close

Ibu & Anak

Ibu & AnakInfoKesehatan

Anak Saya Menderita Alergi atau Flu?

anak flu atau alergi

Alergi musiman dan flu pada anak Anda bisa terlihat sangat mirip sehingga kadang sulit untuk dibedakan. Tapi jika Anda mau melihat lebih dekat, Anda bisa menemukan jawaban tentang apa yang terjadi pada anak Anda. Berikut ini adalah pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui apakah anak Anda sedang terserang flu atau alergi musiman.

 

1. Apakah Musim Sedang Berubah?

Jika musim tengah berpindah, misalnya dari penghujan ke kemarau, bisa jadi itu alergi. Alergi musiman datang pada waktu yang sama setiap tahun dan dengan kondisi yang kurang lebih sama (misalnya, ketika serbuk sari bunga mulai rontok). Gejala alergi seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, atau hidung meler adalah respon tubuh ketika menghirup alergen udara (seperti serbuk sari tanaman atau spora jamur).
Di sisi lain, flu disebabkan oleh virus yang bisa muncul di lingkungan apapun, di setiap saat di sepanjang tahun, tapi memang lebih sering terjadi di musim hujan.

2. Apakah gejalanya muncul secara tiba-tiba?

Jika ya, bisa jadi itu alergi. Tanda lain dari alergi musiman adalah jika gejala datang tiba-tiba dan bertahan lama. Gejala flu biasanya muncul secara bertahap dan biasanya menghilang dalam 7 sampai 10 hari. Tapi alergi bisa berlangsung lama selama si penderita masih terpapar alergen, dan bisa saja hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

3. Apakah mata anak Anda gatal dan berair?

Jika ya, bisa jadi itu alergi. Banyak anak-anak yang menderita alergi mengalama hal ini dikarenakan alergen yang mereka hirup menyebabkan peradangan konjungtiva (membrane bening yang menutupi kelopak mata bagian dalam dan bola mata).

4. Apakah anak mengalami demam juga?

Jika ya, bisa jadi itu flu. Gejala alergi tidak pernah disertai dengan demam, sedangkan flu terkadang memang disertai demam.

5. Apakah disertai lendir hidung berwarna kekuningan atau kehijauan?

Jika ya, bisa jadi itu flu. Pada alergi, hidung beler anak Anda akan mengeluarkan lendir bening tipis, sementara lendir kekuningan/kehijauan biasanya menyertai flu.

 

Sumber: kidshealth.org

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Penjelasan Singkat mengenai Operasi Caesar

operasi Cesar

Apa Itu Operasi Caesar?

Operasi Caesar adalah melahirkan bayi melalui pemotongan (sayatan) di perut dan rahim ibu. Operasi ini sering juga disebut C-section. Dalam kebanyakan kasus, seorang wanita dapat terjaga selama kelahiran.
Jika Anda sedang hamil, kemungkinan besar Anda akan melahirkan secara alami. Tapi ada kasus ketika C-section diperlukan untuk keselamatan ibu atau bayi. Jadi bahkan jika Anda berencana untuk kelahiran normal, Anda disarankan untuk tetap mempelajari tentang operasi Caesar, karena bisa saja terjadi hal yang tak terduga.

(Klik di sini untuk tips melahirkan secara alami)

Kapan Diperlukan Operasi Caesar?

C-section dapat direncanakan atau tidak direncanakan. Dalam kebanyakan kasus, dokter melakukan operasi Caesar karena masalah yang timbul selama persalinan. Beberapa keadaan yang mengharuskan Anda menjalani operasi Caesar yang tak direncanakan antara lain:

– Persalinan lambat dan sulit atau berhenti sama sekali
– Bayi menunjukkan tanda-tanda tertekan, seperti denyut jantung sangat cepat atau lambat
– Masalah dengan plasenta atau tali pusat menimbulkan risiko pada bayi
– Bayi terlalu besar dilahirkan secara alami

Ketika dokter mengetahui masalah ini jauh sebelumnya, mereka mungkin akan segera menjadwalkan operasi Caesar bagi Anda. Beberapa keadaan yang mengharuskan Anda menjalani operasi Caesar yang direncanakan antara lain:

