close
etika di bali

Bali merupakan surga bagi setiap turis yang berkunjung. Pulau Dewata ini menawarkan beragam pilihan wisata, mulai dari wisata alam, budaya, hingga religi dengan agama Hindu yang menjadi salah satu poin yang menambah eksotisme Bali.

Bali merupakan daerah yang masih kental dalam menjalankan tradisi dan budaya leluhur dan hal tersebut bersanding dengan unik bersama dengan unsur modern yang semakin masuk akibat banyaknya “westerner” yang menyambangi Bali. Meskipun unsur modern telah menyebar luas di Bali, bukan berarti kita bisa berbuat seenaknya di pulau ini. Ada beberapa etika yang tetap harus dijaga.

Berikut ini beberapa tips yang harus Anda lakukan sebagai wisatawan agar Anda bisa menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar:

1. Berpakaian dan berperilakulah yang sopan.

Masyarakat Bali cenderung lebih konservatif, seperti masyarakat lain di bagian Indonesia lainnya. Cobalah untuk tidak bermesraan di depan umum, terutama jika berada di tempat-tempat ritual dan keagamaan.

Demikian halnya dengan berpakaian. Usahakan untuk memakai pakaian yang sopan. Ketika mengunjungi pura-pura, pengunjung baik lelaki ataupun perempuan diharapkan memakai baju yang menutup bagian bahu.

Di beberapa tempat juga dilarang bagi perempuan atau lelaki untuk memakai celana atau rok yang terlalu pendek. Pengunjung diwajibkan memakai sarung (jika hanya memakai celana pendek dengan bagian kaki yang terlihat). Jika sudah memakai baju lengkap, biasanya pengunjung hanya diwajibkan memakai selendang yang dililitkan di bagian perut.

2. Gunakan tangan kanan

Seperti kebudayaan Indonesia pada umumnya, tangan kiri sangat dilarang digunakan untuk memberikan atau menyentuh sesuatu. Hal ini benar-benar harus diperhatikan, khususnya untuk turis asing yang memiliki budaya yang berbeda.

3. Jangan memegang kepala seseorang

Dalam budaya Bali, jiwa berada di kepala sehingga sangat dilarang bagi kita untuk menyentuh orang lain pada bagian kepala. Bahkan ini berlaku juga pada anak-anak.

4. Jangan masuk pura ketika sedang haid

Pura adalah tempat suci dan Anda dianggap tidak suci ketika sedang haid. Hormatilah tradisi ini. Orang dengan luka yang berdarah pun dilarang memasuki pura.

5. Jangan menginjak canang sari (sesajen) yang bisa ada di mana saja

Canang sari adalah persembahan untuk Sang Pencipta berdasarkan kebudayaan setempat, berupa paket kecil anyaman daun kelapa, bunga dan tumbuhan yang diletakkan di mana-mana, bahkan di trotoar dan tangga. Menginjaknya bisa sangat menyinggung bagi masyarakat Bali. Jadi selalu perhatikan langkah Anda di manapun berada, terutama di pagi hari ketika canang sari baru saja diletakkan.

6. Jangan mengganggu prosesi keagamaan

Prosesi keagamaan berlangsung secara regular. Dan ini bisa saja terjadi ketika Anda sedang berada dalam perjalanan. Jadi jika Anda terjebak di belakang prosesi di jalan sempit, jangan sekali-sekali mencoba untuk membunyikan klakson Anda. Anda juga dilarang menggunakan kamera yang ber-flash ketika memotret di dalam pura.

 

Sumber: www.goseasia.about.com

Tags : panduan wisatawisata baliwisata indonesia