Ada beberapa gejala yang berbeda dari kanker getah bening, dan bisa saja gejala tersebut juga merupakan gejala dari penyakit atau kondisi lain dari tubuh. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk menjelaskan setiap gejala yang muncul kepada dokter Anda.
Gejala yang paling umum dari kanker getah bening adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, beberapa pasien kadang-kadang juga mengeluhkan rasa sakit, dan bagi sebagian orang, rasa sakit itu muncul ketika mereka meminum alkohol.
Hal ini tentu akan sangat mudah memperhatikan tanda ini karena kelenjar getah bening pada leher bisa membengkak selama infeksi seperti flu. Namun, pada gejala non-kanker, pembengkakan tersebut nantinya akan mereda.
Kelenjar getah bening, sebagai bagian sistem kekebalan dari sistem limfatik, bisa ditemukan di seluruh tubuh, namun pembengkakan akibat limfoma biasanya sering dijumpai pada beberapa bagian tertentu, seperti leher, ketiak, dan pangkal paha.
Gejala lain yang bisa dialami oleh orang-orang yang terkena kanker getah bening, antara lain:
– Berkeringat parah, khususnya di malam hari, hingga seprai bisa menjadi sangat basah
– Demam/suhu tubuh tinggi yang muncul dan hilang
– Penurunan berat badan mendadak tanpa penjelasan yang jelas
– Gatal, yang mungkin akan memburuk setelah penderita meminum alkohol
– Sakit perut atau muntah setelah minum alcohol
– Kehilangan nafsu makan
– Kelelahan
Dokter mungkin akan menyelidiki adanya kanker getah bening ketika pasien mengalami tanda-tanda dan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Mereka akan mengajukan pertanyaan, yang antara lain membahas sejarah kesehatan keluarga, faktor risiko yang mungkin memicu kanker getah bening, dan kondisi medis lainnya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan bila diduga Anda menderita kanker getah bening, diagnosis dapat dikonfirmasi dengan tes biopsi, yang melibatkan pemeriksaan laboratorium dari jaringan getah bening di bawah mikroskop.
Bentuk yang paling umum dari prosedur biopsi adalah:
– Biopsi eksisi – ahli bedah memotong melalui kulit untuk menghilangkan kelenjar getah bening yang tersedia untuk analisis
– Biopsi insisi – ahli bedah menghapus hanya sebagian dari getah bening besar yang diduga tumor.
Jika diagnosis limfoma telah dikonfirmasi oleh biopsi, pengujian lebih lanjut dilakukan untuk menentukan stadium kanker, untuk melihat apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh.
Untuk menentukan stadium kanker bisa melalui salah satu dari pilihan berikut:
– Tes darah—termasuk hitung darah lengkap (CBC), jumlah darah putih, kadar protein, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, kadar asam urat, dan kadar laktat dehidrogenase (LDH)
– CT (computed tomography X-ray imaging) scan pada dada, perut, dan panggul, dan kadang-kadang menggunakan kontras, untuk memeriksa tumor
– MRI untuk melihat gambar jaringan dengan lebih rinci
– Scan ultrasound untuk tumor
– PET (positron emission tomography) scan, yaitu semacam pelacak radioaktif
– Biopsi sumsum tulang dalam beberapa kasus, untuk memeriksa sel-sel limfoma dalam sampel
– Spinal tap—jarung tipis panjang digunakan di bawah anestesi lokal untuk mengambil beberapa cairan tulang belakang, yang diuji untuk limfoma
Sumber: www.medicalnewstoday.com
]]>Dan kanker getah bening bukanlah kanker tunggal, melainkan merupakan sekelompok 30-40 kanker yang berbeda tetapi terkait. Kanker getah bening adalah kanker yang berkembang di dalam sistem limfatik, terjadi ketika beberapa sel kekebalan putih, yang disebut limfosit, menjadi abnormal dan ganas.
Kanker getah bening biasanya dibagi menjadi dua subkelompok:
– Limfoma Non-Hodgkin
– Limfoma Hodgkin
Pada tahun 2014 penelitian dari Weill Cornell tampaknya menawarkan harapan pengobatan baru. Para ilmuwan mempelajari diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), subtipe yang paling umum dari limfoma non-Hodgkin, dan obatnya terbukti mampu sepenuhnya membasmi limfoma pada tikus hanya setelah lima dosis.
Ternyata, faktor transkripsi regulasi, Bcl6, mengendalikan DNA untuk memastikan bahwa limfoma berkembang secara agresif. Peneliti Weill Cornell mengembangkan inhibitor untuk menghentikan Bc16 ini.
Getah bening adalah cairan berwarna yang menggenangi sel-sel tubuh Anda, melewati dinding kapiler ke dalam sistem getah bening, kemudian setidaknya melalui satu kelenjar getah bening sebelum menuju ke dalam aliran darah. Jumlah getah bening dua kali jumlah darah dalam tubuh Anda dan getah bening berfungsi untuk mengambil beberapa nutrisi ke sel-sel Anda saat mengambil racun dan bakteri dari sel-sel Anda. Getah bening juga membawa trigliserida dari lemak untuk dicerna dalam usus. Hal ini juga merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh Anda. Sistem limfatik terdiri dari serangkaian pembuluh dan kelenjar, atau kelenjar getah bening, yang menyebar ke seluruh tubuh Anda. Volume terbesar getah bening di saluran toraks Anda terletak di dada Anda. Bahkan amandel Anda adalah bagian dari sistem getah bening.
Getah bening mengandung sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Beberapa sel darah tersebut disebut limfosit. Ada beberapa bentuk, yang paling penting adalah B-limfosit dan T-limfosit, yang berkembang dalam sumsum tulang dan beberapa menjadi dewasa pada timus.
Pada limfoma, limfosit mulai berkembang biak secara abnormal dan terkumpul di bagian-bagian tertentu dari sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening. Anda juga menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena limfosit telah menjadi rusak.
Sumber: www.canceractive.com
]]>