1. Tetap terhubung

Tampaknya hidup kita sekarang memang tak bisa lepas dari ponsel, smartphone, atau Skype. Sebelum Anda meninggalkan rumah, cari tahu apakah ponsel Anda memiliki kemampuan roaming di tempat tujuan Anda, terutama jika Anda pergi ke luar negeri. Jika tidak, atau jika biaya roaming-nya sangat mahal, sewalah ponsel setelah Anda tiba (atau belilah SIM card internasional jika Anda memiliki telepon GSM unlocked). Smartphone yang dilengkapi dengan GPS atau peta online adalah pilihan yang baik bagi Anda yang menyetir kendaraan sendiri.

2. Beritahukan itinerary kepada orang-orang dekat

Secara teratur memberitahukan kemana Anda akan pergi, entah itu ke teman, keluarga di rumah, atau pemilik penginapan atau hostel Anda, sangatlah disarankan. Ketika bepergian sendirian ke taman atau hutan belantara, selalu kabarkan kepada seseorang kapan Anda diharapkan harus kembali dan rute yang akan Anda lalui—dan berusahalah untuk mematuhinya. Ini sangat penting jika terjadi apa-apa pada Anda, misalnya tersesat di dalam hutan.

3. Simpan uang, kartu kredit, dan paspor di tempat terpisah

Simpan sedikit uang dan kartu kredit di dompet atau tas, dan uang atau kartu tambahan di saku atau kantong. Ketika jalan-jalan, bawalah hanya salinan dari halaman data paspor Anda dan biarkan paspor terkunci aman di hotel atau hostel Anda. Ada baiknya Anda meninggalkan salinan paspor untuk mereka yang di rumah. Pada hari perjalanan, bawalah paspor Anda secara terpisah dari uang dan kartu kredit Anda.

4. Pelajari tujuan Anda

Pastikan Anda memahami masalah keamanan serta adat istiadat dan etiket setempat, khususnya yang berkaitan pakaian. Jika ragu, pilihlah yang konservatif. Wisatawan perempuan harus tahu sebelumnya bahwa pelecehan bisa terjadi di manapun, dan Anda harus memperhatikan pakaian Anda di manapun termasuk di kendaraan umum. Catatlah nomor lokal untuk panggilan dalam keadaan darurat.

5. Pastikan penginapan, hotel. atau hostel Anda aman

Pastikan pintu Anda terkunci, dengan rantai keamanan terikat. Jauhilah ruangan yang dekat atau rawan dengan tindakan kejahatan, seperti dekat lift misalnya. Jauhi lantai satu dimana orang mungkin masuk lewat jendela. Jangan membuka pintu jika Anda tidak janjian ketemuan dengan siapapun.

6. Jagalah kesehatan

Minumlah air secara teratur. Bawalah obat-obatan yang pas untuk situasi Anda. Misalkan Anda ke gunung dan mungkin digigit ular, Anda mungkin perlu semacam obat penawar. Bawa pasokan tambahan dari obat resep untuk keadaan darurat. Bawa hand sanitizer untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dimanapun Anda berada.

7. Tetaplah waspada

Traveling sendirian tidak berarti meringkuk di kamar hotel. Anda bisa berpetualang kemanapun. Tapi jangan biarkan diri Anda jadi lengah dengan terlalu banyak memotret dengan kamera atau smartphone Anda misalnya.

Sumber: travel.aarp.org

1. Orang akan mulai ikut campur urusan Anda

Berdasarkan pengalaman Annie Davalle, ketika dia sedang sendirian di suatu bar atau restoran, akan ada lelaki yang mendekat dan menceritakan bahwa mereka masih single, karena lelaki itu berpikir bahwa Annie kesepian atau mungkin dia malah berpikir bahwa Annie adalah pelacur. Orang yang tidak bertujuan negatif atau warga setempat yang peduli biasanya juga menanyakan beberapa hal: apakah kamu ditinggalkan temanmu? Apakah kamu orang baru di daerah sini dan tidak tahu arah? Kenapa harus liburan sendirian?’. Anda tidak perlu menanggapinya dengan terlalu parah. Kemukakan pendapat Anda dan itu cukup.