– Kepala bayi tidak berada pada posisi yang tepat menjelang hari kelahiran
– Anda memiliki masalah seperti penyakit jantung yang bisa dimungkinkan menjadi semakin parah selama persalinan
– Anda memiliki infeksi yang tertular ke bayi jika melahirkan secara alami
– Anda hamil lebih dari satu bayi (multiple pregnancy)
– Anda pernah menjalani Operasi Caesar sebelumnya dan Anda memiliki masalah yang sama saat ini atau dokter Anda berpikir bahwa persalinan bisa merobek luka Anda

Dalam beberapa kasus, seorang wanita yang sudah pernah menjalani C-section bisa melahirkan secara alami. Ini disebut vaginal birth after cesarean (VBAC) atau kelahiran alami setelah operasi Caesar. Jika Anda pernah menjalani operasi Caesar sebelumnya, tanyakan apa tersedia opsi VBAC bagi Anda.

Dalam 40 tahun terakhir, tingkat kelahiran Caesar melonjak dari 1 di antara 20 kelahiran menjadi 1 dari 3 kelahiran. Tren ini telah menyebabkan para ahli khawatir bahwa C-section dilakukan melebihi apa yang sebenarnya diperlukan. Karena adanya risiko, para ahli merasa bahwa C-section hanya boleh dilakukan untuk alasan medis.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Induksi Persalinan: Menunggu vs Induksi

induksi persalinan

Apakah Anda pernah memikirkan mengenai induksi persalinan? Anda harus memahami bahwa ada orang tertentu yang disarankan menggunakan induksi, tapi ada beberapa lainnya yang sangat tidak dianjurkan menggunakan cara ini.

Memang hal alamiah lah yang menentukan suatu persalinan, tapi kadang hal alamiah pun perlu dorongan. Jika perawat atau dokter Anda menyarankan Anda lebih baik melahirkan sekarang daripda nanti, maka kemungkinan induksi akan disarankan.

 

Mengapa Saya Butuh Induksi?

Ada beberapa alasan mengapa dokter Anda menyarankan Anda untuk melakukan induksi, yang kemungkinan besar didasari faktor kesehatan, antara lain seperti tersebut di bawah ini:

– Sudah hampir dua minggu setelah tanggal prediksi kelahiran bayi Anda tapi persalinan belum juga terjadi

– Ketuban sudah pecah, tapi kontraksi belum terjadi

– Terdapat infeksi pada rahim Anda

– Bayi Anda telah berhenti tumbuh pada laju yang diharapkan

– Tidak ada cukup air ketuban di sekitar bayi

– Kulit plasenta mengelupas dari dinding dalam rahim sebelum kelahiran, baik sebagian ataupun seluruhnya

– Anda memiliki kondisi medis yang mungkin membahayakan Anda ataupun bayi Anda, misalnya diabetes dan darah tinggi

Bisakah saya menunggu persalinan agar bisa muncul dengan alami?

Hingga dua minggu setelah tanggal prediksi/jatuh tempo kelahiran bayi Anda, mungkin Anda akan disarankan untuk menunggu. Biasanya serviks akan mempersiapkan diri untuk proses kelahiran yang senyaman dan seefisien mungkin. Namun, jika dokter Anda khawatir tentang kesehatan Anda atau kesehatan bayi Anda atau kehamilan Anda yang telah melebihi waktu dua minggu setelah waktu yang ditetapkan, opsi yang tersisa mungkin adalah induksi.

Mengapa demikian? Semakin lama kehamilan Anda, bayi Anda akan semakin besar, yang mungkin akan menyulitkan persalinan normal. Dalam beberapa kasus, penuaan plasenta mungkin akan mempengaruhi kemampuan bayi untuk berkembang di dalam rahim. Bayi yang terlambat juga mungkin menghirup limbah tinja (mekonium) saat proses kelahiran, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan atau infeksi paru-paru setelah lahir.

 

Sumber: avivaromm.com

read more
Kehamilan & Persalinan

10 Tanda-Tanda Persalinan Sudah Dekat

tanda persalinan sudah dekat

Sebagai wanita yang baru hamil, tentu Anda bertanya-tanya bagaimana tanda seorang ibu akan melahirkan. Tanda-tanda akan melahirkan ini bisa berbeda-beda antara satu wanita dengan lainnya. Yang Anda tanyakan bisa meliputi: bagaimana rasanya, berapa lama, dan kapan.

Berikut ini adalah 10 tanda-tanda persalinan yang perlu Anda ketahui.

