close

Kehamilan & Persalinan

Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Mengapa Kaki Bengkak Setelah Melahirkan?

kaki bengkak pasca melahirkan

Beberapa wanita mengalami bengkak setelah melahirkan, entah itu pada bagian kaki atau bagian lainnya. Hal ini disebut edema dalam istilah kedokteran. Tubuh Anda menyimpan cairan selama kehamilan dan menghasilkan darah yang jumlahnya 50% lebih banyak dari jumlah biasa, yang berfungsi untuk melindungi Anda dan bayi Anda.

Kombinasi volume darah ekstra ini, dengan retensi cairan dan perubahan hormonal, bisa membuat pergelangan kaki, tangan dan kaki membengkak setelah melahirkan. Hal yang sama bisa juga terjadi pada daerah sayatan caesar dan sayatan episiotomy yang bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada Anda.

 

Penyebab Kaki Bengkak Pasca Melahirkan

Jika Anda bertanya-tanya, mengapa kaki bengkak setelah melahirkan, berikut ini penjelasannya:

1. Hormonal

Tubuh menghasilkan sejumlah besar progesteron selama kehamilan. Kelebihan progresteron menyebabkan retensi air dan natrium dalam tubuh, yang menyebabkan pembengkakan pasca melahirkan.

2. Rahim yang melebar

Membesarnya rahim Anda membatasi aliran darah ke bagian bawah tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan pasca melahirkan.

3. Kelahiran normal

Ketika Anda mendorong untuk melahirkan, tubuh Anda mengirimkan darah ekstra ke tangan dan kaki, yang menyebabkan pembengkakan.

4. Cairan IV

Kebanyakan wanita diberi cairan IV selama persalinan, baik normal ataupun Caesar. Cairan ekstra ini cenderung menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan lokal.

Cara Menyembuhkan dan Mengurangi Bengkak Pasca Melahirkan

1. Istirahat yang tepat

Hindari menyilangkan kaki dan berdiri untuk jangka waktu lama. Ketika berbaring, tempatkan kaki dengan ketinggian di atas pinggul untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi pembengkakan.

2. Pijatan lembut

Mintalah pasangan Anda untuk memijat lembut kaki Anda, mulai dari bawah ke atas. Hindari pemijatan yang terlalu menyakitkan serta penggunaan minyak aromaterapi.

3. Rendam kaki Anda

Rendam kaki Anda dalam campuran minyak aromaterapi dan air. Beberapa minyak seperti cypress bagus untuk sirkulasi darah.

4. Daun kubis

Kelebihan cairan dapat ditarik secara efektif menaruh daun kubis pada daerah yang bengkak. Bungkus daerah tersebut dengan daun dan biarkan hingga basah. Ulangi proses sampai Anda merasa nyaman.

5. Akupunktur dan refleksi kaki

Terapi kontemporer seperti akupunktur dan refleksi kaki akan sangat membantu dalam mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan. Akupuntur membantu menyeimbangkan tenaga dalam tubuh dan memperbaiki sirkulasi darah.

6. Jaga agar tubuh tetap dingin

Menjaga agar tubuh tetap dingin sangatlah penting karena panas akan memperburuk pembengkakan. Cobalah untuk tetap berada di dalam ruangan dan pastikan sirkulasi udaranya bagus. Hindari memakai pakaian ketat dan aksesoris.

7. Olahraga

Olahraga ringan dapat membantu meringankan kaki bengkak setelah melahirkan. Dan Anda bahkan tidak perlu ke gym. Merawat bayi Anda saja bisa dihitung sebagai olahraga. Dan ingat, mintalah persetujuan dokter jika Anda berencana melakukan apapun.

8. Makan sehat

Diet sehat dan seimbang akan membantu membuang cairan ekstra dengan cepat dan mengobati pembengkakan.

 

Sumber: www.momjunction.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Apa Saja Persiapan Melahirkan Caesar?

persiapan operasi cesar

Anda telah mengetahui beberapa hal tentang operasi Caesar pada beberapa artikel terdahulu, kini kita akan membahas tentang persiapan kelahiran Caesar. Persiapan ini berfungsi untuk mempersiapkan Anda menghadapi setiap situasi saat proses operasi dan menghindari adanya risiko yang tak diinginkan.