2. Anda mungkin akan melakukan hal yang tak pernah Anda pikirkan bisa melakukannya sendirian

Sandra Roldan bercerita bahwa setelah jobless selama 4 tahun, dia memutuskan untuk traveling ke Berlin dan Praha sendirian. Dan itu adalah pengalaman pertamanya ke luar negeri sendirian. Dia tersesat beberapa kali, memutari kota ke sana kemari. Ketika akan ke Berlin, dia ternyata telah ketinggalan kereta padahal itu kereta terakhir hari itu. Karena tak punya uang untuk menginap di hotel, dia memutuskan untuk berkeliling kota dan akhirnya dia tidur di taman selama beberapa jam setelah subuh.

3. Anda akan mengalami kesenangan yang berbeda dengan kesenangan bersama teman-teman Anda

Lisa Chudnofsky merasa jengah dengan kehidupan dan pekerjaannya ketika dia memutuskan untuk traveling sendirian di usia 25. Dia memutuskan untuk ke New Mexico selama seminggu. Dalam waktu seminggu itu, dia telah mendaki gunung, berenang di air panas alami, melihat beberapa seni yang indah, makan makanan enak, hampir digigit ular, didetoksifikasi dari semua jenis anggur yang pernah dia minum, dan bertemu seorang pria lebih muda yang membuatnya bersemangat.

4. Menari koper itu berat

Ketika sedang dalam perjalanan sendirian, Christina Heiser tidak sadar bahwa dia akan mengalami banyak hal tak menyenangkan. Dia harus melakukan semua sendiri, termasuk menarik kopernya yang berat. Jadi, dia bisa mengambil hikmahnya. Jika traveling sendirian, usahakan membawa barang sesedikit mungkin.

5. Sendirian ternyata tak semengerikan itu

Menurut Christina Belin, solo traveling bisa membuat Anda jatuh cinta kepada diri sendiri. Selama ini dia selalu ketakutan untuk melakukan segala sesuatu sendirian. Tapi ketika memutuskan untuk traveling sendirian, dia akhirnya dipaksa untuk pergi ke suatu tempat dan mengeksplorasinya sendirian. Dan ternyata, dia merasa nyaman bisa sendirian seperti itu.

6. Anda harus siap ditatap banyak mata

Ketika sedang travelung sendirian, Jen Ator merasakan suatu hal yang kurang menyenangkan. Pada malam terakhirnya saat traveling sendirian di pantai, dia makan malam hingga larut malam di sebuah restoran. Dia sedang keasikan dengan dirinya, makanannya, dan jurnalnya, ketika tiba-tiba dia mendengar seseorang di belakangnya menyebutkan “Forgetting Sarah Marshall’. Yang artinya, dia adalah Jason Segel yang kesepian, yang pergi liburan ke pantai setelah putus dengan pacarnya. Ya, anggap saja mereka tengah ngobrol mengenai film favorit mereka. Ya, akhirnya Jen memutuskan untuk tetap menikmati malamnya tanpa menghiraukan mereka.

Oh ya, saat traveling dan Anda haid, jangan sampai hal itu mengganggu aktivitas Anda. Baca tipsnya di sini.

Sumber: www.womenshealthmag.com

1. Makan sendirian

Ketika traveling sendirian, Anda tak akan punya teman untuk berbagai aktivitas, termasuk makan. Kadang hal ini bisa menimbulkan kegelisahan, terutama pada awal Anda melakukan solo traveling. Namun, nantinya Anda akan mulai terbiasa dengan hal ini. Paksalah diri Anda untuk keluar makan sendirian saat traveling. Mampirlah ke suatu restoran, walaupun Anda sedang sendirian. Nanti, Anda malah akan berkesempatan untuk bertemu orang-orang baru saat berada di restoran. Bahkan, ada kesempatan untuk makan bareng mereka.

