close

Kesehatan

InfoKesehatan

Pembesaran Prostat Jinak (BPH): Penyebab dan Gejala

pembesaran prostat jinak

Seorang pria yang biasanya hidup sehat dan nyaman tiba-tiba merasakan sakit ketika akan ke kamar mandi. Bagi kebanyakan pria hal ini bisa menjadi tanda pertama dari pembesaran prostat jinak. Masalah kesehatan ini memiliki beberapa nama, antara lain pembesaran prostat jinak, hiperplasia prostat jinak atau BPH (benign prostate hyperplasia). Pembesaran prostat jinak merupakan salah satu penyakit prostat yang paling umum terjadi pada pria di atas 50 tahun.

 

Penyebab Pembesaran Prostat Jinak

Pada pria, urin mengalir dari kandung kemih melalui uretra. BPH adalah pembesaran jinak (non-kanker) pada prostat yang menghalangi aliran urin melalui uretra. Sel-sel prostat secara bertahap berkembang biak, menciptakan pembesaran yang menimbulkan tekanan pada uretra, yang merupakan saluran urin dan air mani untuk keluar dari tubuh.

Karena uretra menyempit, kandung kemih harus berkontraksi lebih kuat untuk mendorong urin keluar dari tubuh.

Seiring waktu, otot kandung kemih secara bertahap menjadi lebih kuat, lebih tebal, dan terlalu sensitif. Otot tersebut mulai berkontraksi bahkan ketika jumlah urin yang disimpan sangat sedikit, yang menyebabkan sang penderita harus sering buang air kecil. Akhirnya, otot kandung kemih tidak bisa mengatasi efek dari

Akhirnya, otot kandung kemih tidak bisa mengatasi efek dari penyempitan uretra sehingga urin tetap berada dalam kandung kemih dan tidak bisa dikosongkan sama sekali.

Ketika kandung kemih tidak kosong sepenuhnya, Anda bisa terkena risiko infeksi saluran kemih. Masalah serius lainnya juga bisa berkembang dari waktu ke waktu. termasuk batu kandung kemih, darah dalam urin, inkontinensia, dan retensi urin akut (ketidakmampuan untuk buang air kecil).

 

Gejala Pembesaran Prostat Jinak

Gejala pembesaran prostat jinak, antara lain:

– Aliran urin lemah atau lambat
– Perasaan belum tuntas saat buang air kecil
– Kesulitan untuk memulai buang air kecil
– Sering buang air kecil
– Mendesak ingin buang air kecil
– Sering bangun di malam hari untuk buang air kecil
– Aliran urin yang mengalir lalu berhenti
– Berusaha keras untuk bisa buang air kecil
– Urin terus menetes
– Kembali buang air kecil lagi beberapa menit setelah selesai buang air kecil

Jika Anda mengalami satu atau beberapa dari gejala di atas, segera hubungi dokter Anda untuk melakukan pemeriksaan. Penanganan yang cepat akan menghindarkan Anda dari berkembangnya masalah kesehatan ini menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Pada kasus tertentu, pembesaran prostat (BPH) bahkan bisa menyebabkan kerusakan ginjal atau kandung kemih.

Ada baiknya Anda melakukan skrining untuk memberikan pengobatan dini jika ada masalah yang serius pada prostat Anda.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Apakah Kehamilan Kedua Berbeda dari Kehamilan Pertama?

kehamilan kedua

Apakah kehamilan kedua akan sama dengan kehamilan pertama? Kemungkinannya adalah TIDAK.
Kebanyakan wanita merasakan bahwa kehamilan kedua mereka berbeda dari kehamilan pertama. Sebagai contoh, intensitas kelelahan atau seberapa cepat Anda merasakan tendangan bayi mungkin tidak seperti apa yang Anda alami ketika Anda hamil anak pertama.

Selain itu, kehidupan juga telah berubah sekarang. Anda mungkin harus mengurus anak Anda yang baru belajar berjalan atau baru masuk TK. Kondisi tubuh Anda juga tak lagi sama.

