Menjalani tes skrining yang tepat pada waktunya adalah hal yang harus dilakukan para pria demi kesehatannya. Dengan melakukan skrining, penyakit bisa dideteksi lebih dini, bahkan sebelum muncul gejala, sehingga penyakit bisa lebih cepat diobati sebelum berkembang. Tes yang Anda butuhkan didasarkan pada faktor usia dan risiko Anda.
Berikut ini adalah tes skrining yang butuh diperhitungkan oleh semua pria.
1. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling umum ditemukan pada pria. Kanker ini biasanya tumbuh lambat. Namun, ada juga kanker prostat yang tumbuh agresif dan cepat. Tes skrining dapat mendeteksi adanya penyakit lebih dini, kadang-kadang sebelum timbul gejala, sehingga perawatan bisa dilakukan seefektif mungkin. Skrining untuk kanker prostat meliputi digital rectal exam (DRE) dan mungkin tes darah prostate specific antigen (PSA).
2. Kanker Testis
Kanker yang tidak umum ini berkembang di testikel pria. Kebanyakan kasus terjadi pada usia 20-54. Pria dianjurkan menjalani skrining untuk kanker testis saat melakukan kunjungan tahunan ke dokter. Pria yang berisiko (riwayat keluarga atau testis yang tidak turun) harus berdiskusi dengan dokter untuk pemeriksaan tambahan. Biasanya dokter akan menyarankan Anda melakukan pemeriksaan diri untuk menemukan benjolan besar atau kecil serta perubahan ukuran testis.
3. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar adalah penyebab paling umum kedua kematian akibat kanker. Pria memiliki risiko sedikit lebih tinggi daripada wanita. Sebagian besar kanker usus besar berkembang pelan-pelan dari polip usus. Setelah kanker berkembang, dapat menyerang atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menemukan dan menghapus polip sebelum berubah menjadi kanker. Skrining dimulai pada usia 50 pada orang dewasa yang normal, melalui tes kolonoskopi. Polip dapat dihapus pada saat tes. Alternatif lainnya adalah sigmoidoskopi, yang hanya memeriksa bagian bawah usus besar saja.
4. Kanker Kulit
Bentuk kanker kulit yang paling berbahaya dalah melanoma. Pria yang sudah tua berisiko lebih besar terserang melanoma. Selain itu, pria juga 2-3 kali lebih berisiko terserang melanoma daripada wanita. Paparan sinar matahari yang terlalu berlebih akan meningkatkan risiko penyakit ini. Sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan kulit yang rutin untuk melihat perubahan warna, bentuk, dan ukuran dari kulit Anda.
5. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Risiko hipertensi meningkat sejalan dengan usia. ekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi parah tanpa gejala sebelumnya. Ada dua angka yang muncul ketika melihat tekanan darah: sistolik (tekanan di arteri saat jantung berdetak) dan diastolic (tekanan antara ketukan). Normalnya adalah 120/80. Seberapa sering pemeriksaan tekanan darah bergantung pada seberapa tinggi angka tersebut serta faktor risiko lainnya.
6. Kadar Kolesterol
Tingkat kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Perubahan gaya hidup dan pengobatan bisa membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Tes darah bisa mengetahui total kolesterol Anda, kolesterol jahat LDL, kolesterol baik HDL, dan trigliserida (lemak darah).
7. Diabetes Tipe 2
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal, kebutaan dari kerusakan pada pembuluh darah retina (yang ditampilkan di sini), kerusakan saraf, dan impotensi. Tes darah tes toleransi glukosa, atau AIC dapat digunakan untuk mengetes diabetes. Orang dewasa yang sehat paling tidak harus menjalani tes setiap 3 tahun ketika berusia 45.
Sumber: www.webmd.com