Tidur berjalan adalah gangguan tidur yang menyebabkan orang terbangun dan berjalan dalam keadaan tidur. Hal ini biasanya terjadi ketika orang berpindah dari keadaan tidur lelap (deep sleep) menuju tahapan tidur yang lebih ringan atau keadaan terjaga. Orang yang tidur berjalan tidak bisa merespon ketika hal ini sedang berlangsung dan biasanya tidak bisa mengingatnya. Dalam beberapa kasus, orang tersebut mungkin berbicara hal-hal yang tidak masuk akal.
Tidur berjalan biasanya terjadi dalam masa kanak-kanak, antara usia 4 sampai 8 tahun. Namun, hal ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Gejala Tidur Berjalan
Ketika seseorang tidur sambil berjalan, mereka biasanya berjalan dengan tenang di sekitar kamar mereka. Atau mereka mungkin berlari atau berusaha untuk ‘kabur’. Biasanya mereka tidur dengan mata terbuka dan tatapan berkaca-kaca saat dia menjelajah rumah. Jika Anda menanyainya, dia akan merespon dengan lambat atau tidak merespon sama sekali. Jika Anda mengembalikannya ke tempat tidur tanpa membangunkannya, kemungkinan besar dia tidak akan mengingat peristiwa tersebut.
Pada anak yang lebih besar, biasanya mereka akan cenderung mudah tersadar pada saat peristiwa berjalan tersebut.
Penyebab Tidur Berjalan
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidur berjalan.
Hal ini bisa diturunkan dalam keluarga. Kembar identik lebih mungkin untuk berjalan dalam tidur. Jika Anda memiliki orang tua, saudara, atau adik yang tidur berjalan, kemungkinan bagi Anda untuk tidur berjalan akan 10 kali lebih besar daripada mereka yang berasal dari keluarga yang tidak mengidap gangguan tidur ini.
Anda kemungkinan juga akan mengalami gangguan tidur jika Anda:
– kurang tidur
– berada di jadwal tidur yang berantakan
– stres
– mabuk
– mengkonsumsi obat seperti obat penenang hipnotik(yang membuat Anda bisa relaksasi atau tidur), neuroleptik (digunakan untuk mengobati psikosis), stimulan (yang meningkatkan aktivitas), dan antihistamin (digunakan untuk mengobati gejala alergi).
Kondisi kesehatan yang dikaitkan dengan tidur berjalan, meliputi:
– masalah irama jantung
– demam
– mulas
– asma di malam hari
– kejang di malam hari
– apnea obstruktif (suatu kondisi di mana Anda secara singkat berhenti bernapas saat tidur)
– sindrom kaki gelisah
– gangguan kejiwaan, misalnya, gangguan stres pasca trauma, serangan panik, atau keadaan disosiatif, seperti gangguan kepribadian ganda.
Sumber: www.webmd.com