 

Perubahan Pada Kehamilan Kedua

Jika Anda mengandung anak kedua Anda, berikut ini adalah beberapa perubahan yang mungkin Anda alami:

1. Anda merasa bayi Anda bergerak lebih awal

Salah satu perbedaan paling awal yang dirasakan ibu pada kehamilan kedua mereka biasanya adalah bahwa dia merasa bayinya bergerak lebih awal daripada kehamilan pertamanya. Ibu yang hamil anak pertama biasanya akan merasakan tendangan dari bayinya pada usia kehamilan ke 5 bulan. Ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya biasanya merasakan tendangan ini pada usia kehamilan 4 bulan. Ini mungkin dikarenakan dia telah memahami seperti apa rasanya bayi yang bergerak di dalam kandungannya dan mengenali bahkan tendangan awal bayi yang masih lemah.

Pada tiga bulan kehamilan, gerakan bayi Anda mungkin terasa seperti gelembung kecil atau sayap kupu-kupu yang menyapu rahim Anda. Ibu yang hamil anak pertama biasanya menyalahartikannya sebagai sebagai gas usus, tidak menyadari hingga beberapa minggu kemudian bahwa itu adalah tendangan dari bayi yang dikandungnya.

2. Perut Anda akan kelihatan membesar sebulan lebih cepat

Setelah memiliki bayi, rahim Anda tidak mengecil ke bentuknya yang semula. Hal inilah yang menyebabkan perut Anda lebih kelihatan cepat membesar jika dibandingkan dengan kehamilan pertama.

3. Posisi bayi Anda lebih rendah daripada kehamilan pertama

Otot perut Anda telah sangat teregangkan dengan sangat banyak pada kehamilan pertama sehingga akhirnya otot tersebut menjadi lebih lemah. Akibatnya, otot perut ini tidak dapat menopang bayi sekuat ketika otot tersebut menopang anak pertama Anda sehingga janin jatuh di bawah perut Anda.

Keuntungan dari ini semua adalah bahwa Anda bisa bernafas dengan lebih mudah dan makan lebih nyaman daripada di kehamilan pertama Anda. Kelemahannya adalah Anda mungkin mengalami dorongan untuk buang air lebih sering dan lebih awal terjadi. Anda juga mungkin mengalami ketidaknyamanan panggul akibat tekanan tambahan pada kandung kemih Anda dan daerah panggul.

Anda dapat meringankan beberapa ketidaknyamanan tersebut dengan latihan Kegel, yang memperkuat otot-otot panggul. Untuk melakukan Kegel, kencangkan kemudian lepaskan otot-otot di sekitar vagina dan kemih Anda, seolah-olah Anda sedang berusaha menahan air seni. Tahan masing-masing Kegel dengan hitungan sampai 10, dan lakukan hingga 10 set setiap harinya.

(Untuk persalinan, Anda juga bisa melakukan latihan pernafasan untuk memperlancar prosesnya.)

 

Sumber: www.parents.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Tidur Berjalan (Sleepwalking): Gejala dan Penyebab

sleepwalking (tidur berjalan)

Tidur berjalan adalah gangguan tidur yang menyebabkan orang terbangun dan berjalan dalam keadaan tidur. Hal ini biasanya terjadi ketika orang berpindah dari keadaan tidur lelap (deep sleep) menuju tahapan tidur yang lebih ringan atau keadaan terjaga. Orang yang tidur berjalan tidak bisa merespon ketika hal ini sedang berlangsung dan biasanya tidak bisa mengingatnya. Dalam beberapa kasus, orang tersebut mungkin berbicara hal-hal yang tidak masuk akal.

Tidur berjalan biasanya terjadi dalam masa kanak-kanak, antara usia 4 sampai 8 tahun. Namun, hal ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.

 

Gejala Tidur Berjalan

Ketika seseorang tidur sambil berjalan, mereka biasanya berjalan dengan tenang di sekitar kamar mereka. Atau mereka mungkin berlari atau berusaha untuk ‘kabur’. Biasanya mereka tidur dengan mata terbuka dan tatapan berkaca-kaca saat dia menjelajah rumah. Jika Anda menanyainya, dia akan merespon dengan lambat atau tidak merespon sama sekali. Jika Anda mengembalikannya ke tempat tidur tanpa membangunkannya, kemungkinan besar dia tidak akan mengingat peristiwa tersebut.

Pada anak yang lebih besar, biasanya mereka akan cenderung mudah tersadar pada saat peristiwa berjalan tersebut.

 

Penyebab Tidur Berjalan

Ada beberapa hal yang menyebabkan tidur berjalan.