 

Bagaimana Cara Melakukan Persiapan Sebelum Caesar?

Jika operasi ini dijadwalkan, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk berdiskusi dengan ahli anestesi mengenai pilihan anestesi selama persalinan. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah tertentu sebelum pelaksanaan operasi Caesar. Tes ini akan memberikan informasi tentang jenis darah Anda dan tingkat hemoglobin—yang merupakan komponen utama dari sel darah merah. Hal ini akan memberikan panduan bagi tim kesehatan seandainya Anda membutuhkan transfusi darah selama operasi.

Jika komplikasi kesehatan Anda atau kesehatan bayi Anda mengharuskan operasi Caesar sebelum kehamilan berusia 39 minggu, kematangan paru-paru bayi Anda mungkin perlu dites sebelum dilakukan operasi Caesar. Hal ini dilakukan dengan amniosentesis, yaitu prosedur yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan yang mengelilingi dan melindungi bayi dalam rahim (cairan ketuban) untui dites. Kematangan amniosentesis menunjukkan bahwa bayi siap untuk lahir.

Bahkan ketika Anda merencanakan melahirkan secara normal, sangat disarankan bagi Anda untuk mempersiapkan diri terhadap hal-hal tak terduga. Sebelum tanggal kelahiran, diskusikan mengenai kemungkinan operasi Caesar pada dokter Anda. Tanyakan manakan jalan yang paling tepat untuk Anda: melahirkan normal ataukah dengan operasi Caesar. Dalam keadaan darurat, dokter mungkin tidak memiliki waktu untuk menjelaskan prosedur atau menjawab pertanyaan Anda secara detail.

Setelah operasi Caesar, Anda akan perlu waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Beberapa hal juga perlu Anda persiapkan agar Anda bisa melalui hari-hari pasca melahirkan Caesar dengan baik-baik saja tanpa gangguan apapun.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Apa Yang Terjadi Pasca Melahirkan Caesar

pasca melahirkan sesar

Setelah operasi Caesar, Anda harus dimonitor selama 24 jam ke depan untuk memastikan bahwa tidak terjadi masalah pada Anda. Anda akan menerima obat penghilang rasa sakit dan kemungkinan dokter Anda akan meminta Anda untuk mulai latihan berjalan jangka pendek dalam waktu 24 jam setelah operasi. Berjalan dapat membantu meringankan penumpukan gas di perut. Biasanya, akan terasa sangat tidak nyaman saat akan mulai berjalan. Tapi rasa sakit akan berkurang pada hari-hari ke depan setelah kelahiran.

Rawat inap di rumah sakit biasanya 3 hari. Anda bisa mulai merawat dan memberi makan bayi Anda ketika Anda sudah merasa bisa. Sebelum meninggalkan rumah sakit, Anda akan menerima petunjuk pascaoperasi, termasuk tanda-tanda peringatan jika terjadi komplikasi.

Butuh waktu sekitar 4 minggu atau lebih agar sayatan bekas operasi bisa sembuh. Dan memang normal jika Anda merasakan sakit selama beberapa kali di area operasi selama tahun pertama setelah operasi. Dan sangat penting bagi Anda untuk merawat diri sendiri selama Anda dalam masa penyembuhan.

 

Kegiatan Setelah Melahirkan Caesar

– Istirahat ketika Anda merasa lelah. Tidur cukup akan membantu Anda sembuh.

– Cobalah untuk berjalan setiap harinya. Cobalah untuk berjalan lebih jauh dari hari sebelumnya. Berjalan meningkatkan aliran darah dan membantu mencegah pneumonia, sembelit, dan pembekuan darah.

– Hindari aktivitas berat, seperti naik sepeda, jogging, angkat besi, dan latihan aerobik, selama 6 minggu atau sampai dokter mengijinkan Anda.

– Jangan mengangkat beban yang lebih berat dari berat badan bayi Anda, kecuali ketika dokter telah memberi ijin.

– Jangan melakukan sit-up atau latihan lain yang memusatkan tarikan otot perut selama 6 minggu atau sampai dokter mengijinkan Anda.