 

Tanda-Tanda Pra-Persalinan: 1 Sampai 4 Minggu Sebelum Persalinan

1. Bayi Anda “turun”

Beberapa minggu sebelum persalinan dimulai, bayi Anda akan mulai turun ke panggul Anda (untuk wanita yang baru pertama hamil, hal ini biasanya tidak terjadi sampai persalinan yang sesungguhnya). Bayi Anda masuk ke posisi keluarnya: kepala ke bawah dan rendah. Anda mungkin jadi lebih sering ke kamar mandi. Tapi kabar baiknya, Anda memiliki sedikit lebih banyak ruang bernafas karena bayi bergerak menjauh dari paru-paru Anda.

2. Serviks Anda melebar

Serviks akan mulai melebar dan menipis pada hari-hari atau minggu sebelum Anda melahirkan. Pada waktu check-up biasanya perawat akan mengukur pelebaran dan penipisan ini. Tapi proses ini berbeda pada masing-masing individu.

3. Anda merasakan lebih banyak kram dan nyeri punggung

Apalagi jika ini bukan kehamilan pertama Anda, rasa kram dan rasa sakit di pangkal paha dan punggung semakin terasa mendekati persalinan.

4. Sendi terasa lebih longgar

Sepanjang kehamilan Anda, hormon relaksin telah membuat semua ligamen Anda melembut dan melonggar. Sebelum persalinan, Anda mungkin menemukan sendi di seluruh tubuh Anda terasa lebih longgar.

5. Anda mengalami diare

Sama halnya otot dalam rahim yang menjadi rileks sebagai bentuk persiapan, begitu juga otot-otot lain dalam tubuh Anda, termasuk di rectum. Dan hal ini sangatlah normal, meskipun sedikit menjengkelkan.

6. Kenaikan berat badan Anda berhenti (atau mungkin malah turun)

Berat badan cenderung tetap pada akhir kehamilan. Beberapa ibu bahkan kehilangan beberapa kilogram berat tubuhnya. Hal ini normal dan tak akan mempengaruhi berat badan si bayi.

7. Anda merasa ekstra lelah … atau Anda memiliki dorongan untuk beristirahat

Beberapa ibu merasa sangat kelelahan. Ukuran perut yang semakin besar ditambah kandung kemih yang tertekan membuat banyak ibu tak bisa tidur di malam hari selama hari-hari dan minggu terakhir kehamilan. Tumpuk beberapa bantal dan tidurlah sepanjang hari jika bisa.

 

Tanda-Tanda Awal Persalinan: Beberapa Jam Sebelum Persalinan

8. Cairan vagina Anda berubah warna dan konsistensi

Pada hari-hari terakhir sebelum persalinan Anda akan melihat keputihan yang meningkat. Keputihan bisa dalam bentuk gumpalan (seperti lender di hidung Anda). Keputihan yang menebal ini menunjukkan bahwa persalinan telah dekat.

9. Anda merasa lebih kuat, kontraksi lebih sering

Kontraksi merupakan tanda awal persalinan aktif. Anda akan merasakan cubitan karena otot dalam rahim Anda mengencang dalam persiapan untuk melahirkan.

Berikut ini adalah cara untuk bisa mengetahui perbedaan antara kontraksi persalinan yang sesungguhnya dan yang palsu:

– Jika Anda aktif, kontraksi lebih kuat dan bukannya mengendur

– Jika Anda mengubah posisi, kontraksi tidak hilang

– Rasa sakit kontraksi dimulai di punggung bawah dan bergerak ke perut bagian bawah, dan mungkin kaki Anda

– Kontraski menunjukkan perkembangan: bisa lebih sering dan lebih menyakitkan dan kadang-kadang memiliki pola yang teratur

10. Air ketuban pecah

Jika di banyak film persalinan selalu ditandai dengan air ketuban yang pecah, pada kenyataannya itu hanya terjadi di kurang dari 15% kelahiran. Jadi sebaiknya hal ini tidak dihitung sebagai tanda kelahiran.

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Wasir Setelah Melahirkan: Bagaimana Mengatasinya?

wasir setelah melahirkan

Apa itu Wasir?

Wasir adalah varises—pembengkakan pembuluh darah—yang terjadi di daerah dubur. Ukurannya bisa sekecil buah kismis hingga sebesar buah anggur. Wasir biasanya terasa gatal dan sangat menyakitkan. Bahkan kadang-kadang bisa menyebabkan pendarahan di anus, terutama saat buang air besar.

