Beberapa orang menganggap kesuksesan duniawi, seperti keberhasilan dalam kewirausahaan, tidak berkaitan dengan spiritualitas. Spiritualitas bisa diartikan berbeda, tapi di artikel ini spiritualitas mengacu pada suatu hal yang lebih besar dari diri kita sendiri. Sebagai umat beragama di Indonesia, kita sering mengaitkan spiritualitas ini sebagai hubungan kita dengan Tuhan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana spiritualitas telah membantuk banyak entrepreneur untuk mencapai kesuksesan mereka.
Spiritualitas menawarkan motivasi berkelanjutan
Banyak orang ingin memiliki usaha sendiri dan menjadi bos karena benci dengan pekerjaan mereka saat ini. Mereka ingin melarikan diri dari apa yang mereka benci, baik itu pekerjaan yang membosankan itu sendiri, bos terlalu banyak menuntut, atau lingkungan kerja yang tak menyenangkan. Tidak dikatakan bahwa hal ini tidak baik dan tidak boleh terjadi. Hanya saja hal ini berbahaya karena mentalitas melarikan diri tidak menawarkan motivasi berkelanjutan.
Jika Anda tahu, sebenarnya sangat mudah untuk melarikan diri. Jika Anda telah terikat dengan pekerjaan Anda selama bertahun-tahun, dan Anda telah dicuci otak selama pendidikan sebelum Anda bekerja, mungkin hal ini akan terdengar tak mungkin di telinga Anda, tapi hal ini memang benar mudah adanya. Terlalu mudah, bahkan. Anda cukup keluar, dan Anda sudah melarikan diri. Kemudian Anda akan termotivasi untuk memulai bisnis dengan satu-satunya motivasi yaitu kebutuhan finansial.
Ketika Anda memulai bisnis Anda untuk menghidupkan tujuan Anda dan menyebarkan cinta Anda, Anda akan memiliki motivasi yang jelas dan berkelanjutan. Anda tahu apa yang ingin Anda lakukan, dan Anda memilik pengetahuan mengenai arah mana yang akan Anda tuju. Visi dan cinta memotivasi Anda dan membantu Anda bertahan pada saat-saat sulit yang telah dilewati oleh banyak entrepreneur.
Spiritualitas membantu meningkatkan kualitas layanan
Katakanlah orang yang berhasil melarikan diri dari pekerjaan yang dibencinya menemukan ide bisnis yang bagus dan tahu cara untuk memulai bisnisnya. Jadi dia adalah seorang entrepreneur sekarang. Motivasinya adalah untuk membuat uang (dan mungkin menjadi terkenal ke depannya).
Tentu saja, membuat uang sangat penting dalam kewirausahaan. Jika Anda tidak membuat cukup uang, Anda akan bangkrut dan keluar dari bisnis, yang berarti Anda bukan lagi seorang pengusaha. Maksudnya di sini adalah ketika Anda hanya fokus untuk membuat uang atau pada apa yang bisa Anda dapatkan, Anda akan kehilangan fokus pada inti bisnis Anda, yaitu produk dan layanan.
Sebaliknya, ketika Anda memulai bisnis Anda karena Anda mencintai apa yang Anda tawarkan dan Anda ingin menyenangkan pelanggan Anda dengan produk dan jasa Anda, Anda secara alami memperhatikan bagaimana Anda dapat meningkatkan layanan Anda secara lebih baik lagi. Anda memberikan nilai yang besar kepada pelanggan Anda, mereka menghargai nilai yang mereka terima dari bisnis Anda, dan uang mengalir kembali kepada Anda sebagai hasilnya. Pelanggan bahkan membawa orang yang mereka cintai kepada Anda karena mereka mencintai apa yang Anda tawarkan.
Pemasaran menjadi sangat mudah ketika aliran seperti ini telah terbentuk. Bahkan jika Anda pemalu, berbicara tentang layanan Anda menjadi menyenangkan karena Anda mencintai apa yang Anda tawarkan. Kepercayaan diri Anda dikomunikasikan, dan orang-orang akan mengambil gairah Anda tersebut.
Sumber: www.pickthebrain.com