– Tekan bantal pada bagian sayatan Anda ketika Anda batuk atau mengambil nafas dalam-dalam unyuk memberikan sokongan pada perut Anda dan mengurangi rasa sakit.

– Anda bisa mandi seperti biasa. Lalu keringkan bagian sayatan dengan menekan-nekan ringan hingga kering.

– Anda mungkin mengalami pendarahan pada vagina. Jadi pakaialah pembalut kesehatan. Jangan gunakan tampon kecuali dokter telah memberi izin.

– Tanyakan kepada dokter Anda kapan Anda bisa mulai menyetir lagi.

– Anda mungkin perlu cuti kerja selama setidaknya 6 minggu. Hal ini sangat bergantung pada jenis pekerjaan Anda dan apa yang Anda rasakan.

– Jika Anda ingin berhubungan seks, tanyakan kepada dokter Anda.

 

Diet Setelah Operasi Caesar

– Anda bisa makan makanan yang biasa Anda makan. Jika perut Anda terasa tak nyaman, cobalah makanan hambar rendah lemak, seperti nasi, ayam panggang, roti panggang, dan yoghurt.

– Minum banyak cairan (kecuali jika dokter Anda melarang).

– Mungkin Anda tidak BAB secara teratur pasca operasi Caesar dan hal itu sangatlah normal. Cobalah untuk menghindari konstipasi dan mengejan saat BAB. Disarankan bagi Anda untuk makan serat setiap hari. Jika Anda tidak BAB selama beberapa hari, tanyakan pada dokter apa Anda bisa minum pencahar.

 

Perawatan Pasca Melahirkan Caesar

– Jika luka sayatan Anda diperban, biarkan perban tetap di tempatnya selama seminggu atau sampai perban copot dengan sendirinya.

– Basuh area tersebut setiap hari dengan air hangat bersabun dan tekan-tekan dengan handuk hingga kering. Produk pembersih lainnya, seperti hidrogen peroksida, dapat menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat. Anda bisa menutupi area dengan balutan kain kasa jika luka mengeluarkan air dan membasahi pakaian Anda. Ganti balutan setiap hari.

– Jaga agar area tersebut tetap bersih dan kering.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Pemeriksaan Pra-Kehamilan

pemeriksaan pra kehamilan

Kita semua tahu pentingnya perawatan medis prenatal untuk menjamin kesehatan wanita hamil dan bayinya. Tetapi kebanyakan ahli sekarang merekomendasikan para perempuan untuk melakukan pemeriksaan anobstetrician hamil, atau yang disebut perawatan pre-kehamilan atau prakonsepsi (Jika Anda sudah hamil sekarang dan ingin mengetahui persiapan pra-melahirkan, silahkan klik di sini).

Mungkin Anda merasa ini berlebihan. Untuk apa harus khawatir sebelum Anda hamil? Alasannya adalah dokter dapat membantu Anda bahkan pada tahap awal. Mereka bisa menjalankan tes untuk memastikan bahwa Anda dan pasangan Anda tidak memiliki penyakit tersembunyi yang dapat mempengaruhi kehamilan Anda atau peluang Anda untuk hamil. Dokter Anda juga dapat memberikan saran tentang olahraga, makan, gaya hidup dan suplemen asam folat. Beberapa studi menunjukkan bahwa perawatan prakonsepsi dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil dan mengurangi risiko keguguran atau cacat lahir.

 

Apa yang Diharapkan Selama Pemeriksaan Pra-Kehamilan?

Dokter Anda akan memulai pemeriksaan pra-kehamilan dengan menanyakan riwayat medis penuh dari Anda dan pasangan Anda. Dokter juga mungkin menjalankan sejumlah tes, seperti tes darah dan Pap smear, untuk memastikan bahwa tak satu pun dari Anda memiliki kondisi medis yang dapat mempengaruhi kehamilan atau peluang Anda untuk hamil. Dokter Anda mungkin menguji untuk penyakit seperti:

– Rubella, atau campak Jerman

– Chickenpox

– HIV

– Hepatitis B

– Herpes

– Penyakit Menular Seksual lainnya seperti klamidia, sifilis, andgonorrhea

– Masalah tiroid (dengan tes TSH)

– Kondisi lain, seperti toksoplasmosis dan Parvovirus B19 (juga disebut penyakit kelima).