Hal ini bisa diturunkan dalam keluarga. Kembar identik lebih mungkin untuk berjalan dalam tidur. Jika Anda memiliki orang tua, saudara, atau adik yang tidur berjalan, kemungkinan bagi Anda untuk tidur berjalan akan 10 kali lebih besar daripada mereka yang berasal dari keluarga yang tidak mengidap gangguan tidur ini.

Anda kemungkinan juga akan mengalami gangguan tidur jika Anda:

– kurang tidur
– berada di jadwal tidur yang berantakan
– stres
– mabuk
– mengkonsumsi obat seperti obat penenang hipnotik(yang membuat Anda bisa relaksasi atau tidur), neuroleptik (digunakan untuk mengobati psikosis), stimulan (yang meningkatkan aktivitas), dan antihistamin (digunakan untuk mengobati gejala alergi).

Kondisi kesehatan yang dikaitkan dengan tidur berjalan, meliputi:

– masalah irama jantung
– demam
– mulas
– asma di malam hari
– kejang di malam hari
– apnea obstruktif (suatu kondisi di mana Anda secara singkat berhenti bernapas saat tidur)
– sindrom kaki gelisah
– gangguan kejiwaan, misalnya, gangguan stres pasca trauma, serangan panik, atau keadaan disosiatif, seperti gangguan kepribadian ganda.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
KesehatanPsikologi & KejiwaanTips

5 Cara untuk Mengembangkan Pemikiran Independen

pemikiran independen

Pemikiran independen tidaklah populer. Pemikiran seperti ini sangat berharga namun sangat jarang. Pemikiran independen tidak akan Anda temukan di koran ataupun televisi. Apapun yang kita ambil dari media populer hanyalah muntahan dari pengetahuan konvensional. Sebagian besar dari yang ada di dunia ini bukanlah pemikiran independen.

Hal ini merupakan tragedi karena sesungguhnya pemikiran independen sangat penting untuk kemajuan. Pemikiran konvensional menggerakkan kita maju secara bertahap (tapi bisa juga hal ini mendorong kita mundur). Pemikiran independen mampu membuat kinerja kita melompat dengan cepat.

Untungnya, Anda tidak harus sangat cerdas atau berpendidikan untuk bisa berpikir secara independen. Berikut ini adalah 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan pemikiran independen.

1. Lepaskan diri dari sumber pemikiran konvensional

Alih-alih mencari jawaban TV, perpustakaan, atau PC,berpikirlah untuk diri Anda sendiri. Tanpa mengasingkan diri dari dunia, Anda masih tetap bisa meningkatkan kapasitas Anda untuk berpikir independen dengan membatasi opini konvensional yang Anda serap. Ini berarti mengurangi media yang Anda konsumsi. Pemikir independen tidak selalu pelawan, tetapi mereka tidak menyetujui status quo secara default. Mereka menyusun kriteria baru untuk melihat dunia ini daripada sekedar melihat segala sesuatu melalui layar komputer mereka.

2. Benamkan diri Anda dalam pengalaman yang bertentangan dengan perspektif Anda saat ini

Alih-alih mengganti pemikiran konvesional yang lama dengan pemikiran konvesional yang baru, carilah pengalaman yang menantang pandangan Anda. Pengalaman ini mungkin ada dalam budaya asing, subkultur yang tidak biasa, atau antara halaman-halaman buku yang bertentangan dengan apa yang Anda percaya. Intinya adalah bukan mengadopsi kereta pemikiran baru, tapi merusak jalur kereta api konvensional.

3. Perhatikan proses dari kejauhan

Meninggalkan kehidupan normal Anda dapat memberikan Anda kebebasan untuk melihat masalah dari perspektif lain. Melihat dunia dan bukan sekedar memakannya mentah-mentah akan memberi Anda ketenangan dalam berpikir untuk diri sendiri. Anda akan bisa menertawakan keyakinan Anda sendiri dan menjelajahi sudut baru.

4. Acaklah masukan sensorik Anda

Alih-alih mengunjungi tempat-tempat yang sama, makan makanan yang sama, dan berbicara dengan orang yang sama, Anda dapat secara aktif mengejar pengalaman baru. Banyak orang berpegang teguh pada hal-hal yang familiar untuk menyederhanakan keputusan dan menciptakan rasa aman. Jika Anda benar-benar ingin untuk berpikir secara independen, Anda harus keluar dari zona nyaman Anda.

