close
keuangan pengantin baru

Berikut ini adalah tips keuangan untuk pasangan yang baru menikah.

1. Bicarakanlah mengenai tujuan keuangan, kenangan, serta kebiasaan

Yang perlu Anda bicarakan dengan pasangan adalah tujuan, mimpi, dan visi Anda untuk masa depan. Bicarakan tentang orangtua Anda: apakah mereka pernah bertengkar mengenai masalah keuangan, apakah mereka boros, dll. Bicarakan juga mengenai kebiasaan keuangan Anda: apakah Anda hidup dari gaji ke gaji, apakah Anda orang yang hemat, dll. Jika ada perbedaan, saling sesuaikan satu sama lain untuk masa depan pernikahan Anda.

2. Perhitungkan semua angka

Hitung semua dokumen keuangan Anda, termasuk aset seperti tabungan, pensiun, properti, dan hutang seperti cicilan mobil, utang kartu kredit, dll. Kemudian tentukan kekayaan bersih Anda dengan mengurangkan utang pada aset Anda. Jika sudah, beberkan pendapatan satu sama lain.

3. Tetapkan tujuan keuangan

Atur tiga macam tujuan: dana darurat (tiga sampai enam bulan dari tagihan penting), tujuan jangka satu atau lima tahun seperti DP atau wisata, dan tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak dan pensiun. Jangan masukkan semua uang Anda ke dalam rekening pensiun karena ketika menarik, kemungkinan Anda akan kena penalti. Bergantung pada situasi Anda, Anda mungkin butuh penasihat keuangan.

4. Buatlah anggaran

Tambahkan biaya-biaya penting ke dalam anggaran, seperti perumahan, transportasi, utilitas, bahan makanan dan pengeluaran rekreasional seperti gym, shopping, entertainment, dll. Jika Anda tidak yakin berapa banyak yang Anda habiskan pada berbagai kategori, lacak pengeluaran Anda setidaknya satu bulan sebelumnya. Beberapa ahli menyarankan untuk menyisakan 20% dari total pendapatan Anda yatu 10% untuk dana darurat dan 10% untuk pensiun. Jika pengeluaran Anda lebih dari 80%, cobalah untuk berhemat dengan mengubah kebiasaan, seperti berhenti berlangganan TV kabel atau sesedikit mungkin makan di luar rumah.

5. Putuskan cara mengatur akun Anda

Anda dapat memiliki 1. rekening bersama, 2. gabungan dari rekening bersama dan terpisah, atau 3. rekening terpisah. Kebanyakan pasangan memilih nomor 1 atau 2. Namun, pada beberapa kondisi, seperti orang yang menikah di usia tua, orang yang telah bercerai, atau pasangan dimana seorang diantaranya memiliki hutang akan memilih jenis rekening nomor 3. Jika kebiasaan belanja Anda dan pasangan sangat berbeda, opsi nomor 2 lah yang paling cocok.

6. Tentukan pembayar tagihan dan pertemuan mingguan atau dua mingguan untuk membahas keuangan

Satu orang diberi tugas untuk membayar tagihan tetapi yang lain harus mengetahui segala hal mengenai keuangan keluarga. Jadi pastikan untuk melakukan pertemuan guna membahas keuangan. Lihatlah apakah keuangan dan kebiasaan belanja masih di dalam lajur untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

7. Tetapkan ambang batas minimum untuk membicarakan sebuah pengeluaran yang besar

Pengeluaran Rp 200.000 tentu tak masalah bagi pasangan Anda. Tapi bagaimana jika pasangan harus mengeluarkan uang senilai Rp 10.000.000? Anda mungkin merasa kesal. Jadi, buatlah kesepakatan bahwa untuk pengeluaran di atas jumlah tertentu, pasangan lain berhak mendapatkan penjelasan.

Ingat, jangan pernah biarkan uang menghancurkan pernikahan Anda.

 

Sumber: www.forbes.com

Tags : perencanaanpernikahan