Akhirnya, tergantung pada etnis Anda, dokter Anda dapat merekomendasikan tes genetik untuk:

– Anemia sel sabit

– Thalassemia (bentuk anemia yang diwariskan)

– Penyakit genetik yang umum pada populasi Yahudi Ashkenazi, seperti penyakit Tay-Sachs

 

Jika sudah waktunya bagi Anda untuk memperbarui vaksin Anda, penting untuk melakukannya sebelum Anda hamil. Beberapa vaksinasi tertentu, seperti MMR (measles-mumps-rubella), varicella (virus yang menyebabkan cacar), atau vaksin hepatitis A meningkatkan risiko cacat lahir. Para ahli menyarankan bahwa Anda harus menunggu setidaknya 28 hari setelah menerima beberapa vaksinasi ini sebelum mencoba untuk hamil.

 

Mengelola Penyakit Selama Pra-Kehamilan

Jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada, seperti epilepsi, tekanan darah tinggi, asma, diabetes atau gangguan thyroid, sangat penting bagi Anda untuk mencari perawatan medis sebelum hamil. Menjaga agar penyakit ini berada di bawah kontrol selama kehamilan akan sangat penting baik bagi Anda dan bayi Anda, tetapi beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan antiseizure drugs, bisa berdampak buruk pada kehamilan Anda. Sebelum pembuahan, Anda dan dokter Anda perlu membahas semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat tanpa resep.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Penjelasan Singkat mengenai Operasi Caesar

operasi Cesar

Apa Itu Operasi Caesar?

Operasi Caesar adalah melahirkan bayi melalui pemotongan (sayatan) di perut dan rahim ibu. Operasi ini sering juga disebut C-section. Dalam kebanyakan kasus, seorang wanita dapat terjaga selama kelahiran.
Jika Anda sedang hamil, kemungkinan besar Anda akan melahirkan secara alami. Tapi ada kasus ketika C-section diperlukan untuk keselamatan ibu atau bayi. Jadi bahkan jika Anda berencana untuk kelahiran normal, Anda disarankan untuk tetap mempelajari tentang operasi Caesar, karena bisa saja terjadi hal yang tak terduga.

(Klik di sini untuk tips melahirkan secara alami)

Kapan Diperlukan Operasi Caesar?

C-section dapat direncanakan atau tidak direncanakan. Dalam kebanyakan kasus, dokter melakukan operasi Caesar karena masalah yang timbul selama persalinan. Beberapa keadaan yang mengharuskan Anda menjalani operasi Caesar yang tak direncanakan antara lain:

– Persalinan lambat dan sulit atau berhenti sama sekali
– Bayi menunjukkan tanda-tanda tertekan, seperti denyut jantung sangat cepat atau lambat
– Masalah dengan plasenta atau tali pusat menimbulkan risiko pada bayi
– Bayi terlalu besar dilahirkan secara alami

Ketika dokter mengetahui masalah ini jauh sebelumnya, mereka mungkin akan segera menjadwalkan operasi Caesar bagi Anda. Beberapa keadaan yang mengharuskan Anda menjalani operasi Caesar yang direncanakan antara lain:

– Kepala bayi tidak berada pada posisi yang tepat menjelang hari kelahiran
– Anda memiliki masalah seperti penyakit jantung yang bisa dimungkinkan menjadi semakin parah selama persalinan
– Anda memiliki infeksi yang tertular ke bayi jika melahirkan secara alami
– Anda hamil lebih dari satu bayi (multiple pregnancy)
– Anda pernah menjalani Operasi Caesar sebelumnya dan Anda memiliki masalah yang sama saat ini atau dokter Anda berpikir bahwa persalinan bisa merobek luka Anda

Dalam beberapa kasus, seorang wanita yang sudah pernah menjalani C-section bisa melahirkan secara alami. Ini disebut vaginal birth after cesarean (VBAC) atau kelahiran alami setelah operasi Caesar. Jika Anda pernah menjalani operasi Caesar sebelumnya, tanyakan apa tersedia opsi VBAC bagi Anda.