5. Praktekkan ketidakpercayaan

Tanpa menjadi sinis, Anda dapat mengembangkan kebiasaan mencurigai pikiran secara naluriah dengan mengandalkan pada kebijaksanaan konvensional. Daripada mengasumsikan bahwa suatu ‘kebenaran’ itu yang terbukti dengan sendirinya, tundalah penilaian sampai Anda telah mengkonfirmasi bahwa ada realitas di balik logika.

 

Sumber: www.pickthebrain.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

Narkolepsi: Penyebab dan Gejalanya

narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi pengendalian tidur dan waktu terjaga. Penderita narkolepsi mengalami kantuk di siang hari yang berlebihan dan intermiten. Mereka sering sekali jatuh tertidur saat siang hari. Serangan tidur yang tiba-tiba ini terjadi dalam setiap jenis kegiatan di sepanjang hari.

Dalam siklus tidur yang normal, kita akan memasuki beberapa tahap awal tidur diikuti dengan tahap-tahap tidur yang lebih dalam, dan akhirnya (setelah sekitar 90 menit) kita masuk ke tidur REM (rapid eye movement). Pada penderita narkolepsi, tidur REM terjadi sangat cepat dalam siklus tidur, serta secara berkala selama jam bangun. Dalam tidur REM inilah kita mengalami mimpi dan kelumpuhan otot – yang menjelaskan beberapa gejala narkolepsi.

Narkolepsi bisa mulai terjadi antara usia 15-25, tapi akan semakin jelas pada usia berapapun. Dalam banyak kasus, narkolepsi tidak terdiagnosis sehingga tidak teratasi.

Apa Penyebab Narkolepsi?

Penyebab narkolepsi tidak diketahui; Namun, para ilmuwan telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi gen yang terkait dengan gangguan tidur tersebut. Gen ini mengontrol produksi bahan kimia dalam otak yang mungkin menandakan siklus terjaga dan tidur. Beberapa ahli berpikir narkolepsi mungkin disebabkan oleh kurangnya produksi bahan kimia yang disebut hypocretin oleh otak. Selain itu, para peneliti juga menemukan kelainan di berbagai bagian dari otak yang terlibat dalam mengatur tidur REM. Kelainan ini tampaknya berkontribusi terhadap munculnya gejala. Menurut para ahli, kemungkinan narkolepsi melibatkan beberapa faktor yang berinteraksi dalam menyebabkan disfungsi neurologis dan gangguan tidur REM.

 

Gejala-Gelaja Narkolepsi

Gejala narkolepsi meliputi:

1. Rasa kantuk berlebih di siang hari

Rasa kantuk berlebih di siang hari atau disebut excessive daytime sleepiness (EDS) secara umum bisa mengganggu aktivitas normal sehari-hari, entah orang tersebut mengidap narkolepsi ataupun tidak. Orang yang mengalami EDS melaporkan bahwa mereka mengalami kekaburan mental, kekurangan energi dan konsentrasi, keadaan tertekan, atau kelelahan ekstrim.

2. Cataplexy

Gejala ini meliputi kehilangan bentuk otot secara tiba-tiba yang menimbulkan perasaan lemah dan hilangnya kontrol otot sukarela. Hal ini dapat menyebabkan gejala mulai dari bicara cadel hingga kehancuran tubuh secara keseluruhan, tergantung pada otot yang terlibat, dan sering dipicu oleh emosi yang intens seperti kejutan, tawa, atau marah.

3. Halusinasi

Biasanya, pengalaman delusional ini sangat jelas dan biasanya menakutkan. Isinya sangat visual tapi bisa juga melibatkan indera lain. Hal ini disebut halusinasi hypnagogic ketika terjadi saat tidur dan halusinasi hypnopompic ketika terjadi saat terjaga.

4. Kelumpuhan tidur

Gejala ini melibatkan ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara saat tidur atau bangun. Episode ini umumnya singkat, berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Setelah episode akhir, orang biasanya bisa memulihkan kapasitas penuh mereka dengan cepat untuk bergerak dan berbicara.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Makanan Ibu Setelah Melahirkan

makanan setelah melahirkan

Yang terpikir setelah melahirkan mungkin adalah mengembalikan badan ke bentuk awal. Namun, yang harus Anda ingat adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda agar bisa menyusui dan merawat bayi Anda. Untuk itu, Anda harus memperhatikan makanan untuk ibu setelah melahirkan.

