Berikut ini adalah beberapa trik fotografi dengan iPhone yang Anda mungkin belum tahu.
Fitur ini termasuk fitur iPhone yang tak banyak diketahui orang. Anda bisa menggunakan tombol volume untuk mengambil gambar, hampir sama saja dengan menekan tombol shutter di kamera. Ini lebih mudah, khususnya untuk selfie, daripada menekan tombol di layar. Dan jika Anda punya earphone, tombol volume di earphone juga bisa dimanfaatkan jadi Anda bisa selfie tanpa tangan yang terlihat menjulur.
Pada lock screen, ada ikon mungil berbentuk kamera kecil di kanan bawah. Gesek ikon tersebut dan kamera akan terbuka.
Anda ingin selfie dengan cara lain? Gunakan timer. Cukup klik ikon jam kecil di bagian kanan atas dan atur waktu yang diinginkan. Dan yang perlu Anda lakukan adalah memegang telepon Anda, berpose, dan tunggu hingga tombol shutter berbunyi.
Jika Anda ingin mengambil serangkaian foto secara berurutan (ideal jika Anda berada di sebuah kegiatan yang menuntu kecepatan atau ketika Anda di kendaraan), Anda bisa menggunakan mode burst: tekan dan tahan tombol shutter dan foto yang banyak akan diambil sampai Anda melepaskannya.
Untuk memastikan foto Anda tajam dan fokus, tekan bagian apa pun dari layar subjek utama Anda. Ini juga pas jika Anda ingin mengambil foto close-up yang dekat dengan kamera, dengan latar belakang kabur.
Ketika Anda menekan pada gambar untuk fokus, gambar matahari akan muncul di samping kotak. Anda dapat menggeser ke atas atau bawah untuk mengubah kecerahan gambar.
HDR akan memberi Anda kualitas gambar yang lebih bagus. Cukup klik HDR kecil di bagian atas layar kamera. Kadang hasilnya seperti terlalu banyak saturasi dan tidak nyata, jadi hati-hati saat menggunakannya. Fitur ini ideal untuk gambar dengan banyak tingkat cahaya yang berbeda (matahari dan bayangan di musim panas, matahari terbenam, dll).
Buka settings dan gulir ke bawah ke menu Photos & Camera dan nyalakan ‘Grid’. Akan muncul garis-garis pada foto Anda. Dalam fotografi, ada teori bahwa gambar terlihat lebih baik (lebih berseni) ketika subjek Anda terletak sepertiga dari tampilan, entah di kiri atau kanan.
Fitur zoom tidak begitu bagus pada iPhone karena kualitas gambar akan sangat berkurang. Anda cukup memotret seperti biasa. Pada hasil foto, Anda baru bisa zoom lalu crop. Dengan cara ini kualitas gambar akan lebih bagus.
Ada banyak cara untuk memanfaatkan fitur panorama, misalnya untuk menduplikasi foto seseorang dalam satu jepretan. Anda bisa mencari tutorialnya di youtube atau pinterets.
Sumber: www.cosmopolitan.co.uk
]]>Berikut ini adalah tips untuk menggunakan pencahayaan yang tepat untuk hasil foto yang lebih baik.
Dengan mengambil foto di luar ruangan, Anda akan mendapatkan salah satu sumber cahaya terbaik: matahari. Sinar matahari biasanya melimpah dan hangat, yang akan membuat siapapun terlihat bagus. Namun, ketika memotret di luar ruangan, Anda tetap harus mengikuti aturannya.
Pertama, hindari memotret pada hari yang cerah tanpa mendung karena cahaya yang terlalu berlebihan akan menyilaukan obyek Anda. Dan cahaya yang banyak akan menghasilkan bayangan yang banyak juga. Jika memotret banyak orang, bisa-bisa bayangan 1 orang akan jatuh ke bayangan orang di sampingnya. Hari yang berawan adalah saat yang tepat untuk mengambil foto di luar karena awan akan meredam cahaya, melembutkannya, dan menampilkan warna yang indah. Dan cahaya yang telah diredam ini akan menghasilkan bayangan yang lebih sedikit. Jika Anda harus mengambil gambar pada hari yang cerah, cobalah untuk menghindari mengambil gambar di tengah hari, ketika matahari sedang sangat terang. Pada hari cerah, Anda juga bisa memanfaatkan pohon rindang misalnya, untuk meredam cahaya.