Dalam 40 tahun terakhir, tingkat kelahiran Caesar melonjak dari 1 di antara 20 kelahiran menjadi 1 dari 3 kelahiran. Tren ini telah menyebabkan para ahli khawatir bahwa C-section dilakukan melebihi apa yang sebenarnya diperlukan. Karena adanya risiko, para ahli merasa bahwa C-section hanya boleh dilakukan untuk alasan medis.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Induksi Persalinan: Menunggu vs Induksi

induksi persalinan

Apakah Anda pernah memikirkan mengenai induksi persalinan? Anda harus memahami bahwa ada orang tertentu yang disarankan menggunakan induksi, tapi ada beberapa lainnya yang sangat tidak dianjurkan menggunakan cara ini.

Memang hal alamiah lah yang menentukan suatu persalinan, tapi kadang hal alamiah pun perlu dorongan. Jika perawat atau dokter Anda menyarankan Anda lebih baik melahirkan sekarang daripda nanti, maka kemungkinan induksi akan disarankan.

 

Mengapa Saya Butuh Induksi?

Ada beberapa alasan mengapa dokter Anda menyarankan Anda untuk melakukan induksi, yang kemungkinan besar didasari faktor kesehatan, antara lain seperti tersebut di bawah ini:

– Sudah hampir dua minggu setelah tanggal prediksi kelahiran bayi Anda tapi persalinan belum juga terjadi

– Ketuban sudah pecah, tapi kontraksi belum terjadi

– Terdapat infeksi pada rahim Anda

– Bayi Anda telah berhenti tumbuh pada laju yang diharapkan

– Tidak ada cukup air ketuban di sekitar bayi

– Kulit plasenta mengelupas dari dinding dalam rahim sebelum kelahiran, baik sebagian ataupun seluruhnya

– Anda memiliki kondisi medis yang mungkin membahayakan Anda ataupun bayi Anda, misalnya diabetes dan darah tinggi

Bisakah saya menunggu persalinan agar bisa muncul dengan alami?

Hingga dua minggu setelah tanggal prediksi/jatuh tempo kelahiran bayi Anda, mungkin Anda akan disarankan untuk menunggu. Biasanya serviks akan mempersiapkan diri untuk proses kelahiran yang senyaman dan seefisien mungkin. Namun, jika dokter Anda khawatir tentang kesehatan Anda atau kesehatan bayi Anda atau kehamilan Anda yang telah melebihi waktu dua minggu setelah waktu yang ditetapkan, opsi yang tersisa mungkin adalah induksi.

Mengapa demikian? Semakin lama kehamilan Anda, bayi Anda akan semakin besar, yang mungkin akan menyulitkan persalinan normal. Dalam beberapa kasus, penuaan plasenta mungkin akan mempengaruhi kemampuan bayi untuk berkembang di dalam rahim. Bayi yang terlambat juga mungkin menghirup limbah tinja (mekonium) saat proses kelahiran, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan atau infeksi paru-paru setelah lahir.

 

Sumber: avivaromm.com

read more
Kehamilan & Persalinan

10 Tanda-Tanda Persalinan Sudah Dekat

tanda persalinan sudah dekat

Sebagai wanita yang baru hamil, tentu Anda bertanya-tanya bagaimana tanda seorang ibu akan melahirkan. Tanda-tanda akan melahirkan ini bisa berbeda-beda antara satu wanita dengan lainnya. Yang Anda tanyakan bisa meliputi: bagaimana rasanya, berapa lama, dan kapan.

Berikut ini adalah 10 tanda-tanda persalinan yang perlu Anda ketahui.

 

Tanda-Tanda Pra-Persalinan: 1 Sampai 4 Minggu Sebelum Persalinan

1. Bayi Anda “turun”

Beberapa minggu sebelum persalinan dimulai, bayi Anda akan mulai turun ke panggul Anda (untuk wanita yang baru pertama hamil, hal ini biasanya tidak terjadi sampai persalinan yang sesungguhnya). Bayi Anda masuk ke posisi keluarnya: kepala ke bawah dan rendah. Anda mungkin jadi lebih sering ke kamar mandi. Tapi kabar baiknya, Anda memiliki sedikit lebih banyak ruang bernafas karena bayi bergerak menjauh dari paru-paru Anda.

