Laporan terbaru dari Centre for Entrepreneurs menunjukkan adanya perbedaan mencolok antara ambisi pengusaha lelaki dan perempuan di Inggris.
Kurang dari 18% pengusaha lelaki di Inggris menyebutkan mereka sangat ingin atau sangat ingin sekali , memulai bisnis lain dalam tiga tahun ke depan. Sementara, untuk jawaban yang sama, terdapat 47% pengusaha perempuan. Perbedaan ini sepertinya tidak hanya berlaku di negara tersebut. Laporan ini juga menunjukkan 69% eksekutif wanita kelas C sangat ingin atau sangat ingin sekali memulai usaha baru, dan hanya 29% laki-laki menunjukkan mindset yang sama.
Aspek lain dari penelitian juga meneliti sikap sikap pria dan wanita terhadap risiko, dan hasilnya menunjukkan bahwa pengusaha wanita lebih bersedia untuk mengidentifikasi serta mengambil risiko dalam bisnis.
– 91% perempuan dan 86% pria melaporkan bahwa orang lain menggambarkan mereka sebagai orang yang tak kenal takut dalam menghadapi kegagalan.
– 87% perempuan dalam kelompok ini melihat diri mereka sebagai pengambil risiko keuangan, dibandingkan dengan pria yang hanya 73% saja.
– 80% wanita mengatakan mereka melihat peluang di mana orang lain mungkin melihat risiko, dan hanya 67% pria melaporkan hal yang sama.
Namun, mengapa stereotip yang beredar melawan hampir semua dari hasil penelitian ini? Salah satu alasannya adalah beberapa embel-embel yang disematkan untuk para pengusaha perempuan, antara lain ‘mumpreneurs’, ‘fempreneurs’, atau bahkan ‘lipstick entrepreneurs’.
Penggunaan istilah tersebut semakin menguatkan bahwa entrepreneurship adalah bidang untuk para lelaki. Stereotip tersebut tentu memiliki dampak. Sebagian besar perempuan yang diwawancarai untuk penelitian ini tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai ‘entrepreneur’, karena merasa istilah ini terlalu mengandung banyak muatan. Mereka lebih menyukai istilah ‘fonder’ (pendiri) atau ‘business owner’ (pemilik bisnis).
Menurut para pengusaha perempuan tersebut, yang penting bukannya menjadi sosok entrepreneur yang terkenal, tetapi tentang bagaimana caranya menciptakan bisnis yang menguntungkan dan dan memberikan stabilitas bagi karyawan mereka. Hal ini merupakan isu yang sangat penting untuk perekonomian Inggris karena jika ada banyak pengusaha wanita memulai usaha sebesar jumlah lelaki yang memulai usaha maka akan lahir sekitar satu juta pengusaha baru di Inggris.
Sumber: www.virgin.com/entrepreneu