2. Tidak ada sokongan

Traveling sendirian berarti tidak ada orang lain yang akan membantu Anda seumpama terjadi sesuatu dengan Anda. Hal ini termasuk membaca peta, mengartikan kalimat dari orang yang berbicara bahasa asing, hingga ketika Anda sakit di perjalanan. Hal ini tentu akan membuat Anda gelisah. Walaupun tak mudah, seiring waktu Anda akan mencoba untuk semakin mandiri. Walaupun Anda hanya solo traveling selama seminggu, dijamin ketika pulang Anda telah menjadi pribadi lain yang lebih positif.

3. Berbagai macam bahaya

Selama perjalanan, ada kemungkinan kita dirampok atau diserang. Hal ini bisa diminimalkan dengan membuat perencanaan perjalanan. Misalnya, jenis transportasi apa yang akan digunakan atau menghindari berjalan sendirian di tempat sepi pada malam hari. Selain itu, hati-hatilah dengan apa yang Anda ceritakan pada orang asing. Jangan beritahu bahwa Anda sendirian atau dimana Anda tinggal. Anda bisa melakukan beberapa hal kecil lainnya sebagai proteksi diri.

4. Berbicara dengan orang asing dan mencari teman baru

Tergantung pada masing-masing kepribadian, tapi bagi beberapa orang berbicara dengan orang asing bisa membuat gelisah. Nah, asyiknya menjadi solo traveler adalah Anda bisa pergi kemanapun Anda mau, Anda bisa menghindari orang-orang yang tak ingin Anda ajak bicara, dan Anda bisa sendirian ketika ingin sendirian. Namun, beberapa hal memaksa Anda untuk berbicara dengan orang lain, seperti ketika check in ke hotel, di bandara, menanyakan arah, membeli tiket, dll. Cara mengatasi semua ini adalah menjadi orang yang ramah dan supel.

Sumber: www.ytravelblog.com

1. Anda akan menjadi lebih mandiri

Bukan berarti Anda tak mandiri sebelum melakukan perjalanan tersebut. Tapi Anda tentu akan menjadi lebih mandiri ketika harus mengambil keputusan sendiri, mengatur segala urusan sendiri, dan tentu saja mengurus diri Anda sendiri selama perjalanan. Perjalanan solo seperti ini sangat cocok bagi siapapun (mungkin dalam hal ini wanita) yang terlalu manja atau bergantung pada orang lain. Dengan melakukan perjalanan sendiri, Anda akan sedikit demi sedikit belajar menjadi mandiri.

2. Anda akan belajar mempercayai orang lain

Intuisi Anda akan terasah ketika melakukan perjalanan sendirian. Karena sendirian, Anda akan mendapatkan semacam insting ketika traveling. Anda akan memahami watak dan karakter orang lain dengan lebih baik, memahami bahwa sikap seseorang memang ramah atau dibuat-buat untuk tujuan tertentu, dan Anda akan tahu kapan harus tetap melanjutkan ngobrol dengan orang baru atau memilih menghindar. Ya, intuisi akan semakin terasah di sini.

3. Anda akan belajar memahami bahwa dunia tak terlalu berbahaya

Kita telah diberi penjelasan yang salah mengenai dunia, yaitu bahwa dunia itu kejam dan berbahaya, melalui televisi, koran, sosial media, atau pendapat orang terdekat kita. Dengan benar-benar masuk ke dalamnya seorang diri melalui perjalanan solo, Anda akan belajar menghalau perasaan negatif dan belajar memahami bahwa manusia hanyalah manusia, tak peduli warna kulit, agama, ras, atau negara dia berasal. Memang hal buruk bisa saja terjadi, seperti kekerasan pada wanita. Tapi, jika dibandingkan dengan keindahan yang akan Anda temui, semua itu tak ada apa-apanya.