Wasir sangat normal terjadi saat kehamilan dan setelah melahirkan. Beberapa wanita mengalami wasir atau ambeien setelah melahirkan pada kelahiran pertama mereka. Dan jika Anda memiliki wasir sebelum hamil, kemungkinan wasir akan hadir lagi pada saat Anda hamil. Untungnya, seringkali wasir bisa sembuh dengan sendirinya setelah Anda melahirkan.

 

Mengapa Saya Mengalami Wasir Pasca Melahirkan?

Kehamilan membuat Anda lebih rentan terhadap wasir, serta varises lain di kaki dan bahkan vulva, karena beberapa alasan.

Rahim yang membesar memberi tekanan pada vena panggul dan vena kava inferior, vena besar di sisi kanan tubuh yang menerima darah dari tubuh bagian bawah. Tekanan ini dapat memperlambat kembalinya darah dari bagian bawah tubuh Anda, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di bawah rahim dan menyebabkannya membesar.

Selain itu, kehamilan juga meningkatkan hormone progesteron, yang menyebabkan dinding pembuluh darah Anda rileks, yang memungkinkan dinding tersebut membengkak dengan lebih mudah. Progesteron juga berkontribusi terhadap munculnya sembelit dengan memperlambat saluran usus Anda. Sembelit sering menyebabkan tegang, yang dapat menyebabkan atau memperburuk wasir.

 

Cara Menyembuhkan Wasir Setelah Melahirkan

1. Tempatkan kompres es (dengan penutup yang lembut) pada daerah yang bermasalah beberapa kali dalam sehari untuk mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan.

2. Rendam bagian bawah tubuh Anda dalam air hangat, dalam bak atau mandi sitz, yaitu baskom kecil yang diisi air hangat kemudian di taruh di atas toilet Anda, yang memungkinkan Anda untuk merendam bagian dubur Anda di dalam baskom tersebut.

3. Coba mengkombinasikan perawatan dingin dan hangat. Mulai dari kompres es lalu diikuti mandi sitz.

4. Setiap selesai buang air besar, bersihkan area tersebut dengan lembut menggunakan plastik botol rumah sakit yang disemprotkan untuk membesihkan diri. Gunakan juga tisu lembut khusus wasir yang telih terbasahi dengan witch hazel.

5. Jika ingin menggunakan tisu biasa, pilihlah yang lembut, putih, tidak mengandung wewangian, untuk menghindari iritasi. (Jika Anda memiliki jahitan di daerah dubur, pastikan untuk membahas aftercare dengan dokter Anda.)

6. Tanyakan pada dokter Anda mengenai anestesi topikal atau obat supositoria yang aman. Konsultasikanlah untuk memilih merek yang tepat bagi kesehatan Anda.

 

Sumber: www.babycenter.com

read more
Ibu & AnakKehamilan & PersalinanKesehatanTips

3 Cara Mengatasi Rasa Sakit Saat Melahirkan Dengan Obat

mengatasi rasa sakit saat melahirkan dengan obat

Setelah mengetahui cara mengatasi rasa sakit saat melahirkan tanpa obat, kini kita akan membahas tentang cara mengatasi rasa sakit saat melahirkan dengan obat.

1. Epidural

Selama 10 tahun terakhir, epidural telah berubah secara dramatis. Obat ini tidak lagi disalurkan melalui satu tembakan berat yang akan membuat Anda benar-benar mati rasa. Sebaliknya, obat ini diberikan secara perlahan-lahan dan kontinyu melalui infuse sehingga Anda tidak akan tak sadarkan diri dan Anda masih akan mempunyai tekanan untuk mendorong. Bahkan, sebagian besar rumah sakit sekarang menggunakan anestesi epidural yang dikendalikan oleh pasien, yang membuat epidural tetap rendah tapi Anda bisa memencet suatu tombol untuk memberikan kode bahwa Anda butuh epidural tambahan.

2. Spinal dan Gabungan Spinal-Epidural

Epidural bisa sangat efektif, tapi butuh waktu 10-25 menit untuk bisa bekerja. Spinal, yang dimasukkan ke bagian yang lebih rendah di punggung Anda, bisa bekerja dalam hitungan detik. Tidak seperti epidural, yang harus diberikan secara terus menerus, spinal adalah injeksi tunggal yang efektif untuk sekitar 45 menit. Delapan puluh sampai 90 persen c-section elektif dilakukan dengan spinal. dan kadang-kadang dokter akan memilih untuk menggunakan gabungan epidural dan spinal untuk wanita yang sudah kelelahan menuju proses persalinan.

