Ketika kita memiliki hasrat untuk menggapai sesuatu yang besar, kita pasti punya niat yang besar pula. Kita membayangkannya setiap hari, kita membicarakannya dengan teman dan keluarga, dan kita bahkan melakukan riset mengenai hal tersebut. Kita kemudian berkata “Saya akan meraihnya”. Tapi, kita tidak pernah benar-benar melakukannya.
Ketika motivasi muncul, Anda merasa bisa melakukan apapun. Namun, kita sering tak bisa mempertahankan motivasi. Padahal, sebenarnya motivasi bisa kita munculkan dalam diri. Berikut ini adalah alasan mengapa Anda tak dapat mempertahankan motivasi dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Tak ada rencana
Tanpa arah navigasi, Anda tidak bisa sampai ke tujuan Anda. Tanpa instruksi arsitektur, Anda juga tak akan bisa membangun sebuah rumah. Tanpa resep, kue yang enak pun tak akan jadi. Anda dapat mencoba, tapi kemungkinan Anda akan mengeluarkan lebih banyak upaya. Anda bisa saja gagal atau berhenti mencoba karena kelelahan. Hal yang sama berlaku untuk pencapaian tujuan jangka panjang.
Cara mengatasinya: Anda membutuhkan perincian, yang idealnya dibuat secara tertulis. Perincian ini berlaku baik untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Perincian ini diikuti dengan aksi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam proses ini, Anda pasti akan mendapatkan imbalan. Jika imbalan tidak segera Anda dapat dalam beberapa bulan atau tahun ke depan, motivasi Anda pasti akan hilang. Untuk itu, Anda perlu imbalan jangka pendek untuk menjaga agar motivasi tetap menyala.
2. Gangguan
Kita tinggal di suatu lingkungan yang penuh dengan gangguan. Entah itu notifikasi tak berujung dari smartphone Anda, atau rentetan film baru yang menggoda untuk ditonton. Gangguan ini mencoba menggoda Anda dan menarik Anda dari tujuan Anda.
Cara mengatasinya: Singkirkan semua gangguan yang menyerang Anda: hapus aplikasi game dari ponsel Anda, logout dari media sosial Anda, pekerjaan orang lain untuk pekerjaan rumah yang menyita waktu, dll.
3. Kerugian
Semua orang tahu bagaimana rasanya ketika tantangan dan ketidaksempurnaan mulai mendatangi kita. Kita akan merasa semua hal berantakan, melelahkan, dan tidak menyenangkan. Anda merasa bahwa semuanya tidak layak dikerjakan untuk meraih tujuan Anda. Akhirnya, Anda menunda-nunda apa yang harus Anda kerjakan, dan Anda meyakinkan diri Anda bahwa Anda tak cukup bisa melakukannya.
Cara mengatasinya: Ubah mindset Anda. Anda harus melihat kesalahan dan kegagalan sebagai cara untuk belajar dan menjadi lebih baik. Kesuksesan bukan hanya keberuntungan. Kesuksesan adalah sebuah mindset untuk berkembang.
4. Motivasi negatif
Motivasi negatif ini bisa membahayakan. Anda ingin menurunkan berat badan Anda karena ingin menghindari terserang penyakit jantung. Atau Anda mencari pekerjaan baru untuk menghindari bos yang menyebalkan. Motivasi negatif seperti ini bisa bekerja untuk jangka pendek, tapi malah bisa menyebabkan kegagalan pada jangka panjang.
Cara mengatasinya: Gunakan motivasi positif dengan melihat pada apa yang Anda raih, bukan apa yang ingin Anda hindari.
5. Motivasi ekstrinsik
Jika Anda termotivasi secara ekstrinsik, Anda tergantung pada dunia luar untuk memetik hasil usaha Anda. Motivasi seperti ini termasuk pujian dari orang lain, uang, barang-barang material, penurunan berat badan yang ditunjukkan oleh skala atau hal lain yang tidak berasal dari dalam diri Anda, dll. Hampir seperti motivasi negatif, hal ini hanya berhasil untuk jangka pendek.
Cara mengatasinya: Identifikasi hal-hal yang menurut Anda memuaskan yang berkaitan dengan tujuan Anda, terlepas dari hal-hal eksternal. Jika Anda dapat menemukan kepuasan pribadi, Anda akan tetap termotivasi selama jangka panjang.
Anda ingin tahu cara lain mempertahankan motivasi? Baca di sini.
Sumber: www.care2.com