close
InfoInvestasiKeuangan

5 Kesalahpahaman Mengenai Investasi di Usia Muda

investasi di usia muda

Investasi dipandang oleh banyak orang sebagai suatu hal yang berat, rumit, berisiko, dan hanya tepat untuk orang tertentu saja. Banyak yang akhirnya memilih untuk menghindari investasi sama sekali. Reaksi alami manusia adalah memilih menghindari suatu hal, termasuk investasi di usia muda.

Berbagai kesalahan investasi di usia mudah mendorong orang untuk menunda memulai investasi. Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman yang berkaitan dengan investasi di usia muda.

1. ‘Saya tidak punya uang’

Meskipun benar bahwa anak muda yang beranjak dewasa memiliki banyak hutang, banyak yang bisa menyisihkan sedikit uang untuk investasi secara bulanan atau tahunan. Anda bisa investasi secara perlahan. Dengan menyicil pelan-pelan, Anda akan memiliki peluang investasi, bahkan jika anggaran Anda ketat. Investasi tidak melulu harus pada sesuatu yang besar. Anda bisa mulai dengan berinvestasi dalam jumlah yang sangat kecil pada saham.

2. ‘Saya tidak tahu apa-apa tentang investasi’

Ketidaktahuan bukan alasan untuk menghindari investasi. Investor muda punya bertahun-tahun waktu untuk belajar, melakukan riset, dan mengembangkan kemampuan mengenai teknik dan strategi investasi. Banyak informasi tersedia bagi mereka yang peka teknologi, seperti situs-situs keuangan, halaman media sosial, webinar, dan masih banyak platform lainnya yang tersedia secara gratis atau dengan biaya bulanan yang terjangkau.

3. ‘Berinvestasi terlalu berisiko’

Banyak orang muda yang beranjak dewasa sadar akan bahasa dari krisis ekonomi dan dampaknya. Walaupun investasi memang berisiko, investasi bisa dikelola sehingga tidak akan terlalu berisiko, dna hal ini bisa berbeda pada masing-masing individu. Investor muda dengan toleransi risiko rendah dapat memilih portofolio yang lebih konservatif, seperti saham blue-chip dan obligasi. Investor dengan toleransi yang lebih tinggi terhadap risiko bisa masuk ke posisi yang lebih agresif dengan potensi imbalan yang lebih tinggi.

4. ‘Berinvestasi bisa menunggu sampai saya lebih tua’

Kontribusi yang diberikan oleh investor untuk berinvestasi jauh lebih sedikit daripada mereka yang lebih tua. Ini karena kekuatan dari menyicil atau mengumpulkan uang. Seseorang yang memulai investasi di usia 20 dengan investasi Rp 1.000.000 per bulan hingga usia 65 (dengan kontribusi total Rp 540.000.000) akan memiliki lebih dari Rp 2.000.000.000 ketika dia berusia 65, dengan asumsi 5% keuntungan. Jika dia memulai di usia 40, jumlah ini akan jauh berkurang.

5. Investasi adalah untuk orang tua atau tipe-tipe Wall Street

Media telah menggambarkan investor sebagai orang tua yang keriput atau anak muda tipe-tipe Wall Street yang memang haus kekuasaan. Padahal, sebenarnya kebanyakan investor adalah orang-orang biasa, baik tua maupun muda, kaya dan tidak. Meskipun kita sering mendengar ucapan ‘Anda tidak pernah terlalu tua untuk memulai investasi (atau menabung untuk pensiun)’, kebalikan dari hal tersebut juga benar adanya: Anda tidak pernah terlalu muda untuk memulai investasi.

 

Sumber: www.investopedia.com

Tags : investasi