3. Opioid

Wanita yang tidak ingin atau tidak bisa menggunakan epidural, bisa memilih opioid seperti Demerol dan Stadol. Berbeda dengan epidural, opioid bisa membuat Anda mengantuk dan mual, dan mungkin masuk ke aliran darah bayi. Penggunaan obat ini bisa membuat bayi merasa grogi. Jadi jika kelahiran akan terjadi dalam waktu satu jam, dokter memilih untuk tidak menggunakannya.

 

Sumber: www.parents.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Menstruasi yang Tak Teratur Setelah Melahirkan

menstruasi tak teratur setelah melahirkan

Siklus menstruasi berhenti selama kehamilan. Setelah seorang wanita melahirkan, siklus menstruasi mungkin tidak terjadi pada interval yang sama atau berlangsung dengan jumlah waktu yang sama seperti yang terjadi sebelum hamil. Beberapa wanita juga mengalami perubahan dalam aliran menstruasi, dengan periode yang menjadi lebih ringan atau lebih berat. Waktu yang dibutuhkan untuk memulai menstruasi setelah melahirkan juga bervariasi. Pada beberapa wanita, perdarahan postpartum (menstruasi setelah melahirkan) yang tertunda sering disalahartikan sebagai mestruasi yang tidak teratur atau tidak normal.

 

Apa itu Menstruasi yang Tak Teratur Setelah Melahirkan?

Perdarahan terjadi sampai enam minggu setelah melahirkan, karena rahim kembali ke ukuran normal dan lapisan rahim yang lebih tebal dari biasanya. Pendaraah setelah melahirkan biasanya diawali dengan warna merah terang untuk beberapa hari pertama dan kemudian berubah menjadi merah muda atau kecoklatan untuk minggu depannya. Setelah dua minggu, perdarahan berubah menjadi cairan berwarna krem atau kekuningan ringan hingga lima minggu ke depan. Dan ini bukanlah perdarahan menstruasi. Wanita yang tidak menyusui biasanya akan mengalami menstruasi dalam waktu tujuh sampai sembilan minggu, sementara wanita yang menyusui mungkin tidak akan mengalami haid hingga jangka waktu enam bulan.

 

Penyebab Menstruasi yang Tak Teratur Setelah Melahirkan

Ketidakseimbangan hormon sering terjadi pada beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Menstruasi mungkin tidak teratur dan lebih berat dari biasanya hingga 3-4 bulan pertama setelah melahirkan. Ovulasi, pelepasan telur dari ovarium yang dapat menyebabkan kehamilan yang lain, dapat terjadi segera setelah 27 hari setelah melahirkan dan biasanya terjadi dalam dua bulan pertama pada wanita yang tidak menyusui, sehingga kehamilan lain bisa menyebabkan tidak adanya menstruasi bahkan hingga dua bulan setelah melahirkan. Menyusui menekan ovulasi dan menstruasi selama enam bulan.

 

Diagnosa Menstruasi yang Tak Teratur Setelah Melahirkan

Menstruasi yang lebih ringan, berat, pendek, atau berbeda daripada biasanya adalah hal yang biasa untuk beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Jika menstruasi abnormal bertahan selama lebih dari tiga atau empat bulan, atau jika haid tidak berlanjut dalam beberapa bulan setelah melahirkan pada wanita yang tidak menyusui, segera kunjungi dokter Anda.

 

Perawatan Menstruasi yang Tak Teratur Setelah Melahirkan

Kehamilan dan persalinan menyebabkan sejumlah perubahan hormonal. Butuh waktu bagi tubuh untuk kembali normal. Namun, perawatan untuk mengatur kadar hormon, seperti pil KB, dapat membantu menormalkan hormon pada wanita yang tidak menyusui. Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi oral. Jika terjadi penundaan perdarahan setelah melahirkan, perawatan terhadap penyebabnya bisa membantu menghentikan perdarahan abnormal.

 

Pertimbangan

Walaupun menstruasi yang tidak teratur, tidak normal, atau tidak muncul terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah melahirkan mungkin mengganggu, hal tersebut biasanya tidak berbahaya dalam hal apapun. Namun, jika gumpalan atau perdarahan sangat berat terjadi tiba-tiba pada beberapa minggu setelah melahirkan, bagian dari plasenta atau lapisan uterus mungkin tidak berjalan normal, atau mungkin bisa saja terjadi infeksi rahim. Gumpalan atau perdarahan yang membuat pembalut sangat basah dalam waktu satu jam harus segera diperiksa.