Rutin mengonsumsi makanan pasca melahirkan yang sehat sepanjang hari akan memaksimalkan sedikit energi yang Anda miliki sebagai seorang ibu baru. Jika Anda menyusui, kualitas ASI Anda tetap sama, tak peduli apa yang Anda makan. Namun, ada satu yang perlu dicatat: Bila Anda tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari diet Anda, tubuh akan mengambilnya dari cadangan di tubuh Anda. Jadi pastikan Anda mendapatkan cukup nutrisi untuk Anda dan bayi Anda.

Makanan Sehat Setelah Melahirkan

Makanan setelah melahirkan haruslah sehat dan bergizi. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang bisa Anda pilih:

1. Ikan salmon

Salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda. Semua ASI mengandung DHA, tetapi kandungan DHA akan lebih tinggi pada wanita yang mendapatkan asupan DHA dalam makanan yang dikonsumsinya. DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu suasana hati Anda. Studi menunjukkan DHA berperan dalam mencegah depresi pasca melahirkan.

Namun, ada batasnya. Anda direkomendasikan makan rata-rata 12 ons per minggu. Ini untuk membatasi jumlah merkuri yang dipaparkan pada anak Anda. Namun, merkuri pada salmon sangatlah rendah jika dibandingkan ikan lainnya.

2. Susu rendah lemak

Produk susu susu adalah makanan pasca melahirkan yang menjadi bagian penting dari ASI yang sehat, entah itu susu, keju ataupun yogurt. Susu memberikan dorongan vitamin D penguat tulang. Selain menyediakan protein dan vitamin B, produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika Anda menyusui, ASI sarat dengan kalsium untuk membantu tulang bayi Anda berkembang, jadi penting bagi Anda untuk makan cukup kalsium untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Jadi, masukkan 3 cangkir susu tiap hari dalam diet Anda.

3. Daging sapi tanpa lemak

Daging sapi tanpa lemak baik untuk meningkatkan energi Anda karena makanan ini kaya akan zat besi. Kurangnya zat besi dapat menguras tingkat energi Anda, sehingga sulit bagi Anda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir. Ibu menyusui perlu makan protein tambahan dan vitamin B12, dan kedua zat tersebut bisa didapatkan did aging sapi tanpa lemak.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan yang dimaksud di sini adalah jenis legumes, yang kaya akan zat besi, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah. Dua kacang tersebut adalah sumber protein non-hewani terbaik dan merupakan pilihan makanan sehat pasca melahirkan.

5. Beras merah

Kehilangan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan Anda memproduksi susu dalam jumlah sedikit dan membuat tubuh mudah lesu. Makanan seperti beras merah akan memberikan kalori yang dibutuhkan untuk membuat susu kualitas terbaik untuk bayi Anda.

6. Jeruk

Jeruk termasuk makanan setelah melahirkan yang baik untuk meningkatkan energi. Jeruk (segala macam jenis jeruk) akan memberikan vitamin C pada ibu menyusui yang memang membutuhkan banyak asupan vitamin C.

 

Sumber: www.webmd.com

read more
InfoKesehatanKondisi Umum & Penyakit

6 Gangguan Kesehatan Akibat Kurang Tidur

akibat kurang tidur

Apakah Anda suka begadang hingga larut malam bahkan dini hari, entah karena Anda sedang melakukan telepon di jam murah, menonton pertandingan sepak bola dari tim favorit, atau sedang asyik dengan media sosial Anda. Bahkan tak jarang beberapa dari Anda mungkin begadang sambil mabuk. Wah, ini tak baik bagi kesehatan Anda.

Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang mungkin Anda alami ketika Anda suka begadang hingga larut malam.

1. Insomnia

Efek yang hampir pasti dialami oleh mereka yang sering tidur selepas tengah malam adalah insomnia, karena terganggunya ritme sirkadian alami Anda. Tak hanya susah tidur, Anda juga akan mengalami kesulitan untuk bisa tetap tidur dalam jangka waktu yang lama. Bahkan jika Anda mempunyai jadwal yang memungkinkan Anda bangun siang, tubuh Anda tak akan bisa menyesuaikan. Seringkali, suara dan keributan ringan membangunkan Anda lebih cepat dari yang Anda harapkan.

