Olahraga pasca melahirkan sepertinya hal yang terakhir muncul di otak Anda, khususnya jika Anda masih baru saja melahirkan. Namun, sebenarnya olahraga setelah melahirkan adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan. Ikuti tips-tips berikut ini agar Anda bisa melakukan olahraga yang aman setelah melahirkan.
Manfaat Olahraga Setelah Melahirkan
Olahraga teratur setelah melahirkan bisa memberi beberapa manfaat, antara lain,
– Membantu menurunkan berat badan, terutama bila dikombinasikan dengan pengurangan asupan kalori
– Meningkatkan kebugaran kardiovaskular Anda
– Mengembalikan kekuatan dan kesegaran otot
– Mengkondisikan otot perut
– Meningkatkan tingkat energi
– Meredakan stres
– Membantu mencegah dan memulihkan diri dari depresi pasca melahirkan
Olahraga dan Menyusui
Olahraga tidak dianggap memiliki efek buruk pada volum dan kompisi ASI, juga tidak mempengaruhi pertumbuhan bayi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik intensitas tinggi dapat menyebabkan asam laktat terakumulasi dalam ASI dan menghasilkan rasa asam yang mungkin tidak disukai bayi. Jika Anda menyusui, Anda dapat mencegah potensi masalah ini dengan tetap melakukan aktivitas fisik yang sedang dan minum banyak cairan selama dan setelah olahraga.
Jika aktivitas kuat adalah prioritas selama beberapa bulan pertama menyusui, pertimbangkan menyusui bayi Anda sebelum olahraga atau memompa ASI sebelum latihan dan menyusui bayi dengan ASI pompa tersebut. Ini juga dapat membantu Anda tetap nyaman saat Anda sedang berolahraga.
Setelah 4-5 bulan menyusui, aktivitas fisik tidak terlalu berdampak lagi bagi ASI karena tubuh Anda memproduksi sebagian susu pada saat menyusui.
Kapan Olahraga Setelah Melahirkan?
Di masa lalu, penyedia layanan kesehatan sering menginstruksikan wanita untuk menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan untuk mulai berolahraga. Jika Anda menjalani kelahiran alami yang tidak rumit, umumnya aman bagi Anda untuk mulai olahraga setelah Anda merasa siap. Jika Anda menjalani operasi Caesar, operasi vagina, atau kelahiran normal yang rumit, diskusikan dengan dokter mengenai kapan Anda bisa memulai olahraga.
Sumber: www.mayoclinic.org