 

Sumber: www.livestrong.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Perawatan Pasca Melahirkan Normal

perawatan pasca melahirkan

Bayi Anda mungkin menjadi prioritas utama Anda, tetapi perawatan pasca melahirkan juga sama pentingnya. Banyak hal yang harus dihadapi, mulai dari rasa sakit pada vagina hingga masalah buang air kecil. Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin terjadi setelah melahirkan normal (tips melahirkan normal bisa Anda baca di sini).

 

Rasa Sakit pada Vagina

Jika Anda memiliki episiotomi atau robekan vagina saat melahirkan, Anda mungkin akan mengalami rasa sakit selama beberapa minggu. Robekan yang lebih lebar mungkin memakan waktu lebih lama untuk sembuh. Sementara itu, Anda dapat membantu mempercepat penyembuhan:

1. Redakan rasa sakit

Dinginkan luka dengan meletakkan kompres es atau witch hazel pad (tersedia di beberapa apotik) dingin di antara pembalut dan luka.

2. Kurangi rasa sakit selama buang air kecil

Tuang air hangat pada vulva Anda saat Anda sedang buang air kecil. Tekankan pad bersih pada luka ketika Anda mengejan selama buang air besar.

3. Jagalah luka tetap bersih

Gunakan botol semprot berisi air untuk membasuh jaringan antara bukaan vagina dan anus (perineum) setelah dari kamar mandi.

4. Duduklah dengan hati-hati

Jika duduk membuat Anda tak nyaman, duduklah di atas bantal atau kursi berbantalan.

Pada proses penyembuhan, jika ketidaknyamanan meningkat, atau luka menjadi panas, bengkak, dan semakin sakit, segera hubungi dokter.

 

Pelepasan cairan vagina (lokia)

Anda akan mengalami lokia beberapa minggu setelah melahirkan. Selama beberapa hari, Anda akan melihat aliran darah merah terang yang deras. Jika Anda telah duduk atau berbaring, Anda mungkin akan merasakan semburan begitu Anda berdiri. Debit secara bertahap akan berkurang, berubah dari merah muda atau coklat menjadi kuning atau putih. Untuk mengurangi risiko infeksi, gunakan pembalut, bukan tampon.

Jangan khawatir jika keluar gumpalan darah kecil. Hubungi dokter Anda jika:

– Pembalut basah kuyup dalam waktu satu jam Anda berbaring

– Cairan berbau busuk

– Gumpalan yang keluar lebih besar dari bola golf

– Anda mengalami demam 38oC atau lebih

 

Kontraksi

Anda mungkin merasakan kontraksi, kadang-kadang disebut afterpain, selama beberapa hari pertama setelah melahirkan. Kontraksi ini, yang sering menyerupai kram menstruasi, membantu mencegah perdarahan yang berlebihan dengan mengompresi pembuluh darah dalam rahim. Untuk alasan yang tidak sepenuhnya jelas, kontraksi ini cenderung lebih kuat dengan proses kelahiran yang berturut-turut. Anda mungkin disarankan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.

Hubungi dokter jika Anda mengalami demam atau jika perut Anda terasa lembek saat disentuh.

 

Masalah buang air kecil

Bengkak atau memar jaringan sekitar kandung kemih dan uretra dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil. Kesulitan buang air kecil biasanya sembuh dengan sendirinya. Akan sangat membantu jika Anda menuang air pada vulva saat duduk di toilet.

Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki gejala infeksi saluran kemih, antara lain:

– Rasa sakit saat buang air kecil

– Anda merasa tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya

– Anda mengalami dorongan yang luar biasa sering untuk buang air kecil

Kehamilan dan kelahiran meregangkan jaringan ikat di dasar kandung kemih dan bisa menyebabkan saraf dan otot pada kandung kemih atau uretra mengalami kerusakan. Anda mungkin ngompol ketika Anda batuk atau tertawa. Untungnya, masalah ini biasanya membaik dalam waktu tiga bulan. Sementara itu, memakai pembalut dan melakukan latihan Kegel dapat membantu mengencangkan otot dasar panggul Anda.