2. Kurangnya fokus dan kecelakaan kerja

Efek dari kurang tidur bisa berakibat pada kurangnya fokus , menurunnya produktivitas, kesalahan, bakan kecelakaan kerja. Dan risiko paling besar adalah penurunan kemampuan mengemudi. Mengemudi saat mengantuk dan kelelahan menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan raya.

3. Menurunnya respon imun

Dalam sebuah eksperimen, peserta yang sehat tidur selama 6 jam per malam. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan TNF-alpha pada lelaki dan IL-6 pada lelaki dan perempuan, yang merupakan tanda adanya sistemik, yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri dan dapat menyebabkan osteoporosis atau penyakit autoimun.

4. Risiko kardiovaskular

Kurang tidur juga berhubungan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Mereka yang tidur kurang dari 7 jam mengalami peningkatan risiko kejadian koroner. Para pekerja shift juga rawan terhadap gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kardiovaskular. Meskipun, peneliti belum menemukan hubungan yang pasti antara risiko kardiovaskular dan kurang tidur.

5. Kanker

Dalam sebuah studi prospektif dari 23.995 wanita Jepang, durasi tidur yang lebih pendek, khususnya enam jam atau kurang per malam, dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan perempuan yang tidur tujuh jam per malam. Faktor kunci yang menghubungkan kurang tidur dan kanker adalah adanya melatonin, yang disekresikan terutama dari kelenjar pineal.

6. Obesitas

Para ilmuwan berhipotesis bahwa kurang tidur menyebabkan obesitas. Kurang tidur sepertinya mengubah regulasi tubuh Anda terhadap hormone yang mengatur nafsu makan.

 

Sumber: www.medicaldaily.com

read more
Ibu & AnakInfoKehamilan & PersalinanKesehatan

Latihan Pernafasan untuk Persalinan

latihan pernafasan untuk persalinan

Apakah Pernafasan Bisa Membantu Proses Persalinan?

Pernapasan berirama selama persalinan akan memaksimalkan jumlah oksigen yang tersedia untuk Anda dan bayi Anda. Teknik pernapasan juga dapat membantu Anda untuk menangani kontraksi. Penggunaan teknik relaksasi, termasuk pernapasan, juga dikaitkan dengan penurunan risiko melahirkan dengan bantuan. Anda bisa memahami betapa pentingnya pernafasan untuk persalinan dengan memahami apa yang terjadi saat Anda kehilangan kendali pernafasan Anda.

Ketika Anda tegang dan takut, pernapasan Anda menjadi dangkal dan cepat. Bahu Anda akan tertarik kea rah telinga dan leher dan otot bahu Anda terasa kencang dan kaku. Jika Anda mulai panik, Anda akan bernafas terlalu banyak, menghisap udara ke dalam paru-paru, dengan pernafasan singkat dan terengah-engah.

Bernafas dengan panik memotong jumlah jumlah oksigen tubuh yang dapat Anda gunakan untuk diri sendiri dan bayi Anda. Bernafas dengan panik adalah reaksi umum untuk situasi yang sangat menegangkan atau menakutkan. Itu normal, tapi tubuh Anda tidak dapat terus-terusan panik tanpa menjadi kelelahan. Dalam persalinan, tujuan Anda adalah untuk menghemat energi Anda sebanyak mungkin, dan memberikan banyak oksigen untuk bayi Anda agar dia bisa menyesuaikan diri dengan proses persalinan. Pernapasan berirama dapat membantu Anda melalui semua proses ini dengan lebih mudah.

 

Pola Pernafasan Terbaik untuk Persalinan

Coba tutup mata Anda sejenak. Fokus pada pernapasan Anda, dan perhatikan iramanya. Anda mengambil nafas, kemudian ada jeda sebentar sebelum Anda mengeluarkan nafas. Nafas keluar Anda memiliki kedalaman dan panjang yang sama dengan nafas masuk Anda. dan Anda berhenti sedikit sebelum paru-paru Anda menarik napas berikutnya.

