Mungkin Anda termasuk salah satu wanita yang sering mengalami kulit kepala gatal. Rasa gatal ini mungkin muncul saat Anda melewatkan satu atau dua hari keramas atau rasa atau gatal persisten yang meninggalkan bintik-bintik putih di seluruh bahu Anda. Apapun itu, rasa gatal di kulit kepala sangatlah menganggu.
Walaupun musim kemarau dan panasnya suhu ruangan bisa meningkatkan rasa gatal pada kulit kepala Anda, rasa gatal ini akan tetap ada pada musim penghujan atau pada saat suhu udara sejuk sekalipun jika Anda tidak mencoba mengatasinya. Dan jika dibiarkan, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan rambut Anda.
Kulit Kepala Gatal Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut
Seorang ahli kecantikan rambut mengatakan bahwa rambut memiliki siklus. Pada tingkat yang ringan, kulit kepala yang tidak sehat dapat mengganggu siklus itu sehingga rambut tidak melalui proses ‘tumbuh’ dan rontok lebih sering daripada biasanya. Pada tingkat yang lebih serius, peradangan kulit kepala dapat mengganggu siklus dengan sangat parah yang berkontibusi pada kerontokan rambut parah. Dan jika Anda memang rawan rambut rontok, kulit kepala yang gatal ini akan memperparah keadaan.
Tips Mengatasi Kulit Kepala Gatal
Namun, Anda tak perlu khawatir berlebihan karena sebenarnya kulit kepala yang gatal adalah salah satu masalah rambut yang biasa terjadi. Dan ada banyak cara untuk mengatasinya. Disarankan Anda sering keramas (setiap hari), tapi hal ini tidak selalu cocok untuk diterapkan pada setiap individu.
Tapi, Anda bisa melakukan keramas sesering mungkin guna menghilangkan sebum yang menumpuk di kulit kepala. Hal ini tidak akan serta merta menghilangkan serpihan-serpihan kulit kepala (ketombe), tapi hal ini akan meningkatkan efektivitas dari kulit kepala yang kering. Hal ini juga akan meningkatkan performa dari metode penghilang ketombe yang sedang Anda terapkan. Penjelasannya adalah bahwa jika ada lapisan sebum pada kulit kepala Anda, perawatan topikal Anda tidak akan dapat menembus.
Apabila Anda bermasalah dengan keramas terlalu sering, mungkin Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Sumber: www.womenshealthmag.com