 

Wasir dan buang air besar

Jika Anda merasakan sakit saat buang air besar dan merasakan pembengkakan di dekat anus Anda, Anda mungkin terkena wasir. Untuk meringankan ketidaknyamanan ini, berendamlah dalam bak hangat atau letakkan kompres es pada daerah yang sakit. Dokter mungkin merekomendasikan obat wasir oles juga.

Sebisa mungkin jaga agar kotoran Anda tidak keras dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat—termasuk buah-buahan, sayuran dan biji-bijian—dan banyak minum air putih.

 

Sumber: www.mayoclinic.org

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Apa yang Perlu Dibawa untuk Perlengkapan Ibu Melahirkan?

perlengkapan ibu melahirkan

Setelah mengetahui 7 persiapan penting sebelum melahirkan, kini Anda juga harus tahu perlengkapan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit atau rumah bersalin saat persalinan dan kelahiran.

Anda mungkin ingin menyiapkan dua tas kecil untuk keperluan Anda di rumah sakit atau rumah bersalin; satu untuk perlengkapan yang Anda butuhkan selama persalinan, dan satu lagi untuk perlengkapan yang Anda butuhkan setelah melahirkan.

Sangat penting untuk menyiapkan segala keperluan ibu melahirkan ini ketika kandungan menginjak usia 8 bulan karena persalinan bisa terjadi setiap saat dalam minggu-minggu sebelum hari H. Berikut ini adalah rekomendasi perlengkapan melahirkan yang harus Anda bawa ke Rumah Sakit atau rumah bersalin.

 

Perlengkapan Persalinan

– Kartu identitas (KTP atau SIM) dan dokumen rumah sakit yang Anda butuhkan

– Rencana persalinan Anda, jika Anda punya

– Kacamata, jika Anda memang pemakai kacamata. Bahkan, jika Anda biasanya memakai lensa kontak, Anda mungkin tidak ingin memakainya ketika berada di rumah sakit.

– Baju mandi, satu atau dua baju tidur, sandal, dan kaus kaki. Rumah sakit menyediakan baju tidur dan kaus kaki untuk Anda gunakan saat melahirkan dan sesudahnya, tetapi beberapa wanita lebih suka memakai milik mereka sendiri. Pilih baju tidur yang longgar dan nyaman yang tak akan membuat Anda merasa sayang kalau kotor. Lebih baik baju tidur dengan lengan pendek atau tanpa lengansehingga tekanan darah Anda dapat diperiksa dengan mudah. Sandal dan gaun tidur mungkin juga diperlukan jika Anda ingin berjalan di lorong selama persalinan.

– Apapun yang membantu Anda merasa nyaman. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan: bantal Anda sendiri (gunakan sarung bantal bermotif atau berwarna-warni sehingga tidak ikut tercampur dengan bantal rumah sakit), musik, gambar seseorang atau sesuatu yang Anda sukai, dll. Jika Anda harus diinduksi, bawalah sesuatu untuk dibaca atau ditonton selama proses persalinan berlangsung.

 

Perlengkapan untuk Patner Ibu Melahirkan

– Sebuah kamera atau video kamera dengan baterai, charger, dan kartu memori. Biasanya RS tidak mengijinkan Anda mem-video proses kelahiran. Tapi Anda masih bisa merekam momen sebelum dan sesudah kelahiran kan?

– Perlengkapan mandi

– Sepatu yang nyaman dan beberapa baju ganti yang nyaman

– Makanan ringan dan sesuatu untuk dibaca atau ditonton

– Uang (atau kartu kredit) untuk parkir dan uang receh untuk mesin penjual

– Baju mandi (jika patner diminta untuk membantu memandikan ibu yang baru melahirkan)

 

Perlengkapan Setelah Kelahiran

– Baju tidur, jika Anda lebih nyaman memakai baju milik sendiri

– HP dan charger

– Snack, karena Anda mungkin merasa lapar setelah proses yang panjang tersebut

– Peralatan mandi

– Bra yang nyaman

– Beberapa pasang celana bersalin. Beberapa wanita menyukai pakaian yang biasanya disediakan oleh rumah sakit, tetapi yang lainnya tidak menyukainya.

– Sebuah buku tentang perawatan bayi baru lahir

– Foto anak-anak Anda yang lain. Ketika mereka datang berkunjung, mereka akan melihat bahwa Anda tidak melupakan mereka.

