close

Produktivitas

BisnisInfoProduktivitas

4 Dampak Negatif dari Teknologi

dampak negatif teknologi

Revolusi teknologi yang pesat mempengaruhi gaya hidup kita secara drastis dan membuat kita percaya bahwa hidup kita telah berubah menjadi lebih baik. Sekarang komunikasi dengan teman-teman atau kerabat kita yang jauh, membeli produk atau barang bermerek dan melakukan pertemuan bisnis dimungkinan hanya dengan satu klik. Kita percaya bahwa semua perubahan ini telah membuat hidup kita menjadi lebih nyaman dari sebelumnya. Namun, ada kekhawatiran yang menjadi pikiran banyak orang tua, yaitu, apakah teknologi memiliki manfaat untuk anak-anak mereka atau memberi dampak buruk? Apa adalah beberapa efek samping dari teknologi? Apakah teknologi meningkatkan atau justru menurunkan produktivitas?

Pikiran anak-anak seperti halaman kosong. Seperti kita ketahui bahwa generasi era ini memiliki tingkat ketangkasan yang tinggi. Kepandaian yang tinggi memungkinkan mereka untuk mengisi halaman-halaman kosong tersebut secepat kilat dengan informasi yang diberikan. Informasi tersebut dapat diekstraksi tidak hanya dari buku-buku dan materi pendidikan lainnya tetapi juga dari game, acara TV dan SMS.

Berikut ini adalah 4 dampak negatif teknologi bagi kehidupan manusia, khususnya anak-anak.

1. Meningkatkan rasa putus asa

Belakangan ini, anak-anak memanjakan diri di internet, game atau SMS. Kegiatan ini telah mempengaruhi jiwa mereka secara negatif, akibatnya tingkat frustrasi pun meningkat. Sekarang mereka merasa frustrasi ketika mereka diminta untuk melakukan sesuatu ketika mereka sedang bermain game atau menggunakan internet. Misalnya, ketika orang tua mereka meminta mereka untuk membuang sampah keluar, mereka bisa langsung marah-marah. Perilaku ini terbukti telah menghancurkan hubungan banyak orangtua dan anak.

2. Memperburuk tingkat kesabaran

Kesabaran adalah suatu kebajikan yang sangat berharga karena tanpa kesabaran orang bisa lepas kendali. Kesabaran merupakan suatu kebutuhan dan tanpa itu tidak ada individu yang dapat bertahan melewati kesulitan hidup. Menurut penelitian, toleransi anak-anak menghilang cukup tajam akibat penyalahgunaan teknologi. Sebagai contoh, anak-anak merasa frustrasi ketika mereka surfing di internet dan halaman yang ingin mereka melihat membutuhkan waktu untuk loading.

3. Menurunkan keterampilan menulis

Karena penggunaan online chatting dan cara pintas (shortcuts) yang berlebihan, kemampuan menulis generasi muda saat ini telah menurun cukup pesat. Hari-hari ini, anak-anak semakin bergantung pada komunikasi digital sehingga mereka benar-benar telah lupa tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis mereka. Mereka tidak tahu ejaan kata-kata yang berbeda, bagaimana menggunakan tata bahasa dengan baik atau bagaimana melakukan penulisan kursif.

4. Mengurangi interaktivitas fisik

Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kemajuan teknologi telah menghasilkan metode interaksi dan komunikasi yang sama sekali unik. Sekarang, semakin banyak orang yang berinteraksi dengan orang lain melalui platform yang berbeda seperti aplikasi chatting, game online role-playing, jaringan sosial, dll. Kemajuan teknologi ini telah menghambat kemampuan interaksi fisik dari banyak anak di dunia. Pada akhirnya, mereka tidak tahu bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain ketika mereka bertemu mereka secara pribadi atau bagaimana mereka harus bersikap ketika berhadapan dengan orang lain.

Intinya adalah bahwa walaupun teknologi merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup dan berkembang di era modern ini, bagaimanapun, orang tua harus mengontrol anak-anak mereka dengan mengawasi penggunaan teknologi yang berlebihan sehingga dampak-dampak negatif seperti yang disebutkan di atas bisa dihindarkan.

 

Sumber: www.edudemic.com

read more
BisnisInfoProduktivitas

Kantor yang Hijau Membuat Karyawan Lebih Produktif

ruangan kantor yang hijau

Sebuah studi menyebutkan bahwa sebuah kantor yang hijau, yaitu yang dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan, akan membuat orang-orang yang bekerja di dalamnya lebih bahagia jika dibandingkan dengan ketika tidak ada tumbuh-tumbuhan di dalamnya. Dalam beberapa eksperimennya, peneliti-peneliti asal UK menemukan bahwa kantor sempit yang diisi dengan tanaman dalam pot akan mampu meningkatkan produktivitas karyawannya sebesar 15 persen.

Craig Knight dari Universitas Exeter menyatakan bahwa selain mampu memperindah ruangan dengan biaya yang relatif rendah, dengan diisi tanaman-tanaman tersebut lingkungan akan semakin sehat. Gagasan di belakang penelitian ini cukup sederhana. Untuk meningkatkan produktivitas, kantor harus dibersihkan dari apapun kecuali benda-benda yang memang diperlukan untuk bekerja.

Ruangan yang hijau, lanjut Craig, mampu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas karyawan melalu beberapa mekanisme. Craig bersama tim melakukan studi dengan dua ruangan kantor yang berbeda: satu ruangan berisi 34 orang tanpa tanaman, dan satu ruangan lagi berisi 33 orang dengan paling sedikit dua pot tanaman pada masing-masing meja. Setelah tiga minggu, semua partisipan menjawab pertanyaan melalui kuisioner untuk mengukur persepsi mereka mengenai kondisi udara, konsentrasi, kepuasan akan lingkungan kerja, dan produktivitas. Di akhir penelitian, para peneliti menemukan bahwa partisipan di ruangan dengan tanaman mengalami pertambahan kepuasan akan lingkungan kerja dengan tingkat konsentrasi yang lebih baik. Mereka juga merasa bahwa kondisi udara terasa lebih segar.

 

Sumber:: www.health24.com

read more
1 4 5 6
Page 6 of 6