close
Gaya HidupInfo

4 Alasan Kesenjangan Pendapatan bisa Membahayakan Pernikahan Anda

kesenjangan pendapatan dalam keluarga

Uang adalah penyebab utama dari pertengkaran pasangan yang sudah menikah. Kesenjangan pendapatan, dimana satu orang memiliki pendapatan yang jauh di atas satu orang lainnya, bisa menimbulkan beban stres yang luar biasa. Jika Anda termasuk pasangan yang seperti ini, berikut ini adalah alasan mengapa kesenjangan pendapatan bisa merusak pernikahan Anda.

1. Berpegang pada pembagian peran gender yang kuno

Sekarang ini, wanita cenderung memiliki pendidikan dan gaji yang lebih tinggi dibandingkan pasangannya. Namun, dalam suatu hubungan dimana wanita juga adalah pencari penghasilan, wanita tetap memikul tanggung jawab rumah tangga lebih banyak daripada pria. Hal ini menimbulkan ketidaksetaraan. Inilah alasan banyak terjadi perceraian pada pasangan dengan wanita yang memiliki penghasilan lebih besar.

Ketimpangan ini diperparah karena adanya ketidaknyamanan untuk membicarakannya dan memilih pembagian yang sama seperti para orangtua Anda. Berdiskusi mengenai peran gender dan keuangan sangat penting dalam pernikahan. Ekspektasi gender yang usang dan tidak masuk akal tidak boleh mendikte apa yang terjadi dalam pernikahan Anda.

2. Menggunakan gaji sebagai pengungkit

Bagi banyak orang, uang sama halnya dengan kekuasaan. Jadi, ketika salah satu pasangan menghasilkan lebih banyak dari lainnya, penghasilan keuangan yang lebih tinggi menjadi pembuat keputusan, entah itu mengenai liburan, apa yang harus dibeli untuk makan malam, jenis rumah yang ditinggali, jenis hobi yang digandrungi, dll. Ketidakseimbangan kekuatan inilah yang membuat hubungan menjadi tak sehat.

Bahaslah pengeluaran menengah hingga pengeluaran besar dengan pasangan Anda sebelum mengambil keputusan. Selama Anda berbagi rumah tangga Anda, rumah tangga juga akan menjadi milik pasangan Anda.

3. Bersikap penuh pembelaan karena memiliki penghasilan yang lebih rendah

Memiliki penghasilan yang lebih rendah bisa membuat Anda merasa seolah-olah Anda tidak penting, karena gaji satu orang lah yang membiayai kehidupan rumah tangga. Hal ini dapat menyebabkan kebencian, atau lebih buruk, ketergantungan pada pasangan untuk membantu Anda secara finansial.

Hanya karena perhitungan presentase pendapatan Anda lebih kecil dalam keuangan rumah tangga secara keseluruhan, tidak berarti bahwa peran Anda dalam pernikahan menjadi lebih kecil. Biasanya akhirnya akan ada yang memutuskan untuk tinggal di rumah dan menjaga anak-anak. Tapi ingat, kontribusi untuk rumah tangga tidak diukur dengan pendapatan.

4. Membiarkan uang menentukan kelayakan pasangan Anda

Cara termudah untuk menghindari perkelahian adalah untuk menetapkan kontribusi keuangan pada skala proporsi yang tersesuaikan. Alih-alih membagi 50:50, Anda bisa membagi sesuai dengan yang mampu dibayarkan oleh Anda dan pasangan. Atau mungkin bisa dilakukan kesepakatan baru: salah satu membayar kebutuhan sehari-hari, lainnya membayar sewa dan tagihan.

 

Sumber: www.wisebread.com

Tags : perencanaanpernikahan