Setelah sebelumnya pernah dibahas mengenai 6 risiko investasi, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai 5 risiko investasi lainnya yang patut Anda ketahui sebelum mencoba untuk melakukan investasi.
7. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko likuiditas mengacu pada kemungkinan bahwa investor mungkin tidak dapat membeli atau menjual investasi ketika diinginkan atau dalam jumlah yang cukup karena peluang terbatas. Sebuah contoh yang baik dari risiko likuiditas adalah penjualan real estat. Dalam kebanyakan kasus, akan sulit untuk menjual properti sewaktu-waktu dibutuhkan, tidak seperti halnya saham dan surat berharga.
8. Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko pasar, juga disebut risiko sistematis, adalah risiko yang akan mempengaruhi semua surat berharga dengan cara yang sama. Dengan kata lain, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh diversifikasi. Ini adalah poin penting untuk dipertimbangkan saat Anda mempertimbangkan reksadana, yang menarik sebagian besar karena reksadana adalah cara cepat untuk diversifikasi.
9. Risiko Reinvestasi (Reinvestment Risk)
Dalam lingkungan suku bunga menurun, pemegang obligasi yang akan mengalami tenggat atau penarikan akan menghadapi masalah yang sulit untuk berinvestasi di obligasi dengan tingkat suku bunga yang sama atau lebih besar dari obligasi yang ditebus. Akibatnya, mereka seringkali terpaksa untuk membeli surat berharga yang tidak memberikan tingkat pendapatan yang sama, kecuali jika mereka mengambil lebih banyak kredit atau risiko pasar dan membeli obligasi dengan peringkat kredit yang lebih rendah. Situasi ini dikenal sebagai risiko reinvestasi yaitu risiko bahwa jatuhnya suku bunga akan menyebabkan penurunan arus kas dari investasi ketika pembayaran pokok dan bunga diinvestasikan kembali pada tingkat yang lebih rendah.
10. Risiko Sosial/Politik/Legislatif (Social/Political/Legislative Risk)
Risiko yang terkait dengan kemungkinan nasionalisasi, tindakan pemerintah yang tidak menguntungkan atau perubahan sosial yang mengakibatkan hilangnya nilai disebut risiko sosial atau politik. Karena Kongres AS memiliki kekuatan untuk mengubah undang-undang yang mempengaruhi surat berharga (di Amerika Serikat), setiap keputusan yang menghasilkan konsekuensi yang merugikan juga dikenal sebagai risiko legislatif.
11. Risiko Mata Uang/Nilai Tukar (Currency/Exchange Rate Risk)
Risiko mata uang/nilai tukar adalah bentuk risiko yang timbul dari perubahan harga satu mata uang terhadap yang lain. Fluktuasi konstan dalam mata uang asing dapat menambahkan risiko pada nilai keamanan.
Sumber: www.investopedia.com