sebelum memutuskan untuk mengenakan korset, alangkah baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Dan untuk tambahan informasi, berikut ini adalah beberapa pro kontra mengenai pemakaian korset pasca melahirkan.

Pro: Membentuk Tubuh

Sebuah korset bisa membuat tubuh Anda yang menggelambir pasca melahirkan bisa menjadi langsing dalam sekejap dan Anda juga bisa menggunakannya untuk mengembalikan bentuk tubuh ke bentuk semula sebelum hamil. Korset kuno digunakan untuk membantu perempuan mendapatkan ukuran pinggang 40 cm tapi tentu saja korset macam ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Korset modern biasanya aman asalkan Anda memakainya dengan benar. Jika Anda merasa lemas, mungkin Anda memakai korset dengan terlalu ketat.

Kontra: Korset tidak nyaman

Bagi ibu-ibu dengan bayi yang masih sangat kecil, tentu mereka akan menghabiskan hari-hari mereka dengan memegang dan memeluk si buah hati. Korset cenderung kaku dan meskipun Anda ingin perut Anda kencang, bayi pasti ingin agar tubuh mereka ditempelkan pada lapisan yang empuk, seperti perut sang ibu. Jadi, tentu Anda tak bisa mengenakan korset melahirkan selama 24 jam sehari. Gunakan hanya selama 8 jam ketika Anda paling aktif.

Pro: Sokongan tambahan setelah melahirkan

Setelah melahirkan, perut Anda melar. Korset membantu menyokong tubuh Anda agar bisa kembali ke bentuk awal. Selain itu, korset juga membantu memperbaiki postur Anda.

Kontra: Nyeri pasca melahirkan

Selama beberapa minggu setelah melahirkan, beberapa ibu mengalami rasa sakit atau nyeri , khususnya yang mengalami robekan. Menurut beberapa orang, korset akan sangat berguna jika digunakan langsung setelah melahirkan. Namun, jika rasa sakit pasca melahirkan terlalu menyakitkan, menggunakan korset mungkin butuh menunggu beberapa saat.

 

Pro: Tak perlu waktu banyak untuk ibu yang sibuk

Mengenakan korset dapat memperbaiki pinggang Anda, dan tidak memerlukan banyak waktu ekstra. Ibu baru mungkin tidak memiliki banyak waktu atau energi yang longgar untuk ngegym. Jadi, korset bisa jadi pilihan.

Kontra: Korset sedikit memalukan untuk beberapa orang

Beberapa ibu akan berpikir dua kali untuk mengaku mereka mengenakan korset karena berpikir bahwa orang akan menganggapnya memalukan, jadul, dan tidak menarik. Itu karena banyak dari ibu-ibu tersebut yang tidak mau orang lain tahu bahwa mereka berusaha keras mengembalikan kondisi tubuh mereka seperti sebelum hamil.

 

Sumber: www.whattoexpect.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Wajarkah Keputihan Setelah Melahirkan?

keputihan setelah melahirkan

Beberapa wanita mengalami keputihan setelah melahirkan. Yang dipertanyakan apakah keputihan pasca melahirkan adalah hal yang normal? Dan apa yang harus dilakukan jika terjadi keputihan setelah melahirkan? Simak di bawah ini.

 

Apa Itu Keputihan Pasca Melahirkan

Dalam istilah kedokteran, keputihan pasca melahirkan disebut lokia. Lokia mengandung darah jaringan dari dinding rahim, dan bakteri. Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, lokia akan mengandung cukup banyak darah, sehingga warnanya akan terlihat merah terang dan akan tampak seperti haid yang banyak. Keluarnya bisa keluar sedikit-sedikit berupa semburan atau bisa juga lokia mengalir lebih merata. Jika Anda lama berbaring dan darah terkumpul di vagina, Anda mungkin akan merasakan gumpalan keluar dari vagina Anda.

Semakin hari, keputihan seharusnya semakin berkurang dan warnanya pun akan menjadi semakin terang. Sekitar dua sampai empat hari setelah Anda melahirkan, lokia akan lebih berair dan berwarna merah muda. Sekitar 10 hari setelah Anda melahirkan, normalnya keputihan hanya tinggal sedikit dengan warna putih atau putih-kuning. Pada saat itu, lokia didominasi oleh sel darah putih dan sel-sel dari lapisan rahim.

Keputihan akan melambat sebelum akhirnya berhenti sama sekali setelah 2-4 minggu. Namun, beberapa wanita melaporkan adanya keputihan kecil atau bercak yang terus muncul hingga beberapa minggu setelahnya.

 

Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Mengalami Keputihan Setelah Melahirkan?

Pada awal terjadinya keputihan, gunakan pembalut besar. Rumah sakit akan memberi Anda beberapa sanitary pad dan Anda juga bisa menyetok jika memang dibutuhkan. Karena keputihan akan berangsur mereda, Anda bisa beralih menggunakan pembalut kecil.

Jangan gunakan tampon setidaknya selama 6 minggu karena tampon rawan mengakibatkan infeksi pada vagina dan rahim Anda yang tengah dalam masa penyembuhan.

Buang airlah sesering mungkin, bahkan jika Anda tidak merasa ingin kencing. Dalam beberapa hari pertama setelah Anda melahirkan, kandung kemih Anda mungkin kurang sensitif jika dibandingkan pada hari-hari biasanya, sehingga Anda mungkin merasa tidak ingin buang air kecil bahkan ketika kandung kemih cukup penuh. Selain menyebabkan masalah kencing, kandung kemih yang penuh membuat rahim sulit berkontraksi, yang menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan pendarahan.

Istirahatlah sebanyak mungkin. Jika Anda terlalu banyak beraktivitas, pendarahan akan semakin lama atau Anda mungkin akan mengalami pendarahan lagi setelah lokia berubah warna menjadi lebih terang atau bahkan setelah lokia sembuh.

Selain pada saat setelah melahirkan, keputihan yang tidak normal bisa saja terjadi. Kenali tanda-tandanya.

 

Sumber: www.babycenter.com

read more
1 2 3
Page 1 of 3