– Notepad atau jurnal dan pulpen

– Pakaian untuk pulang

 

Perlengkapan Untuk Bayi

– Kursi mobil yang sudah terpasang

– Pakaian untuk pulang. Pastikan bayi Anda merasa nyaman dan tidak kedinginan selama perjalanan pulang.

– Selimut bayi

 

Sumber: www.babycenter.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Panduan Melahirkan Bayi Kembar

bayi kembar

Bayi kembar biasanya lahir lebih awal, jadi alangkah baiknya jika Anda memahami pilihan kelahiran Anda. Biasanya bayi kembar dilahirkan sebelum 38 minggu. Kurang dari setengah dari semua kehamilan kembar dua melampaui 37 minggu, dan hampir tidak ada kehamilan kembar tiga yang melampaui tahap ini. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan melahirkan anak kembar.

 

Pilihan Kelahiran Anak Kembar

Karena biasanya anak kembar lahir prematur, sangat penting mendiskusikan pilihan kelahiran dengan bidan atau konsultan kesehatan pada awal kehamilan Anda. Anda juga perlu membahas dimana Anda ingin melahirkan meskipun kemungkinan Anda akan disarankan untuk melahirkan di RS karena bayi kembar rawan mengalami komplikasi.

Biasanya akan lebih banyak profesional kesehatan yang hadir pada kelahiran bayi kembar: bidan, dokter kandungan, dokter anak. Proses persalinan sama dengan kelahiran normal, tapi bayi-bayi Anda akan diawasi dengan lebih ketat.

Kelahiran kembar tiga atau lebih kebanyakan dilakukan melalui operasi Caesar.

 

Kembar dan Kelahiran Normal

Banyak wanita berpikir mereka harus melahirkan kembar melalui operasi Caesar. Sebenarnya, banyak kelahiran kembar yang justru melalui kelahiran normal (sekitar 40%).

Jika Anda berencana melahirkan normal, Anda biasanya diminta untuk meminum epidural sebagai penghilang rasa sakit. Hal ini karena jika ada masalah, akan lebih mudah dan lebih cepat untuk membantu kelahiran karena rasa sakit Anda telah diredakan.

Jika kembar pertama berada dalam posisi kepala di bawah (cephalic), biasanya akan dipertimbangkan untuk melahirkan secara normal. Namun, ada beberapa kondisi medis yang membuat hal ini tidak mungkin dilakukan. Jika Anda pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, biasanya Anda tidak dianjurkan untuk melahirkan secara normal. Namun, jika Anda memilih untuk melahirkan secara normal, Anda mungkin akan didampingi dan ventouse (cangkir hisap) dan forsep akan digunakan untuk membantu melahirkan bayi Anda.

Setelah bayi pertama lahir, bidan atau dokter akan memeriksa posisi bayi kedua dengan merasakan perut Anda dan melakukan pemeriksaan vagina. Mereka juga dapat menggunakan scan ultrasound.

Jika bayi kedua adalah dalam posisi yang baik, bayi tersebut akan dilahirkan setelah yang pertama karena serviks sudah sepenuhnya melebar. Jika kontraksi berhenti setelah kelahiran pertama, hormon dapat ditambahkan ke infus untuk mengulang lagi.

 

Kembar dan Operasi Caesar

Posisi bayi Anda dapat menentukan apakah Anda harus melahirkan melalui operasi Caesar. Jika bayi berada dalam posisi sungsang (kaki, lutut atau bokong berada di bawah), Anda harus menjalani Caesar. Caesar juga perlu dilakukan jika Anda memiliki plasenta previa (plasenta yang rendah) atau jika bayi kembar Anda berbagi plasenta (monokorionik).

Jika sebelumnya Anda mengalami kesulitan melahirkan bayi tunggal dengan normal, Anda akan dianjurkan melakukan Caesar. Bahkan jika Anda merencanakan kelahiran normal, Anda mungkin harus menjalani Caesar darurat nantinya. Hal ini bisa terjadi karena bayi tertekan, misalnya, atau tali pusat turun (saat tali pusat jatih ke jalan lahir bayi).

Dalam kasus yang sangat jarang, Anda mungkin melahirkan bayi kembar pertama secara normal dan kemudian memerlukan operasi caesar untuk melahirkan kembar kedua jika bayi tertekan. Hal ini terjadi pada kurang dari 5% dari kelahiran kembar.

 

Sumber: www.nhs.uk

read more
1 2 3 4
Page 3 of 4