Anda mungkin tidak dapat mengontrol sumber cahaya Anda, tetapi Anda dapat mengontrol posisi Anda dan subjek Anda. Posisikan agar cahaya jatuh di sisi subjek Anda. Jika cahaya berada di belakang subjek, Anda hanya akan melihat siluet. Di sisi lain, jika subjek Anda menghadap cahaya, dia kemungkinan akan menyipitkan mata. Plus, cahaya yang langsung mengenai subjek akan menghasilkan gambar yang tak menarik. Jika dari samping, cahaya tidak akan terlalu terang sehingga tidak tercipta bayangan. Lebih baik lagi jika cahaya berada di kedua sisi subjek, dengan sama terangnya, sehingga Anda akan dapat melihat subjek dengan jelas.
Jika Anda tak bisa mendapatkan cahaya, flash bisa digunakan untuk menambahkan cahaya, asal Anda bisa menggunakannya dengan tepat. Anda tidak harus bergantung pada flash untuk menerangi daerah pemotretan Anda. Sebaliknya, gunakan flash untuk mengisi cahaya dalam sebuah adegan guna menghilangkan bayangan.
Anda juga mungkin diharuskan menggunakan pengaturan flash yang berbeda untuk situasi yang berbeda. Beberapa kamera dilengkapi flash yang mampu mengurangi red eye, yang memberi satu cahaya sebelum foto diambil, dan satu cahaya saat foto diambil. Dan subjek pun harus berada pada jarak yang benar agar flash bisa bekerja dengan baik.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa awan dan pohon adalah diffuser alami. Namun, Anda juga bisa membuatnya sendiri. Jika Anda berada di dalam dan hanya memiliki satu sumber cahaya yang keras, seperti lampu, letakkan selembar kertas di atasnya. Jika Anda berada di luar, payung berwarna terang yang diposisikan antara subjek dan matahari dapat meredakan cahaya—pastikan payung itu sendiri tidak berada dalam bingkai foto Anda.
Selain diffuser, Anda juga bisa menggunakan reflector, untuk mengurangi bayangan dan meningkatkan cahaya dalam sebuah foto. Jika Anda pernah melihat pemotretan profesional, Anda mungkin melihat fotografer atau asisten fotografer menggunakan kain putih atau logam yang dibentangkan di atas bingkai untuk memantulkan cahaya ke subjek. Anda dapat melakukan hal yang sama. Sebuah taplak meja putih dapat memantulkan cahaya ke subjek (ini adalah tip besar jika Anda mengambil foto dengan cahaya lilin). Jika Anda berada di luar, tutup pendingin berwarna putih yang ditempatkan di bawah subjek bisa memantulkan cahaya ke atas.
Di banyak kesempatan, ketika memotret pada dalam cahaya redup, Anda tidak ingin menggunakan flash. Flash hanya akan menerangi sebagian kecil dari foto tersebut, dan mungkin akan ada terlalu banyak perbedaan antara daerah yang di-flash dan sisa gambar. Jika Anda tidak dapat menambahkan lebih banyak cahaya untuk sebuah adegan, untuk membawa cahaya yang ada masuk ke dalam lensa kamera. Itu berarti kecepatan rana lebih lambat dan bukaan yang lebih lebar. Untuk banyak orang yang menggunakan kamera point-and-shoot, itu artinya Anda harus menempatkan kamera pada modus cahaya redup atau malam.
Ketika kamera Anda berada pada modus ini, shutter tetap terbuka lebih lama dari biasanya. Itu berarti bahwa gerak apapun atau gerakan kamera Anda, akan tertangkap sebagai gerakan blur dalam gambar Anda. Jika memotret pada cahaya redup, usahakan kamera tak bergerak, dengan menggunakan alat seperti tripod misalnya, atau letakkan lengan pada daerah yang stabil.
Namun, jika Anda tidak memiliki kamera profesional, untuk mendapatkan gambar yang bagus pun bisa dilakukan melalui smartphone Anda.
Sumber: electronics.howstuffworks.com
]]>