Sangat penting untuk menjaga ritme pernapasan Anda. Jangan biarkan nafas masuk menjadi lebih panjang daripada nafas keluar. Paling tidak, nafas keluar harus lebih banyak daripada nafas masuk.
Ketika Anda mengalami kontraksi yang sangat kuat, pernapasan Anda akan menjadi dangkal. Hal ini normal selama pernafasan Anda tidak menjadi semakin cepat dan semakin cepat, kemudian berganti menjadi pernafasan panik.

 

Apakah Pernafasan Membantu Mendorong Saat Proses Persalinan?

Selama tahap kedua persalinan, Anda akan mendorong bayi Anda keluar. Ikuti dorongan tersebut dan dorong sebanyak yang menurut Anda pas selama setiap kontraksi. Anda mungkin bisa mendorong 3 atau 5 kali setiap kontraksi, dan Anda akan membutuhkan mengambil nafas di sela-selanya. Dorong bayi Anda ke bawah sebanyak 5 hitungan, ambil nafas dalam, lalu dorong lagi.

Menahan napas dan mendorong selama mungkin sangat TIDAK dianjurkan karena dapat merusak dasar panggul Anda. Selain itu, hal ini tidak dianjurkan karena bisa pula memberi dampak pada bayi Anda. Mendorong selama lebih dari lima detik atau enam detik pada suatu waktu dapat mempengaruhi berapa banyak oksigen yang tersampaikan kepada bayi Anda. Jika tak mendapat oksigen, bayi bisa tertekan.

 

Sumber: www.babycentre.co.uk

read more
Ibu & AnakKehamilan & PersalinanKesehatan

Pro dan Kontra Pemakaian Korset Setelah Melahirkan

memakai korset setelah melahirkan

Banyak tekanan yang dialami wanita pasca melahirkan untuk bisa mengembalikan tubuhnya ke ukuran yang proporsional. Banyak cara dilakukan untuk bisa mengembalikan postur tubuh seperti yang diinginkan, salah satunya adalah pemakaian korset melahirkan. Namun, sebelum memutuskan untuk mengenakan korset, alangkah baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Dan untuk tambahan informasi, berikut ini adalah beberapa pro kontra mengenai pemakaian korset pasca melahirkan.

Pro: Membentuk Tubuh

Sebuah korset bisa membuat tubuh Anda yang menggelambir pasca melahirkan bisa menjadi langsing dalam sekejap dan Anda juga bisa menggunakannya untuk mengembalikan bentuk tubuh ke bentuk semula sebelum hamil. Korset kuno digunakan untuk membantu perempuan mendapatkan ukuran pinggang 40 cm tapi tentu saja korset macam ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Korset modern biasanya aman asalkan Anda memakainya dengan benar. Jika Anda merasa lemas, mungkin Anda memakai korset dengan terlalu ketat.

Kontra: Korset tidak nyaman

Bagi ibu-ibu dengan bayi yang masih sangat kecil, tentu mereka akan menghabiskan hari-hari mereka dengan memegang dan memeluk si buah hati. Korset cenderung kaku dan meskipun Anda ingin perut Anda kencang, bayi pasti ingin agar tubuh mereka ditempelkan pada lapisan yang empuk, seperti perut sang ibu. Jadi, tentu Anda tak bisa mengenakan korset melahirkan selama 24 jam sehari. Gunakan hanya selama 8 jam ketika Anda paling aktif.

Pro: Sokongan tambahan setelah melahirkan

Setelah melahirkan, perut Anda melar. Korset membantu menyokong tubuh Anda agar bisa kembali ke bentuk awal. Selain itu, korset juga membantu memperbaiki postur Anda.

Kontra: Nyeri pasca melahirkan

Selama beberapa minggu setelah melahirkan, beberapa ibu mengalami rasa sakit atau nyeri , khususnya yang mengalami robekan. Menurut beberapa orang, korset akan sangat berguna jika digunakan langsung setelah melahirkan. Namun, jika rasa sakit pasca melahirkan terlalu menyakitkan, menggunakan korset mungkin butuh menunggu beberapa saat.

 

Pro: Tak perlu waktu banyak untuk ibu yang sibuk

Mengenakan korset dapat memperbaiki pinggang Anda, dan tidak memerlukan banyak waktu ekstra. Ibu baru mungkin tidak memiliki banyak waktu atau energi yang longgar untuk ngegym. Jadi, korset bisa jadi pilihan.