2. Serviks Anda melebar

Serviks akan mulai melebar dan menipis pada hari-hari atau minggu sebelum Anda melahirkan. Pada waktu check-up biasanya perawat akan mengukur pelebaran dan penipisan ini. Tapi proses ini berbeda pada masing-masing individu.

3. Anda merasakan lebih banyak kram dan nyeri punggung

Apalagi jika ini bukan kehamilan pertama Anda, rasa kram dan rasa sakit di pangkal paha dan punggung semakin terasa mendekati persalinan.

4. Sendi terasa lebih longgar

Sepanjang kehamilan Anda, hormon relaksin telah membuat semua ligamen Anda melembut dan melonggar. Sebelum persalinan, Anda mungkin menemukan sendi di seluruh tubuh Anda terasa lebih longgar.

5. Anda mengalami diare

Sama halnya otot dalam rahim yang menjadi rileks sebagai bentuk persiapan, begitu juga otot-otot lain dalam tubuh Anda, termasuk di rectum. Dan hal ini sangatlah normal, meskipun sedikit menjengkelkan.

6. Kenaikan berat badan Anda berhenti (atau mungkin malah turun)

Berat badan cenderung tetap pada akhir kehamilan. Beberapa ibu bahkan kehilangan beberapa kilogram berat tubuhnya. Hal ini normal dan tak akan mempengaruhi berat badan si bayi.

7. Anda merasa ekstra lelah … atau Anda memiliki dorongan untuk beristirahat

Beberapa ibu merasa sangat kelelahan. Ukuran perut yang semakin besar ditambah kandung kemih yang tertekan membuat banyak ibu tak bisa tidur di malam hari selama hari-hari dan minggu terakhir kehamilan. Tumpuk beberapa bantal dan tidurlah sepanjang hari jika bisa.

 

Tanda-Tanda Awal Persalinan: Beberapa Jam Sebelum Persalinan

8. Cairan vagina Anda berubah warna dan konsistensi

Pada hari-hari terakhir sebelum persalinan Anda akan melihat keputihan yang meningkat. Keputihan bisa dalam bentuk gumpalan (seperti lender di hidung Anda). Keputihan yang menebal ini menunjukkan bahwa persalinan telah dekat.

9. Anda merasa lebih kuat, kontraksi lebih sering

Kontraksi merupakan tanda awal persalinan aktif. Anda akan merasakan cubitan karena otot dalam rahim Anda mengencang dalam persiapan untuk melahirkan.

Berikut ini adalah cara untuk bisa mengetahui perbedaan antara kontraksi persalinan yang sesungguhnya dan yang palsu:

– Jika Anda aktif, kontraksi lebih kuat dan bukannya mengendur

– Jika Anda mengubah posisi, kontraksi tidak hilang

– Rasa sakit kontraksi dimulai di punggung bawah dan bergerak ke perut bagian bawah, dan mungkin kaki Anda

– Kontraski menunjukkan perkembangan: bisa lebih sering dan lebih menyakitkan dan kadang-kadang memiliki pola yang teratur

10. Air ketuban pecah

Jika di banyak film persalinan selalu ditandai dengan air ketuban yang pecah, pada kenyataannya itu hanya terjadi di kurang dari 15% kelahiran. Jadi sebaiknya hal ini tidak dihitung sebagai tanda kelahiran.

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Wasir Setelah Melahirkan: Bagaimana Mengatasinya?

wasir setelah melahirkan

Apa itu Wasir?

Wasir adalah varises—pembengkakan pembuluh darah—yang terjadi di daerah dubur. Ukurannya bisa sekecil buah kismis hingga sebesar buah anggur. Wasir biasanya terasa gatal dan sangat menyakitkan. Bahkan kadang-kadang bisa menyebabkan pendarahan di anus, terutama saat buang air besar.

Wasir sangat normal terjadi saat kehamilan dan setelah melahirkan. Beberapa wanita mengalami wasir atau ambeien setelah melahirkan pada kelahiran pertama mereka. Dan jika Anda memiliki wasir sebelum hamil, kemungkinan wasir akan hadir lagi pada saat Anda hamil. Untungnya, seringkali wasir bisa sembuh dengan sendirinya setelah Anda melahirkan.

