Pencurian identitas merupakan masalah modern, kejahatan yang difasilitasi oleh penggunaan rekening cek, kartu kredit, nomor ID dan sistem komputerisasi perbankan. Korbannya telah banyak dan itu mungkin hanya sebagian dari mereka yang tahu bahwa mereka telah menjadi korban pencurian identitas.
Efek dari pencurian identitas dapat merusak juga. Korban mungkin langsung kehilangan ratusan ribu hingga jutaan rupiah, harus menghabiskan banyak waktu untuk membereskan masalah ini, dan skor kredit yang menjadi buruk. Lebih buruk lagi, beberapa orang menghabiskan beberapa tahun dirugikan akibat pencurian identitas tanpa menyadarinya.
Sayangnya, tidak ada satu cara sederhana untuk melindungi diri terhadap pencurian identitas. Ada banyak jalan yang digunakan oleh pencuri untuk mengumpulkan informasi Anda, dan mereka selalu muncul dengan metode baru setiap saat. Untuk benar-benar mengamankan identitas Anda (dan masa depan keuangan Anda), Anda perlu rencana yang komprehensif dan pola pikir paranoid ketika menyangkut informasi pribadi.
Apa Itu Pencurian Identitas?
Pencurian identitas adalah kejahatan, khususnya penipuan. Penjahat menggunakan informasi pribadi orang lain baik untuk menciptakan identitas palsu atau menggunakan identitas korban untuk melakukan penipuan. Sebagian besar waktu, tujuan dari si pencuri adalah keuangan, misalnya membobol tabungan Anda. Kadang-kadang, informasi yang dicuri digunakan untuk membuat dokumen palsu untuk imigran ilegal, yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja di suatu tempat bahkan jika sebenarnya orang itu tidak bisa masuk ke negara tersebut secara legal.
Bentuk paling sederhana dari pencurian ID adalah pencurian kartu kredit atau buku cek. Pencuri kemudian menggunakan kartu atau menulis cek di akun Anda untuk melakukan pembelian, berharap petugas tidak hati-hati memeriksa tanda tangan atau meminta untuk melihat ID foto. Ini adalah salah satu pencurian identitas tertua di muka bumi.
Pencuri lainnya menggunakan informasi untuk melakukan pembelian kartu kredit palsu tanpa benar-benar mencuri kartu Anda. Pelayan di restoran mungkin menuliskan nomor kartu kredit Anda dan nama Anda. Kemudian, dia mencari alamat Anda, dan membuat beberapa pembelian di akun Anda secara online. Pencuri identitas yang paling jahat dapat menyusup kehidupan keuangan korban sepenuhnya dengan mencuri seluruh data korban.
Pahami Kredit Anda
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk melindungi kredit Anda adalah selalu mewaspadainya. Periksa semua laporan bank dan kartu kredit dengan hati-hati, dan lihat setiap biaya yang mencurigakan. Lacaklah bahkan biaya kecil yang Anda buat. karena kadang-kadang seorang pencuri akan melakukan pembelian kecil pada awalnya untuk melihat apakah rekening tersebut masih aktif. Berhati-hatilah jika tagihan tidak muncul ketika harusnya muncul—seseorang mungkin mencuri email Anda untuk membaca nomor rekening Anda.
Waspadai Pencurian Identitas
Pencurian identitas bisa dilakukan melalui beberapa penipuan online, seperti phishing scam, yaitu ketika Anda menerima e-mail palsu dari bank Anda dengan suatu pesan khusus yang mengatakan mereka membutuhkan Anda untuk memperbarui informasi Anda, dengan link yang mengarahkan ke suatu web palsu.
Scammer juga bisa melacak informaso pribadi Anda melalui social media, seperti Facebook, Twitter, atau mungkin juga dari blog.
Sumber: electronics.howstuffworks.com