close
menjual saham

Salah satu keputusan tersulit yang harus dibuat oleh investor adalah kapan harus menjual saham mereka. Banyak pembahasan dan buku membahas tentang pembelian: kapan harus membeli, apa yang harus dibeli, dan dimana kita bisa membeli. Tapi mengenai penjualan? Pembahasannya sangat jarang. Sama seperti membeli, saat menjual pun Anda harus punya aturan.

Berikut ini adalah 2 alasan terbodoh yang dilakukan investor dalam menjual saham mereka.

1. Mengikuti pasar selama terjadinya koreksi

Dua emosi yang paling bertanggung jawab atas kerugian investasi yang ketakutan dan keserakahan. Yang pertama sangat berbahaya bagi investor yang membeli saham ritel, yang sensitif terhadap belanja konsumen dan ekonomi. Ketika pasar berpikir bahwa terjadi penurunan, investor ritel yang akan menjadi sama dengan mereka yang tengah berjuang. dan seluruh sektor merosot lebih jauh dari pasar secara keseluruhan. Dalam teori, hal ini menciptakan kesempatan pembelian yang besar untuk saham ritel berkualitas tinggi tetapi dalam kenyataannya sebagian besar dari kita menyerah terhadap harga yang turun tersebut dan akhirnya menjual rugi.

Studi menunjukkan bahwa sebenarnya kecenderungan kita untuk menjual rendah secara langsung terkait dengan kinerja investor yang buruk. Namun, meskipun sadar akan hal ini, kita tetap saja melakukannya karena otak kita telah terprogram untuk mengikuti apa yang dilakukan orang banyak.

Jika Anda mampu memegang saham berkualitas tinggi selama keadaan pasar yang, Anda akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pengembalian yang tinggi.

2. Harganya terlalu tinggi

Percaya atau tidak, salah satu kesalahan investasi yang paling umum adalah menjual saham pemenang terlalu dini. Biasanya, alasan investor untuk menjual saham pemenang adalah sebagai berikut:

“Saya selalu menjual saham saya setelah harganya menjadi dua kali lipat.”
“Saya ingin menjual sekarang karena ingin mengunci keuntungan sebelum harga turun lagi.”
“Saya akan menjual saham ini karena saham ini telah bernilai tiga kali lipat dan tidak bisa lebih tinggi lagi.”

Menjual saham pemenang memang terasa menyenangkan karena Anda pasti merasa untung. Tapi, seperti yang kita lihat begitu sering di ritel, saham besar dapat dan akan naik tanpa batas. Hal ini terjadi pada Amazon.com, Walmart, Home Depot, Chipotle, Nike, dan banyak portofolio saham lainnya.

Kesalahan dalam penjualan ini menggambarkan kelemahan dalam sifat manusia. Kita merasa aman untuk menjual ketika yang lain juga menjual. Kita takut rugi jadi kita ingin cepat-cepat mengunci keuntungan. Jika Anda dapat mengendalikan emosi Anda dan hanya fokus pada kinerja bisnis saham ritel Anda (bukan harga) maka Anda akan membuat keputusan jual yang lebih baik.

Bagi yang masih pemula dalam dunia saham, bisa membaca berbagai istilah saham di sini.

 

Sumber: retailstocks.about.com

Tags : investasisaham