 

Mengapa Saya Mengalami Wasir Pasca Melahirkan?

Kehamilan membuat Anda lebih rentan terhadap wasir, serta varises lain di kaki dan bahkan vulva, karena beberapa alasan.

Rahim yang membesar memberi tekanan pada vena panggul dan vena kava inferior, vena besar di sisi kanan tubuh yang menerima darah dari tubuh bagian bawah. Tekanan ini dapat memperlambat kembalinya darah dari bagian bawah tubuh Anda, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di bawah rahim dan menyebabkannya membesar.

Selain itu, kehamilan juga meningkatkan hormone progesteron, yang menyebabkan dinding pembuluh darah Anda rileks, yang memungkinkan dinding tersebut membengkak dengan lebih mudah. Progesteron juga berkontribusi terhadap munculnya sembelit dengan memperlambat saluran usus Anda. Sembelit sering menyebabkan tegang, yang dapat menyebabkan atau memperburuk wasir.

 

Cara Menyembuhkan Wasir Setelah Melahirkan

1. Tempatkan kompres es (dengan penutup yang lembut) pada daerah yang bermasalah beberapa kali dalam sehari untuk mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan.

2. Rendam bagian bawah tubuh Anda dalam air hangat, dalam bak atau mandi sitz, yaitu baskom kecil yang diisi air hangat kemudian di taruh di atas toilet Anda, yang memungkinkan Anda untuk merendam bagian dubur Anda di dalam baskom tersebut.

3. Coba mengkombinasikan perawatan dingin dan hangat. Mulai dari kompres es lalu diikuti mandi sitz.

4. Setiap selesai buang air besar, bersihkan area tersebut dengan lembut menggunakan plastik botol rumah sakit yang disemprotkan untuk membesihkan diri. Gunakan juga tisu lembut khusus wasir yang telih terbasahi dengan witch hazel.

5. Jika ingin menggunakan tisu biasa, pilihlah yang lembut, putih, tidak mengandung wewangian, untuk menghindari iritasi. (Jika Anda memiliki jahitan di daerah dubur, pastikan untuk membahas aftercare dengan dokter Anda.)

6. Tanyakan pada dokter Anda mengenai anestesi topikal atau obat supositoria yang aman. Konsultasikanlah untuk memilih merek yang tepat bagi kesehatan Anda.

 

Sumber: www.babycenter.com

read more
Ibu & AnakKehamilan & PersalinanKesehatanTips

3 Cara Mengatasi Rasa Sakit Saat Melahirkan Dengan Obat

mengatasi rasa sakit saat melahirkan dengan obat

Setelah mengetahui cara mengatasi rasa sakit saat melahirkan tanpa obat, kini kita akan membahas tentang cara mengatasi rasa sakit saat melahirkan dengan obat.

1. Epidural

Selama 10 tahun terakhir, epidural telah berubah secara dramatis. Obat ini tidak lagi disalurkan melalui satu tembakan berat yang akan membuat Anda benar-benar mati rasa. Sebaliknya, obat ini diberikan secara perlahan-lahan dan kontinyu melalui infuse sehingga Anda tidak akan tak sadarkan diri dan Anda masih akan mempunyai tekanan untuk mendorong. Bahkan, sebagian besar rumah sakit sekarang menggunakan anestesi epidural yang dikendalikan oleh pasien, yang membuat epidural tetap rendah tapi Anda bisa memencet suatu tombol untuk memberikan kode bahwa Anda butuh epidural tambahan.

2. Spinal dan Gabungan Spinal-Epidural

Epidural bisa sangat efektif, tapi butuh waktu 10-25 menit untuk bisa bekerja. Spinal, yang dimasukkan ke bagian yang lebih rendah di punggung Anda, bisa bekerja dalam hitungan detik. Tidak seperti epidural, yang harus diberikan secara terus menerus, spinal adalah injeksi tunggal yang efektif untuk sekitar 45 menit. Delapan puluh sampai 90 persen c-section elektif dilakukan dengan spinal. dan kadang-kadang dokter akan memilih untuk menggunakan gabungan epidural dan spinal untuk wanita yang sudah kelelahan menuju proses persalinan.