4. Anda belajar bersosialisasi dengan orang lain

Walaupun Anda introvert, Anda akan mulai berinteraksi dengan orang lain selama perjalanan Anda. Dan karena tak ada teman, Anda akhirnya akan berani ngobrol dengan orang asing dan orang-orang yang Anda temui di jalan.

5. Anda akan lebih memahami diri Anda sendiri

Traveling sendirian akan mengubah Anda. Dan tanpa Anda sadari, Anda akan merasa lebih terbuka dan lebih mengenal diri sendiri. Tak percaya? Tantang saja diri Anda untuk melakukan perjalanan seorang diri.

Sumber: youngadventuress.com

1. Logistiknya sederhana

Kadang susah sekali mengatur waktu bersama seorang teman yang sibuk, apalagi merencanakan traveling bersama sebuah tim. Bisa sih diakali dengan merencanakan jauh-jauh hari. Namun, ketika kamu lagi free dan tidak menemukau siapapun untuk diajak traveling, kamu bisa putuskan untuk segera berkemas dan pergi sendirian.

2. Kesempatan mencoba hal baru

Pernah ingin mencoba sesuatu, tapi selalu dilarang oleh temanmu? Nah, saat traveling sendirian, kamu bisa mencoba melakukan semua keinginan itu tanpa ada yang melarang.

3. Dirimu sendiri adalah teman yang hebat

Kapan terakhir kali kamu benar-benar sendirian? Ketika mencoba traveling sendirian, kamu pasti akan terkejut karena rasanya ternyata sangat menyenangkan. Kamu akan memiliki waktu untuk berintrospeksi dan mendengarkan diri sendiri. Menikmati matahari terbenam sendirian mungkin akan membuatmu bisa merenung tentang kehidupan.

4. Bertemu orang baru

Jika kamu orang yang pandai bergaul, traveling sendirian akan membuamu memiliki lebih banyak kesempatan bertemu banyak orang baru, baik penduduk lokal atau sesama traveler. Biasanya orang yang traveling sendirian tampak lebih approachable ketimbang ketika rame-rame. Coba saja deh!

5. Lakukan apapun yang kamu inginkan dan jangan lakukan apa yang tidak kamu inginkan

Pernahkah suatu kali kamu ingin menghabiskan setengah hari di spa saat traveling, tapi merasa sungkan dengan teman-temanmu? Nah, ketika traveling sendirian kamu bisa melakukannya. Kamu bisa “menyia-nyiakan” waktumu dengan sesuatu yang menyenangkan.

6. Traveling sendirian akan menguatkanmu

Jika traveling membuatmu lebih baik dan lebih pintar, traveling sendirian akan membuatmu super lebih baik dan super lebih pintar. Traveling sendirian yang sukses akan menginspirasimu untuk menakhlukkan setiap masalah yang ada dalam hidupmu.

7. Servis yang memuaskan

Ketika traveling sendirian, kamu bisa menikmati semua servis yang ada di hotel atau restoran. Orang-orang cenderung lebih mengagumi mereka-mereka yang traveling sendirian.

8. Kekosongan membuat hati lebih bahagia

Sangat tidak disarankan untuk selalu traveling sendirian kemanapun. Tapi kadang, sekali selama beberapa saat, kamu butuh traveling sendirian untuk penyegaran. Kembali ke pasangan setelah sebuah perjalanan sendirian bisa mengingatkanmu tentang makna kebersamaan kalian.

9. Tanpa drama

Kadang kita merencanakan traveling dengan pasangan, lalu ketika tidak berjalan dengan baik, hasilnya bisa mengerikan: putus, marahan, dll. Selama perjalanan juga bisa saja dipenuhi drama yang tidak perlu. Jika traveling sendirian, kamu bisa menghindari hal-hal ini.

Sumber: www.lifehack.org