Para investor telah lama memuji kehandalan Warren Buffet ketika membeli perusahaan untuk investasi. Pengusaha yang telah mengumpulkan kekayaan lebih dari $60 miliar dolar selama beberapa dekade ini dipercaya selalu konsisten menerapkan prinsip-prinsip investasi nilai. Dia selalu bisa menahan godaan untuk berinvestasi pada ‘hal yang lebih besar’ dan dikenal sangat suka menggunakan uangnya untuk amal.
Dalam berinvestasi, Buffet menggunakan prinsip investasi nilai, yang dipopulerkan oleh Benjamin Graham. Investasi nilai lebih melihat pada nilai intrinsik dari saham daripada berfokus pada indikator teknis, seperti moving average, volume atau indikator momentum. Berikut ini adalah tips membeli perusahaan untuk investasi berdasarkan cara-cara yang telah ditempuh oleh Warren Buffet.
Bagaimana Kinerja Perusahaan?
Perusahaan yang telah memberikan return on equity (ROE) yang positif dan masuk akal selama bertahun-tahun lebih diinginkan daripada daripada perusahaan yang hanya memililiki pengembalian yang solid selama jangka waktu yang singkat. Semakin lama ROE-nya, semakin baik.
Berapa Banyak Utang yang Dimiliki Perusahaan?
Ketika akan membeli perusahaan orang lain, Anda harus perhatikan utang perusahaan tersebut. Rasio yang besar antara utang dan ekuitas bisa menjadi bendera merah karena itu artinya aka nada lebih banyak bagian dari pendapatan perusahaan yang akan digunakan untuk membayar utang, terutama jika pertumbuhan hanya berasal dari penambahan utang.
Bagaimana Margin Keuntungannya?
Buffett mencari perusahaan yang memiliki margin keuntungan yang baik, terutama margin keuntungan yang tumbuh. Seperti halnya dengan ROE, memeriksa margin keuntungan selama beberapa tahun sangatlah penting ketika Anda membeli perusahaan yang sudah ada untuk investasi.
Seberapa Unik Produk yang Dijual oleh Perusahaan?
Buffett menganggap perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dapat dengan mudah diganti atau disubstitusi memiliki lebih banyak risiko daripada perusahaan yang memberikan penawaran lebih unik. Misalnya, produk dari perusahaan minyak, yaitu minyak, tidaklah unik karena klien bisa membeli minyak dari sejumlah pesaing lainnya. Namun, jika perusahaan memiliki akses ke kelas minyak yang lebih diinginkan—misalnya minyak yang bisa lebih mudah disempurnakan—mungkin perusahaan tersebut layak diperhitungkan untuk investasi.
Bagaimana Diskon dalam Perdagangan Sahamnya?
Ini adalah inti dari investasi nilai: menemukan perusahaan yang memiliki fundamental yang baik, tetapi diperdagangkan di bawah yang seharusnya. Semakin besar diskon, semakin besar ruang untuk profitabilitas.
Buffett juga dikenal sebagai investor buy-and-hold. Dia tidak tertarik menjual saham dalam jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan modal. Alih-alih, dia memilih saham-saham yang menurutnya menawarkan prospek yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang. Dengan demikian, dia bisa tidak berfokus pada apa yang dilakukan banyak orang dan lebih berfokus pada pertanyaan “apakah perusahaan tersebut dalam posisi mampu menghasilkan uang?”
Jika Anda belum ingin membeli perusahaan orang lain, tapi ingin lebih mengembangkan perusahaan keluarga, Anda bisa baca di sini.
Sumber: www.investopedia.com