3. Opioid

Wanita yang tidak ingin atau tidak bisa menggunakan epidural, bisa memilih opioid seperti Demerol dan Stadol. Berbeda dengan epidural, opioid bisa membuat Anda mengantuk dan mual, dan mungkin masuk ke aliran darah bayi. Penggunaan obat ini bisa membuat bayi merasa grogi. Jadi jika kelahiran akan terjadi dalam waktu satu jam, dokter memilih untuk tidak menggunakannya.

 

Sumber: www.parents.com

read more
InfoKehamilan & Persalinan

Depresi Pasca Melahirkan

depresi pasca melahirkan

Kelahiran bayi dapat memicu emosi kuat yang campur aduk, mulai dari kegembiraan dan sukacita hingga ketakutan dan kecemasan. Situasi ini juga dapat menimbulkan sesuatu tidak Anda harapkan—depresi.

 

Apa itu Depresi Pasca Melahirkan?

Banyak ibu baru mengalami “baby blues” setelah melahirkan, yang biasanya mencakup perubahan suasana hati dan tangisan yang biasanya bisa berhenti dengan cepat. Tetapi beberapa ibu baru mengalami depresi yang lebih parah dan bertahan lama yang dikenal sebagai depresi postpartum (depresi pasca melahirkan). Jarang, bentuk ekstrem dari depresi postpartum yang dikenal sebagai psikosis postpartum juga berkembang setelah melahirkan.

Depresi postpartum bukanlah suatu cacat atau kelemahan karakter, tapi lebih merupakan komplikasi setelah melahirkan. Jika Anda mengalami depresi postpartum, pengobatan yang tepat dapat membantu Anda mengelola gejala.

 

Gejala Depresi Pasca Melahirkan

Jika Anda mengalami depresi pasca melahirkan, pengobatan yang tepat dapat membantu Anda mengelola gejala.

Gejala Baby Blues

Tanda dan gejala baby blues—yang berlangsung hanya beberapa hari hingga satu atau dua minggu—mungkin termasuk:

– perubahan suasana hati

– kegelisahan

– kesedihan

– mudah marah

– menangis

– konsentrasi menurun

– sulit tidur

Gejala Depresi Pasca Melahirkan

Depresi pasca melahirkan awalnya akan terlihat seperti baby blues tapi tanda-tanda dan gejalanya lebih intens dan lebih tahan lama hingga akhirnya mengganggu kemampuan Anda untuk merawat bayi Anda dan menangani tugas-tugas sehari-hari lainnya. Gejala depresi pasca melahirkan termasuk:

– kehilangan nafsu makan

– sulit tidur

– lebih mudah tersinggung dan marah

– kelelahan luar biasa

– hilangnya minat pada seks

– kurangnya keceriaan dalam hidup

– rasa malu, bersalah, dan tak mampu

– perubahan suasana hati yang parah

– kesulitan ikatan dengan bayi

– penarikan dari keluarga dan teman-teman

– pikiran yang membahayakan atau merugikan diri sendiri dan bayi

Jika tidak ditangani, depresi pasca melahirkan bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih.

 

Psikosis Postpartum

Walaupun langka, psikosis postpartum harus diwaspadai juga. Berikut ini adalah gejala-gejalanya:

– kebingungan dan disorientasi

– halusinasi dan delusi

– paranoia

– upaya untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda merasa tertekan setelah kelahiran bayi Anda, Anda mungkin enggan atau malu untuk mengakuinya. Tapi sangatlah penting untuk menghubungi dokter jika tanda-tanda dan gejala depresi tersebut:

– tidak memudar setelah dua minggu

– semakin memburuk

– menyebabkan kesulitan bagi Anda untuk merawat bayi Anda

– menyebabkan kesulitan bagi Anda untuk menyelesaikan tugas sehari-hari

– mencakup pikiran yang merugikan diri sendiri atau bayi Anda

Jika Anda menduga bahwa Anda sedang mengalami psikosis postpartum, segera carilah pertolongan medis. Jangan menunggu dan berharap akan adanya perbaikan. Psikosis postpartum dapat menyebabkan pikiran atau perilaku yang mengancam jiwa.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
1 2 3
Page 2 of 3