Kontra: Korset sedikit memalukan untuk beberapa orang

Beberapa ibu akan berpikir dua kali untuk mengaku mereka mengenakan korset karena berpikir bahwa orang akan menganggapnya memalukan, jadul, dan tidak menarik. Itu karena banyak dari ibu-ibu tersebut yang tidak mau orang lain tahu bahwa mereka berusaha keras mengembalikan kondisi tubuh mereka seperti sebelum hamil.

 

Sumber: www.whattoexpect.com

read more

Obat Tidur Apa yang Baik untuk Penderita Insomnia?

obat tidur untuk insomnia

Apakah Anda termasuk orang yang susah tidur di malam hari? Atau mungkin suka bangun berulang? Atau kadang juga bangun dengan merasa kelelahan? Mungkin Anda menderita insomnia. Anda bisa mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dari apotek atau berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan memberi resep obat tidur sesuai dengan keadaan Anda.

Namun, sebelum Anda melakukannya, Anda harus menyadari berbagai jenis obat tidur—baik dengan atau tanpa resep dokter—potensi efek samping, masalah keamanan, dan berbagai alternatif yang tersedia.

 

Obat Resep vs Obat Tanpa Resep

Zat yang paling banyak ditemukan di obat tidur tanpa resep adalah diphenhydramine, yang merupakan sebuah antihistamin. Zat ini biasanya memiliki efek relaksasi yang membuat Anda merasa mengantuk, tetapi dapat menyebabkan kepeningan pada hari berikutnya. Beberapa obat bantu tidur tanpa resep juga menyertakan penghilang rasa sakit, yang mungkin tidak dibutuhkan untuk mengobat insomnia.

Meskipun banyak obat di apotek bisa dibeli tanpa resep dan umumnya dianggap aman, Anda harus bertanya pada apoteker tentang adanya efek samping dari obat tersebut atau interaksi obat yang merugikan dengan obat lain yang kita pakai untuk kondisi kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi.

Anda harus mengkonsumsi obat sesuai anjuran, khususnya jika Anda juga tengah mengkonsumsi obat lain yang juga mengandung antihistamin, seperti obat flu atau alergi. Dan yang perlu diperhatikan, antihistamin juga dapat menyebabkan kebingungan pada orang tua. Karena itulah, obat tanpa resep biasanya cocok digunakan untuk kebutuhan darurat dan tidak baik digunakan untuk jangka panjang.

Jika Anda mengalami masalah tidur yang berlangsung beberapa hari, diskusikan dengan dokter Anda karena mungkin saja mengalami masalah kesehatan yang mendasari hal tersebut, seperti gangguan tidur atau depresi. Dokter mungkin akan meresepkan obat tidur, berdasarkan dengan penyebab masalah tidur Anda.

Salah satu zat yang masuk dalam grup sedative-hypnotics adalah benzodiazepine, yang dibagi menjadi benzodiazepin atau nonbenzodiazepines. Zat ini dikembangkan pada tahun 1960 dan bisa menyebabkan kecanduan. Kelas obat tidur baru yang disebut asam gamma-aminobutyric (GAMA) dianggap lebih tidak menimbulkan ketergantungan. Salah satu yang perlu diperhatikan dari benzodiazepine adalah bahwa zat ini bisa mengganggu slow-wave sleep, salah satu jenis deep sleep yang dibutuhkan manusia untuk kembali bugar secara fisik.

Minum obat tidur resep hanya direkomendasikan di bawah pengawasan yang ketat dari dokter Anda. Anda harus mendiskusikan semua risiko dan potensi efek samping dan meminta dokter untuk meninjau petunjuk dosis dengan Anda. Dan ingat, Anda tidak boleh minum obat yang diresepkan untuk orang lain.

 

Risiko dan Efek Samping dari Obat Tidur

Ada sejumlah masalah keamanan mengenai obat tidur resep. Beberapa obat tidur resep dapat menyebabkan reaksi alergi, gangguan pada hari berikutnya, tidur berjalan, dan bahkan tidur saat mengemudi. Dosis yang diberikan pada pasien juga harus sangat diperhatikan.

Dan ketika mengkonsumis obat tidur, sangat diwajibkan bagi Anda untuk:

1. Tidak meminumnya bersamaan dengan konsumsi alkohol
2. Tidak mengkonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan
3. Tidak mengkonsumsinya bersamaan dengan obat penenang lainnya

read more
1 14 15 16 17 18 28
Page 16 of 28