Banyak dari kita mempunyai cit-cita, tapi tidak meraihnya. Entah itu memulai bisnis baru, belajar bahasa baru, atau menguasai instrument musik, kita suka memulai sesuatu tanpa mengakhirinya. Salah satu alasan terbesar mengapa kita tidak pernah mencapai tujuan kita adalah karena kurangnya motivasi dan kegigihan.
Berikut ini adalah cara meningkatkan kegigihan Anda dalam meraih cita-cita dan tujuan hidup Anda.
1. Buatlah visi yang lebih besar dari diri Anda
Semuanya dimulai dengan langkah pertama ini. Tanpa visi yang lebih besar dan tujuan yang lebih besar dari diri sendiri, Anda akan berhenti pada taha awal kesulitan kehilangan semangat. Ketika Anda memiliki suatu tujuan yang jelas, cara mencapainya juga akan lebih mudah.
Misalnya, jika Anda belajar bahasa agar bisa berkomunikasi dengan pasangan Anda, Anda mungkin akan lebih termotivasi karena dalam hal ini hubungan Anda dipertaruhkan. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, pikirkan betapa bahagianya Anda nanti ketika Anda sudah mencapai berat yang diinginkan.
Bergantilah dari cita-cita yang berpusat pada diri sendiri, ke tujuan yang lebih besar
2. Bangun tim pendukung
“Jika Anda ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Jika Anda ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama.” Anda harus mengingat pepatah ini. Lebih penting lagi, Anda harus mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang telah mencapai apa yang ingin Anda capai. Tidak hanya akan mempengaruhi kecepatan Anda belajar, tetapi ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa hal itu akan berdampak pada kegigihan Anda ketika terjadi hal-hal sulit.
3. Milikilah pola pikir berkembang
Menurut Carol Dweck, penulis Mindset, ada dua jenis manusia. Yaitu yang berpola pikir berkembang (berpikir untuk menghadapi tantangan untuk mencapai keberhasilan) dan pola pikir tetap ( berpikir bahwa manusia telah diberi kecerdasan dan bakat alami). Dweck menyimpulkan bahwa orang-orang dengan pola pikir berkembang memiliki kehidupan yang lebih bahagia, mencapai keberhasilan yang lebih di dalam kelas, dan jauh lebih gigih dalam menghadapi kesulitan.
4. Jadwalkan
Orang-orang paling sukses di dunia, dari pengusaha miliarder, atlet Olimpiade, dan peserta didik kelas dunia, semua menggunakan jadwa menentukan prioritas mereka, dan bukan hanya sekedar to-do-list. Mengapa demikian?
To-do-list tidak memperhitungkan waktu. Ketika kita memiliki setumpuk tugas, kita cenderung akan memulai dari yang paling mudah dan cepat diselesaikan, dan menyisakan lainnya tanpa dikerjakan. To-do-list juga tidak membedakan mana yang penting dan tidak. Dan to-do-list bisa menyebabkan stres karena tugas yang tak terselesaikan bisa membuat pikiran manusia tidak terkendali. Lebih baik, kita membuat jadwal mengenai tugas berdasarkan urgensinya. Yang tidak terjadwal, tidak dikerjakan.
5. Mengajarkan pada orang lain
Apakah Anda pernah mengajarkan sesuatu yang Anda pelajari kepada orang lain dan kemudian merasa bahwa hal tersebut menjadi lebih mudah diingat ke depannya?
Hal ini karena ketika kita mengajarkan sesuatu kepada seseorang, otak kita mampu untuk mendaftarkan informasi secara lebih efektif daripada ketika kita hanya membacanya saja.
6. Buatlah konsekuensi
Mengapa kita cenderung lebih tidak terlambat ke kantor daripada ketika janjian dengan teman? Karena bos bisa memecat kita jika kita telat. Sebagai manusia, kita secara alami lebih termotivasi untuk melakukan ketika ada konsekuensi, bahkan yang positif sekalipun.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia tiga kali lebih dipengaruhi oleh konsekuensi negatif dari konsekuensi positif. Anda bisa menggunakan progam seperti StickK, di mana Anda dapat menetapkan tujuan tertentu dengan wasit untuk memantau Anda, dan menyumbangkan uang untuk amal sebagai konsekuensi karena tidak berhasil.
Kuncinya adalah untuk mencari seseorang yang terlibat dari tim dukungan Anda, dan berbagi tujuan Anda secara publik.
Sumber: www.pickthebrain.com